Part 4 : Mencari Hobi yang Sama

1K 17 0
                                    

"Kamu mau pesan apa?"

"Ummm... Apa ya...." Aku membuka-buka menu yang sudah berada di atas meja.

"Hayo, mau apa? Kamu pilih duluan ya, aku ngeluarin laptop dulu." Ujarnya sambil mengeluarkan laptop dari tasnya.

"Oke kak, aku mau burger aja deh sama caramel latte. Kakak mau apa?"

"Oke aku samain aja sama kamu, tapi minumnya Americano."

Aku pun memanggil pelayan dan memesan makanan serta minuman. Setelah itu, aku mencoba berbicara lebih jauh dengan kak Andrew.

"Tugasnya banyak banget, ya kak?"

Ia mengangguk. "Iya nih, kalau mau deket UAS tuh tugasnya numpuk."

"Yah... Sayang banget aku gak bisa bantu apa-apa padahal ada hitung-hitungannya."

"Haha iya, gapapa kamu nemenin aku aja udah cukup kok."

Aku tersipu malu. Kenapa dia tiba-tiba ngomong seperti itu juga?

"Btw kakak ngerokok, ya?"

"Hehe, iya. Kamu suka sama cowok yang ngerokok?"

Aku menggelengkan kepala. "Ngga sih, kak....."

Ia terlihat kaget. "Kenapa?"

"Ya.... Aku ga bisa nyium bau rokok gitu. Biasanya langsung ga enak di hidung."

"Aku juga ngerokok ga sering, kok. Cuma pas lagi stress aja."

"Next time, kalau kakak stress, kakak telefon atau chat aku aja. Aku bakal jadi pendengar yang baik buat kakak. Kakak curhat apa aja ke aku boleh kok."

Ia tersenyum. "Siap! Ngomong-ngomong kamu nanti pas libur bakal pergi gak? Kemana gitu..."

"Gak tau ya kak... Gak ada yang ngajakin aku juga. Kalau kakak pulang ke Jakarta?"

"Kayaknya sih gitu.. Soalnya kalau liburan sepi banget. Temenku juga pada pulang." Ia membuka laptopnya.

"Yaahh gak bisa ketemuan deh."

"Pengen ketemu aku ya?" Ia terlihat mulai mengetikkan sesuatu.

"Haha... Ya pengen aja sih, aku suka bête dirumah, bingung mau ngapain. Pengen main juga temenku rumahnya jauh-jauh semua. Kita cuma main kalau emang lagi sama-sama di kampus."

"Haha yaudah nanti liburan aku gak pulang deh..."

"Loh kok gitu? Ibunya kakak gak nyariin nanti?"

"Tuhkan, dia minta ditemenin tapi keheranan juga."

"Iiihh bukan gitu maksudnya kak..." Burger dan minuman kami pun datang.

"Kak, aku boleh duduk disebelah kakak nggak? Mau lihat kakak ngerjain apa aja."

"Boleh, sini!" Ia menepuk kursi kosong di sebelahnya. Aku segera pindah duduk disebelahnya.

Aku mengambil burgerku. "Kak, makan yaa" ucapku sambil melahap burger. Aku memang suka makan, aku ngga perduli sih kak Andrew ngeliat aku kayak gimana. Pagi-pagi udah diajak pergi ngga sempat makan juga.

Namun saat aku meliriknya ia tersenyum.

"Kamu makannya lahap ya."

"Ummm iya. Aku suka makan kak."

"Kamu suka makan tapi badan kamu kecil banget."

"Hehe iya aku juga ga tau kak, kayaknya giziku dimakan sama cacing deh."

"Haha apaan sih kamu ada-ada aja deh." Ia tertawa.

"Cie kakak ketawa..." Aku tersenyum.

"Iya habis kamu lucu." Ujarnya sambil melahap burgernya juga.

Punya Pacar Anak TeknikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang