Tiba-tiba hujan datang dengan derasnya. Karena cafe kami outdoor, kami pun mulai kebasahan. Kak Andrew segera memasukkan laptopnya ke dalam tas. Aku membantu membawa buku-bukunya. Dan kami pun berlari menuju pohon yang sangat besar disana.
"Yah tiba-tiba hujan"
"Iya nih kak, buku kakak jadi basah semua." ucapku yang sedari tadi memeluk bukunya.
"Aduh aku sampe lupa bukuku gara-gara nyelamatin laptop. Makasih ya..." Ia mengambil bukunya dari tanganku.
"Iya sama-sama kak, basah banget ya?" Aku lalu mengeluarkan tissue dari tas dan mengelap lengan kak Andrew yang terkena air hujan.
"Loh kok kamu malah ngelapin aku sih? Aku gapapa, kamu lap rambut kamu tuh kebasahan..."
"Gapapa kak, aku gampang..."
"Gampang apanya? Sini..." Kak Andrew mengambil tissue dari tanganku. Ia mengelap rambutku yang basah.
Aku tersenyum tulus padanya. "Makasih kak..."
Kak Andrew terdiam sebentar sebelum melanjutkan mengelap rambutku. "Mmm... Iya sama-sama. Lain kali kamu tuh urus diri kamu sendiri sebelum urus orang lain."
"Iya kak, iya. Maaf...."
"Udah gak usah minta maaf. Makasih juga udah perduliin aku."
"Iyaaa kakk sama-sama!"
"Btw kamu........."
"Kenapa kak?"
"Gak jadi deh...."
"Loh kenapa gak jadi kak?"
"Ya ga jadi aja...."
"Ih kakak apaan cepet jangan bikin penasaran deh."
"Ngga kok gapapa, lupain aja."
"Ih ngeselin......"
"Haha maaf deh. Jangan ngambek."
"Ah gak tau ah..."
"Maaf dong... Aku lupa tadi mau ngomong apa makanya aku ga jadi..."
"Kok gitu sih...."
"Nanti kalau aku inget aku bilang ya."
"Iya deh kak."
Tak terasa hari semakin gelap. Aku dan kak Andrew pun memutuskan untuk pulang. Dengan hal yang sama, menaiki motornya. Dan dalam perjalanan kami hanya terdiam. Hingga tak lama kemudian sampailah kami didepan gang rumahku. Aku pun turun dari motor.
"Makasih ya kak, udah dianterin jauh-jauh, belum lagi harus beresin tugas kakaknya...."
"Gapapa kali, kan aku yang ngajak kamu. Lagian tadi hujan juga ngga direncanakan. Kita mainnya jadi bentar deh."
"Yaudah kapan-kapan main lagi aja kak."
"Siap! Yaudah sana kamu jalan, aku tungguin."
"Kakak duluan aja, ga usah tungguin aku. Lagian ga ada orang jahat kok disini."
"Udahhh jalan aja dulu kalau ngga aku ga pergi-pergi nih."
"Ih kakak gitu. Yaudah aku duluan ya kak, hati-hati dijalan...." Aku berjalan membelakangi kak Andrew. Sekitar 10 langkah aku berjalan, aku menoleh kebelakang. Benar saja, kak Andrew masih disana, memperhatikanku. Sambil tangannya memberi aba-aba agar aku terus berjalan. Akupun mengangguk lalu berjalan ke rumah.
Sesampainya dirumah aku membersihkan badanku dan beristirahat di kamarku. Hari ini mungkin adalah hari yang tidak akan aku lupakan, dimana aku dapat berdua dengannya. Saat aku akan menutup mata untuk tidur, tiba-tiba sebuah pesan masuk. Ternyata itu adalah pesan dari kak Andrew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Punya Pacar Anak Teknik
RomancePernah nggak sih kalian tuh punya cita-cita, impian, jadi pacarnya anak teknik? Entah itu teknik idustri, teknik elektro, teknik petambangan, teknik perminyakan, teknik mesin, teknik metalurgi, pokoknya semua teknik apalagi teknik sipil??? Aku, puny...