Insiden

194 22 3
                                    

"Aku duluan." Taehyung melambaikan tangannya,kemudian dia berbalik dan merangkul Jimin. Membuat namja yang lebih pendek darinya itu sedikit terhuyung kedepan.

"Ck,bisakah kau santai saja. Aku juga tidak akan lari meninggalkan mu." Protes Jimin,Taehyung hanya tertawa kecil menanggapi Jimin.

"Kemana Eliza? Biasanya kalian berdua terus menempel seperti lem dan kertas." Tanya Jimin.

"Dia ada urusan,kau sendiri dimana Dae Na? Biasanya kau terus disampingnya." Balas Taehyung.

"Kau pikir aku apanya eoh?"

"Budak...lebih tepatnya budak cintanya Ahn Dae Na." Jawab Taehyung lalu tertawa keras.

Plak

   Taehyung menghentikan tawanya dan mengaduh,memegangi lengan kirinya yang terasa perih dan panas akibat pukulan keras Jimin.

"Kau ingin dapat ekstra double Kim?" Tanya Jimin sambil menunjukan telapak tangannya.

"Kau kejam sekali." Runtuk Taehyung.

     Jimin tersenyum dan menurunkan tangannya lalu berjalan mendahului Taehyung. Sementara itu Taehyung masih ditempatnya tadi,terlihat memperhatikan sesuatu.

"Jungkook? Mau kemana dia dengan Eliza?" Gumamnya ketika melihat Jungkook dan Eliza pergi kearah yang berlawanan dengannya.

"Hei Kim Taehyung...apa yang kau lakukan disana!" Panggil Jimin,Taehyung mengalihkan pandangannya ke Jimin.

"Cepat kemari." Seru namja itu lagi. Taehyung melihat kembali ke tempat ia melihat Eliza dan Jungkook,namun kedua orang itu sudah tidak ada.

*****

"Aku ingin bicara dengan mu." Ucap Eliza,Jungkook menatap Eliza heran.

"Katakan saja." Jawab Jungkook,Eliza mengedarkan pandangannya menatap sekitar.

     Banyak orang disana dan dia tidak mungkin membicarakan hal yang baginya rahasia ditempat umum seperti itu. Jungkook sepertinya paham,ia mendesah kesal lalu meraih tangan Eliza dan menariknya. Ia membawa Eliza kesebuah taman kota yang memang tidak jauh darisana.

"Palli malhaebwa.(cepat katakan)" Ujar Jungkook,Eliza menghembuskan nafasnya lalu menatap Jungkook.

"Apa saja yang Go Ahra katakan padamu?" Jungkook menarik salah satu alisnya keatas.

"Ku pikir aku sudah mengatakan semua padamu tadi?" Jungkook malah bertanya pada Eliza.

"Dia...apa dia tidak memberitahu tentang pelakunya atau sesuatu yang berhubungan dengan kematiannya?" Tanya Eliza sedikit ragu.

"Satu-satunya hal yang dia katakan berkaitan dengan kata 'kematian' adalah tentang kau."

"Mwo?(Apa?)"

"Dia mengatakan bahwa tidak lama lagi kau dan teman-teman mu itu....akan menjadi korban si pembunuh itu,lalu dia meminta ku untuk menyampaikan pesannya tadi agar kau bisa berhati-hati dan lekas menemukan si pelaku tadi,aku tidak perlu mengulangi ucapan ku dilapangan tadi kan?" Jelas Jungkook.

     Seketika tubuh Eliza membeku ditempatnya mendengar kata-kata yang baginya lebih mengerikan dari wajah hancur arwah yang sering dia lihat.

     Bagaimana tidak,ia baru saja terlihat seperti tahanan yang baru saja divonis mati oleh hakim hanya tinggal menunggu eksekusinya saja. Oke,ini memang berlebihan tapi memang itu yang Eliza rasakan sekarang. Ketakutan.

     Tiba-tiba Eliza terlonjak kaget mendengar dering singkat dari handphonennya. Ia lekas meraih benda persegi panjang berwarna putih itu dari saku jas sekolahnya. Ia melihat sebuah pesan dari nomor yang tidak ia kenal.

'Bagaimana reaksi mu saat mendengar kabar bahwa sahabat karib mu telah tewas. Ah..kupikir akan sangat menyenangkan,melihat mu hancur untuk kedua kalinya.

Choi Ji Sang'

   Eliza membulatkan matanya membaca isi pesan tadi.

"Sahabat karib...Kim Taehyung."

"Ada apa?" Tanya Jungkook ketika melihat ada gelagat yang tidak beres dari Eliza.

"Aku harus pergi." Jawab Eliza,sambil berlalu dan fokus handphonenya,mencoba menghubungi Taehyung. Tapi hasilnya nihil.

     Ia hendak menghentikan taksi di seberang jalan,Ia masih berjalan sambil fokus ke handphonenya. Bahkan saat menyebrang ia tetap melihat ke handphonennya dan hanya melirik lampu pejalan kaki yang masih berwarna hijau dan menyisakan waktu 10 detik,dan ia langsung berlari begitu saja. Tiba-tiba...

Bruk

     Eliza merasa ada seseorang mendorong tubuhnya ke seberang jalan sebelum tubuhnya terbanting ke aspal dengan keras.

     Ia merasa aneh saat merasa ada sesuatu yang melingkup kepalanya,seperti mencoba mencegah kepalanya agar tidak terbentur dengan aspal. Eliza perlahan membuka matanya dan menatap sosok yang telah melindunginya itu.

"Jungkook-ah" Gumam Eliza ,Ia segera bangun dan melihat kearah tangan yang melindunginya tadi.

"Aish." Jungkook bangun sambil mengibaskan tangannya yang mengeluarkan darah.

"Haksaeng? Kalian baik-baik saja?" Tanya seorang wanita yang juga pejalan kaki.

"Apa perlu kami telfon 911? Sepertinya teman mu terluka." Tanya pejalan kaki lainnya.

"Ah,saya akan-"

"Khamsamhamnida (Terimakasih) ahjumma,ahjussi. Saya bisa mengobatinya di rumah,lagipula rumah saya tidak jauh darisini." Ujar Jungkook,Ia lalu berdiri dan mengambil tasnya. Disusul dengan Eliza.

"Permisi." Jungkook membungkukan badannya setelah itu ia pergi dari kerumunan tadi. Eliza ikut membungkukan badannya sekilas lalu berlari menyusul Jungkook.

     Tanpa mereka sadari,mobil yang hampir menabrak Eliza tadi berbalik dan berhenti tidak jauh dari tempat itu. Sang pengemudi mendengus kesal sambil bergumam rendah.

"Kau hanya beruntung Eliza Hwang. Lihat saja nanti."

To Be Continue

     Segini dulu ya,aku tahu lebih pendek dari yang sebelumnya kan ,soalnya ide ku udah mentok sampai sini 😁😅.

     By the way,gambar di mulmed itu bayangan taman kota yang aku maksud. Tapi bebas sih kalian mau bayangin gimana latarnya😊

Thanks for reading
Don't forget to voment,guys 😊

IM

Mystery In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang