Part 2 : Mereka Bilang Takdir

1.9K 51 2
                                    


  Beberapa hari kemudian, aku mendapatkan pemberitahuan bahwa aku harus ke Universitas P untuk menonton pertandingan antar Universitas. Aku sih sebenarnya ngga mau, cuma temanku maksa untuk minta ditemenin. Akhirnya, aku pun pergi bersama kedua temanku, Alisha dan Priscilla dengan mobil milik Alisha.

"Eh, kira-kira nanti banyak yang keren nggak ya, disana?" Tanya Alisha(22).

Aku mengedikkan bahu. "Gak tau deh..."

"Ada aja kali, yang keren-keren haha..." ujar Priscilla(22).

  Aku hanya tersenyum dan tak lama kemudian kami pun sampai di Universitas P. Sudah banyak orang disana dari Universitas lain pun ada. Alisha pun segera menarik tanganku yang baru saja memegang handphone, sehingga aku tidak melihat jalan. Tiba-tiba aku menabrak seseorang yang membuat handphoneku jatuh.

"Uh... Alisha pelan-pelan..." ujarku sambil mengambil handphone. Namun, seseorang yang menabrakku tadi membantu mengambil handphoneku pula sehingga, kami saling melihat satu sama lain.

Aku mengerutkan dahiku. "Kok kayak pernah lihat ya..." batinku saat melihat wajahnya.

"Hey... Ma..maaf ya." Ujarnya.

"Gapapa kok, tadi aku ga lihat jalan juga. Makasih ya." Aku segera berjalan menuju Alisha dan Priscilla yang memperhatikanku dan orang yang menabrakku sedari tadi.

"Ciee baru nyampe udah dapat kecengan nih." Ujar Priscilla.

"Ih apaan sih, udah ayo ke lapangan, keburu beres pertandingannya."

  Aku, Alisha dan Priscill pun segera berjalan menuju lapangan yang jaraknya lumayan jauh dari depan kampus. Sehingga kami dapat melihat anak-anak lain yang berlalu-lalang.

"Kok mukanya tidak asing ya..." pikirku terus menerus hingga Alisha mengagetkanku.

"Heh kok bengong terus sih? Kepikiran cowok tadi ya?"

"Ihhh apaan? Ngga kok, ngga." Aku mengalihkan perhatianku lalu menunjuk lapangan yang jaraknya sudah semakin dekat.

"Itu udah sampai, yuk lihat!"

  Kami pun duduk di bangku penonton, melihat jalannya pertandingan basket. Aku mulai mengantuk karena kehabisan energi. Aku pun iseng membuka handphone dan memencet instagram untuk melihat story.

  Kubuka story pertama. Ada video sebuah lapangan dan ada pertandingan divideonya. Aku segera membelalakkan mataku ketika melihat username yang tertulis diatasnya.

"OH MY GOD!" Aku terlonjak kaget.

"Kenapa kenapa?" Tanya Alisha dan Priscilla.

"Cowok tadi... Cowok tadi.... Dia Andrew! Orang yang kenalan sama aku di LINE!"

"Masa sih? Coba liat!" Alisha menarik ponselku lalu Priscill ikut mengintip.

"Oh iya! Wah jodoh banget gak sih?"

"Ah ngga. Ngga.. Kebetulan doang itu." ujarku sambil mengambil handphoneku dari tangan Alisha.

"Mana mungkin kebetulan kalau jelas-jelas ketemu langsung gitu?" celetuk Priscill.

"Ah udah ah. Kalian haus ngga? Aku keluar dulu ya, mau beli minum." Aku segera berjalan keluar agar temanku tidak terus-menerus meninggikan aku dengan berkata jodoh dengannya. Ya walau aku berharap seperti itu juga sih...Hehe.....

  Baru berjalan beberapa langkah keluar lapangan, seseorang menghalangi jalanku. Aku ingin ke kanan, ia ikut ke kanan. Aku ingin ke kiri, ia ikut kekiri. Akhirnya aku mendongakkan kepalaku untuk menatap wajahnya.

Punya Pacar Anak TeknikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang