Tangisan

773 98 3
                                    

Author POV.

Mata Jimin sembab karena menangis terus kemarin malam. Aku melihat foto kebersamaan Jimjn dengan Namjoon. Dia hanya ingin Namjoon kembali lagi. 'Hyung, tolong kembali. Ingat aku. Ingatlah bahwa aku selalu mencintaimu hyung.'

*knock, knock*

"Tuan muda, saya antarkan sarapan." Ujar seorang pelayan yang datang membawa

"Masuklah, yoora."

"Mohon maaf tuan muda, apa tuan muda benar benar menjalin hubungan dengan tuan Namjoon."

"Iya, aku sangat mencintainya."

"Saya mengerti perasaan tuan muda. Dulu saya juga pernah dilarang bertemu dengan orang yang saya cintai. Hingga sekarang saya belum boleh bertemu dengannya. Saya harap tuan muda bernasib tidak seperti saya."

"Aku turut sedih juga dengan keadaanmu Yoora."

"Tak apa tuan muda. Jika tuan muda butuh seseorang yang akan mendengar semua cerita tuan muda, saya akan mendengarkannya."

"Baiklah."

"Saya ijin pergi tuan muda."

.
.
.

Jimin membuka laci meja belajarnya dan menemukan foto dulu saat les pertama dengan Namjoon. Saat Jimin baru masuk SMA. Karena Jimin tak takut pada guru manapun, dia bersikap acuh pada Namjoon. Saat mengingat kejadian itu Jimin menangis..

Flashback

"Halo semuanya, saya Namjoon ssaem. Guru baru disini. Hari ini kita akan mulai dengan perkenalan. Silahkan memperkenalkan diri, mulai dari kamu."

"Hee?! Kenapa tidak dia saja!" Teriak seorang anak yang agak malu karena disuruh memperkenalkan diri.

"Jangan tunjuk aku Jonghoon! Lakukanlah saja apa yang disuruh Namjoon ssaem."

"B-baiklah."

"Dari nama, hobi, dan cita-cita." Namjoon menjelaskan.

"Namaku Park Jonghoon, aku suka bermain games, dan cita citaku menjadi seorang pilot." Jelas seorang anak.

.
.
.

"Kau yang terakhir."

"Ah, semua orang sudah mengetahuiku ssaem." Jawab seorang anak.

"Tapi aku tak mengenalimu." Namjoon mencoba memberi penjelasan.

"Kau bisa tanya pada yang lain."

"Jimin, tidak usah membuat ulah disini." Kata seorang anak perempuan yang tidak suka pada perbuatan Jimin terhadap Namjoon

"Ah, diam kau soomi!"

"Turuti sajalah apa kemauan ssaem Jimin!"

"Ah, baiklah. Namaku Jimin, Park Jimin. Hobiku.. aku tak tahu.. mungkin mengganggu orang? Ya itu hobiku. Aku tidak ingin menjadi apapun dan siapapun. Aku tak punya cita cita."

"Benarkah kau tidak memiliki cita cita Jimin-ah?"

"Ya."

"Berarti aku akan mencarinya untukmu."

Flashback end

"Kaulah cita citaku hyung.. aku mohon cepatlah kembali."

.
.
.
.
.

"Jimin sayangku, maaf. Sepertinya aku tak bisa menemuimu lagi." Kata Namjoon dalam tangisan kesedihannya sambil melihat foto kebahagiaannya bersama cintanya, Jimin.

Bersambung...

Fate (My Little Student)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang