Part 6 : Penjelasan

756 20 2
                                    

  Setelah kelas selesai, kak Andrew trus menelefonku lewat LINE. Untung kita ngga tukaran nomor hp jadi dia tidak menelfonku langsung. Tapi aku melihat notifikasi chat LINE darinya yang terus menanyai keberadaanku. Aku tak menghiraukan chat tersebut. 2 hari kemudian aku merasa rindu pada kak Andrew namun aku masih tetap tidak menghubunginya. Pagi ini pun seperti biasa aku menunggu kelas di student center. Tiba-tiba Alisha datang menghampiriku.

"Thereeee!"

"Alishaaa!"

"Kemarin kamu ga jadi ketemu sama kak Andrew?"

Aku menggelengkan kepala. "Ya ngga lah."

"Kasian loh dia nungguin kamu pasti."

"Biarin aja lah, aku ngga mau ganggu hubungan orang."

"Emang dia ngomong udah jadian sama kecengannya itu?"

"Ngga tahu tuh."

"Ya ampun, kamu bisa salah paham kalau kayak gini. Kasian juga sama kak Andrewnya, dia pasti kebingungan kamu berubah tiba-tiba." ujar Alisha sambil mengetikkan sesuatu di handphonenya dengan cepat.

"Hmmmm." balasku singkat. "Kamu lagi ngapain sih ngetiknya cepet gitu?"

"Ng...nggak kok, ini orang yang aku suka balas chat aku jadi aku cepet-cepet balasnya hehehe..."

"Ohhhh...."

Tak lama kemudian Priscill pun datang. "Hooooii apa kabar kalian? Kangen nih."

"Yaelah kayak ngga ketemu berapa lama aja Pris... Sini sini duduk."

"Oke. Btw gimana kelanjutannya kamu sama kak Andrew?"

"Yaampun kalian tuh sama aja ya, datang-datang bahasnya kak Andrew mulu. Males tau gak. Dia mah ga usah ditanyain, pasti udah bahagia sama pacarnya."

Tiba-tiba terdengar suara berat dari belakangku. "Ehem. Kata siapa?"

Aku tercengang. Lalu berusaha bertanya pada Alisha yang duduk didepanku. "Siapa?" tanyaku dengan tidak bersuara.

"Ummm Ther, aku sama Priscill ke kantin dulu ya. Byeee" Alisha dan Priscill pun pergi meninggalkanku dan seseorang dibelakangku ini. Aku menepuk kepalaku pelan.

Seseorang itu pun duduk disebelahku sambil menatapku. Sedangkan aku mencoba menutup wajahku darinya.

"Aku butuh penjelasan." ujarnya dingin.

Aku melirik. "Eh...Ehhh kak Andrew! Ngapain disini kak?"

Kak Andrew memegang tanganku yang menutupi wajahku. Ia pun membalikkan badanku agar berhadapan dengan dirinya.

"Lihat mata aku."

Aku tetap menunduk.

"Lihat mata aku, Ther."

Ngeri karena nada dinginnya, aku pun mengalah dan menatap matanya secara langsung. Padahal aku tahu bahwa itu adalah kelemahanku.

"Jelasin. Kenapa aku telfon ngga diangkat, aku chat ngga dibalas?"

Aku menghembuskan nafas.

"Kak... Aku menghindar dari kakak bukan karena apa-apa kak, aku gak enakan orangnya. Aku tahu kakak tuh lagi suka sama teman satu kampus kakak. Aku gak mau jadi perusak hubungan kakak. Aku gak mau kecengan kakak jadi salah paham karena adanya aku. Nanti aku yang jadi ga enak sama kakak dan kecengan kakak."

Ia mengerutkan dahinya. "Ya ampun, tuh kan kamu mikirnya negatif thinking tau gak. Kenapa gak tanya langsung sama aku? Kenapa gak nannyain ke aku biar kamu ga salah paham kayak gini hm?"

Punya Pacar Anak TeknikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang