Aku dan temanku pun kembali ke mobil untuk pulang. Sesampainya dirumah, aku membersihkan badanku lalu memakai baju tidur setelah itu merebahkan diri di kasur. Sambil santai, aku pun mengambil handphoneku. Aku mendapatkan pesan dari AndrewMichael.
'Hey, udah dirumah?'
'Hey kak, udah nih. Kakak?'
'Udah juga nih. Kamu lagi apa?'
'Lagi tiduran aja nih kak, kakak?'
'Sama nih...Kamu udah makan malam?'
'Udah kok, kak. Kalau kakak?'
'Udah juga kok.. Btw kamu besok sibuk nggak?'
'Umm ngga sih kak, emang kenapa?'
'Main yuk? Sambil nemenin aku ngerjain tugas... Hehe'
'Boleh kak, dimana?' Karena besok memang hari libur, maka aku segera menyetujui ajakan kak Andrew.
'Di Garden Café 09.00 mau? Nanti aku jemput kamu. Kasih aku alamat rumah kamu ya'
'Iya... Boleh kak. Tapi kakak jemput pake apa? Bukannya kakak ngekost ya? Terus rumahku jauh juga dari kampusnya kakak.' Aku merasakan dadaku berdebar sangat kencang. Ada rasa gugup dan senang dalam diriku.
'Pakai motor. Aku punya motor kok. Gak apa-apa, aku kuat hehe.'
'Haha yaudah kak." Aku memberitahukan alamatku padanya.
'Oke sip deh. Tidur gih sana, udah malam nih.'
'Iya kak, aku tidur duluan ya, see you tomorrow!'
'Oke, selamat tidur Ther!'
Aku pun mematikan handphoneku dan tertidur. Keesokan harinya, aku bangun lebih cepat dari biasanya. Aku harus dandan secara maksimal saat bertemu dengannya. Aku memilih baju kaos berwarna orange seta bawahan jeans berwarna biru dipadukan dekan sepatu kets putih. Lalu aku memakai make up serba peach untuk menyamakan dengan warna baju. Aku tersenyum didepan kaca.
"Oke, jangan gugup There, jangan gugup." Aku menyemangati diriku sendiri ketika tiba-tiba sebuah pesan dari LINE masuk. Ternyata itu kak Andrew.
'Ther, aku udah didepan gerbangmu nih. Masuknya kemana ya? Bingung liat mapsnya.'
'Oh tunggu aja didepan kak, biar aku yang kesana.'
Akupun segera berpamitan kepada kakek, nenek dan ibuku yang sedang ada dirumah. Setelah itu aku berjalan menuju gang depan rumah. Memang sih rumahku agak membingungkan. Terkadang grab/gojek tidak bisa mencari alamat rumahku. Jadi harus aku yang menunggu didepan gang.
Sesampainya didepan gang, aku melihat seorang pria menggunakan sweater berwarna abu-abu dengan bawahan celana jeans berwarna hitam dan menggunakan sepatu kets converse ditambah tas berwarna hitam yang ia gendong didepan. Aku pun menghampirinya setelah mengetahui ia adalah kak Andrew.
"Kak......" ujarku sambil berdiri didepannya.
Ia yang sedang melihat handphone lalu mendongakkan kepalanya. "Hey! Yuk, naik!" ujarnya sambil memasukkan handphonenya ke dalam saku celananya.
Aku mengangguk lalu memakai helmku sendiri yang kubawa dari rumah lalu Aku menaiki motornya pelan.
"Udah?" Tanyanya dari depan.
"Udah, kak." Ia pun lalu melajukan motornya ke Dago bawah. Karena disitulah letak cafenya berada.
Selama dalam perjalanan kami tidak berbicara apa-apa. Yah lagipula berbicara saat mengendarai motor itu percuma, karena tidak akan kedengaran jika suaranya tidak keras.
Tak lama kemudian, kami pun sampai di Garden Café. Aku melepaskan helmku dan kak Andrew segera mengambilnya dan menggantungkannya pada stang motornya.
"Yuk!" ajaknya sambil memakai topi berwarna hitam. Kami pun jalan bersamaan masuk ke dalam café.
Garden Café suasananya sangat mendukung, berada di outdoor sehingga angin yang datang langsung dari alam. Kak Andrew segera menunjuk tempat duduk yang berada di bawah pohon besar. Aku mengikutinya, ia pun duduk duluan dan aku duduk didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Punya Pacar Anak Teknik
RomancePernah nggak sih kalian tuh punya cita-cita, impian, jadi pacarnya anak teknik? Entah itu teknik idustri, teknik elektro, teknik petambangan, teknik perminyakan, teknik mesin, teknik metalurgi, pokoknya semua teknik apalagi teknik sipil??? Aku, puny...