Aku pernah mencintaimu dengan sangat
Hingga kamu sendiri menyadarkanku akan ketidaksanggupanmu menerima cinta
Hingga waktu memaksaku meninggalkanmu meski banyak tertanam luka
Luka ini bukan tentangmu, namun tentang rasa yang tak tau diri akan otak
Otakku selalu melarangku mencurahkan rasa
Namun dengan bodohnya aku melawan itu semua dengan tak pastinya sebuah harapan
Harapan yang akhirnya memang harus terlepas
Kamu membiarkan lukaku menganga dengan bebas
Tanpa tau sampai kapan sakit ini akan berimbasSurakarta, 20 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang
Teen FictionHanya tentang sedikit coretan kata yang tak mampu terucap oleh bibir yang lahir menjadi syair, bukan oleh seorang mahir hanya khayalan si amatir.