Teror

123 8 3
                                    

Warning,typo bertebaran...karena IM juga manusia dan manusia tempatnya salah.

Are you ready?

⛼⛼⛼

Eliza's Room, 22.30 SKT

     Seperti rutinitasnya sehari-hari,Eliza kini tengah duduk di meja belajar dengan headset putih menggantung di kedua telinganya. Apa lagi yang Eliza lakukan selain mengerjakan tugas sekolah yang sudah bertumpuk setinggi bukit akibat dia yang sering menundanya. Baiklah,memang berlebihan. Tapi itu fakta bahwa tugasnya sangat banyak dan itu harus dikumpul esok hari. Luar biasa bukan.

     Tiba-tiba ditengah kesibukannya, handphonennya bergetar sebentar. Terpaksa ia mengalihkan fokusnya untuk sementara ke benda persegi panjang di samping kirinya itu.

Ternyata sebuah pesan masuk.

'From: ?
Sesuatu yang sudah kau lupakan bukan berarti hal itu tidak pernah terjadi :)

Choi Ji Sang'

Deg

     Nafas Eliza tercekat ketika membaca pesan yang tidak jelas isi dan pengirimnya itu. Akhir-akhir ini ia memang sering mendapat pesan-pesan seperti itu.

'To: ?
Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau melakukan ini padaku?! Apa sebenarnya masalah mu padaku!'

     Eliza mengirim balasannya,dan jujur itulah pertama kalinya Eliza membalas pesan-pesan dari nomor tersebut.

'From: ?
Bukankah namaku sudah jelas tertera disana. Ku pikir kau masih cukup pandai,Eliza. Dan juga masalah ku adalah kau dan janji palsu mu itu.'

     Eliza menelan ludahnya ketika membaca pesan itu. Tidak lama kemudian 1 pesan kembali masuk.

'From: ?
Aku tidak akan berhenti melakukan ini sampai aku menghancurkan kalian secara perlahan dan menyakitkan. Aku harap kalian menikmati permainan ku :)

Have fun,my friends."

     Eliza meletakan handphonenya dengan kasar diatas meja belajar lalu kembali fokus ke bukunya. Namun,usahanya tersebut sia-sia saja karena pikirannya masih tertinggal di pesan dari pengirim misterius yang mengaku bernama Ji Sang.

*****

"Dae Na-ya..." Dae Na terkejut saat membuka matanya dia kini sudah berada didalam ruang kelas dulu. Dengan suasana yang sepi juga gelap dan hanya terdengar suara dari AC yang menemani Dae Na. Dia merogoh saku blazer seragamnya untuk mengambil handphone guna memberi penerangan.

"Sepertinya aku ketiduran." Gumam Dae Na saat melihat jam di handphonenya yang menunjukan pukul 11 malam. Dia segera mengambil tasnya dan melangkah keluar dari kelas. Tidak jauh berbeda dari kelas, koridor menuju tangga pun terlihat sangat gelap dan sepi. Penerangan disitu hanyalah lampu dari handphone dan juga lampu di ujung koridor dekat tangga.

"Aneh,seingat ku mereka meletakan beberapa lampu disini. Kenapa hanya satu yang menyala." Monolognya lagi,saat hampir mendekati tangga,tiba-tiba satu-satunya lampu disana mati. Langkah Dae Na berhenti bersamaan dengan detak jantungnya yang mulai tak teratur.

Tak..Tak..Tak

     Bunyi seperti sesuatu dipukulkan ke tembok terdengar dari arah belakang tubuh Dae Na. Gadis itu menahan nafasnya sekilas sebelum memutuskan untuk berbalik. Dan tiba-tiba lampu di tangga yang satunya menyala,menampakan seseorang sambil membawa sebuah tongkat seperti pemukul kasti. Orang itu mengenakan pakaian serba hitam,mulai dari hodie,celana,dan sepatu. Kaki Dae Na mendadak lemas,seolah-olah tulangnya menghilang entah kemana.

Crak

     Lampu tadi tiba-tiba mati dan selang beberapa saat lampu di depannya menyala dan orang itu sudah berdiri di bawah lampu itu. Dae Na menahan nafasnya,ia terus berfikiran untuk lari tapi kakinya sama sekali tidak bisa diajak kompromi.

     Lampu kembali mati dan hidup di lain tempat dan orang misterius tadi juga tepat berada di bawah lampu yang hidup tadi.

     Beberapa lampu tiba-tiba pecah termasuk lampu yang di dekat koridor. Handphone Dae Na yang sejak tadi ia genggam dibelakang tubuhnya pun ia putuskan untuk menyorot koridor didepannya.

"AAAAA....." Dae Na berteriak dan terjembab ke belakang saat tiba-tiba sosok itu berdiri didepannya. Menampakan wajah yang tidak asing bagi Dae Na.

"C-Choi Ji Sang." Ucap Dae Na sambil menatapnya ngeri.

      Pasalnya Ji Sang yang ia lihat sudah dalam keadaan yang menyeramkan. Di lehernya terdapat luka yang mengeluarkan darah yang bercampur dengan air,di pipinya terdapat goresan panjang yang mengeluarkan darah berwarna merah kehitaman. Dan saat dia membuka tudung hodienya,rambutnya nampak basah dengan air yang menetes dari ujung rambutnya. Senyuman polos namun terkesan creepy terpatri di wajahnya.

"Hai,Ahn Dae Na."

To Be Continue

Thanks for reading
Don't forget to vo-ment,guys 😊

IM

Love you all😚💜

Mystery In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang