Dia Datang

140 11 5
                                    

Happy reading...

Warning typo bertebaran!

💜💜💜💜💜

     Pagi ini semua mata pelajaran berjalan seperti biasa,hanya saja para murid mulai sedikit khawatir jika harus pergi kemanapun disekitar sekolah sendirian. Bahkan para anak perempuan pun saat di kamar mandi harus mengajak 2 sampai 3 orang dulu,berlebihan memang. Tapi apa boleh buat,mereka takut jika rumor pembunuhan berantai di sekolah mereka itu menimpa salah satu dari mereka.

     Beda dengan murid lain,berbeda juga dengan Eliza yang nampak santai berjalan,bahkan sambil menggumamkan beberapa lagu yang ia sukai,tujuannya adalah gudang sekolah yaitu untuk mengambil beberapa alat olahraga.

     Sebenarnya,hari ini jadwalnya dia bersama Sung Yeon. Namun,gadis itu masih berada di ruang guru untuk dimintai keterangan tentang kejadian yang menimpanya,jadilah Eliza sendirian.

     Awalnya Eliza merasa biasa-biasa saja saat berjalan di koridor,tapi suasananya berubah seketika saat dia berbelok ke sebuah jalan kecil yang cukup jarang dilewati para siswa. Eliza menghentikan langkahnya sejenak saat melihat tali sepatunya terlepas.

"Aish,kenapa bisa terlepas." Gumamnya sambil berjongkok dan membenarkan tali sepatunya.

    Tiba-tiba,tepat diatas Eliza,ada tangan yang memegang sebuah pot bunga. Tangan tersebut nampak bergetar,bahkan sempat mundur sesaat sebelum akhirnya menjatuhkan pot bunga itu....

Prang

*****

     Eliza masih terfokus dengan simpul sepatunya. Saat dia telah selesai dan akan berdiri,tiba-tiba ada seseorang yang mendorongnya. Sedetik kemudian dia mendengar suara benda pecah yang tidak jauh darinya.

     Eliza menoleh,menatap benda tadi. Sebuah pot bunga yang isinya telah berantakan berada tidak jauh darinya. Ia lalu beralih ke orang yang mendorongnya tadi.

"Taehyung." Gumam Eliza yang sedikit terkejut.

"Gwenchanna? (You ok?)" Tanya Taehyung menatap Eliza sedikit khawatir. Eliza hanya menggangguk lalu mengalihkan pandangannya ke atas,begitu juga Taehyung. Tapi nihil,tidak ada siapapun disana. Karena tentu saja si pelaku sudah lari.

"Kajja (ayo),aku akan membantu mu." Ujar Taehyung sambil memegang bahu Eliza,menyadarkan gadis itu yang terlihat melamun. Taehyung membantu Eliza berdiri,lalu berjalan tepat disebelahnya.

     Eliza dan Taehyung segera kembali setelah mengambil beberapa benda yang dibutuhkan. Taehyung bahkan menyarankan untuk mengambil jalan memutar,karena takut hal lebih buruk menimpa mereka.

*****

     Eliza dan Taehyung sepakat untuk bungkam tentang insiden jatuhnya pot tadi. Sebab,mereka tidak tahu apakah pot itu memang jatuh karena tidak sengaja atau memang sengaja dijatuhkan oleh seseorang.

     Namun,insting Eliza mengatakan bahwa pot itu dijatuhkan oleh seseorang. Jika dipikir kembali,darimana asal pot bunga itu mengingat bahwa pihak sekolah tidak pernah meletakan pot atau tanaman gantung di pinggir pembatas.

*****

Kring.....

"Baiklah anak-anak ssaem cukupkan untuk hari ini. Ada 1 pengumuman khusus. Kelas malam untuk sementara akan ditiadakan sampai keadaan sekolah benar-benar aman. Jadi,silahkan menunggu konfirmasi lebih lanjut untuk jadwal kelas malam. Sekian." Jelas guru itu lalu keluar dari kelas. Disusul dengan murid-murid lainnya yang pergi ke kantin,untuk apalagi jika bukan makan siang.

At canteen

     Jungkook baru saja mengambil lauk terakhirnya,dia mengedarkan pandangannya mencari bangku yang kosong.

"Hai,mau bergabung dengan ku? Ada 1 bangku disana." Jungkook menoleh,melihat ke arah yang ditunjuk gadis tadi. Dan benar ada 2 bangku disana. Pas untuk mereka berdua. Tanpa banyak bicara Jungkook segera melangkah ke tempat itu dan duduk. Gadis berambut ikal sebahu itu juga mengikutinya dan memilih untuk berdiri di hadapan Jungkook.

     Gadis itu hanya memperhatikan Jungkook yang sedang melahap makan siangnya. Semakin lama,Jungkook semakin jengah dengan tingkah gadis itu. Dia menghentikan suapannya lalu menatap tajam gadis diseberangnya yang tiba-tiba saja terkejut.

"Sekarang apa lagi mau mu? Tidak perlu berpura-pura lagi,aku tau kau itu hantu." Tanya Jungkook dengan nada sepelan mungkin. Tentu saja,dia tidak mau disangka gila oleh orang-orang karena mengira ia bicara sendiri. Gadis itu nampak menunduk dalam,membuat kekesalan Jungkook menguap ketika melihat raut wajah sedih hantu gadis itu.

     Jungkook berdecak pelan saat gadis itu tidak kunjung membuka mulutnya. Ia memilih untuk kembali melanjutkan makan siangnya yang tertunda.

"Bi-bisakah kau meminta bantuan mu?"

"Ani.(Tidak)" Jawab Jungkook dengan cepat,tanpa menatap gadis tadi.

"Tolonglah...ini sangat mendesak. Aku mohon,hanya sekali ini saja." Jungkook tidak menjawabnya,ia memilih pergi setelah meminum airnya. Ia meletakan nampan makan siangnya yg masih tersisa setengah ke bak cucian. Lalu pergi meninggalkan kantin.

     Roh gadis tadi senantiasa mengikuti Jungkook. Bahkan saat Jungkook berbelok ke kamar mandi dia tetap menunggui Jungkook diluar. Jungkook berjalan ke arah taman,dan gadis tadi juga mengikutinya.

"Tsk,bisakah kau berhenti mengikuti ku!" Seru Jungkook,beruntung taman itu sedang sepi.

"Aku hanya ingin meminta bantuan mu. Satu saja." Ujar gadis itu.

"Bukankah sudah aku katakan tidak. Lagipula kenapa harus aku,carilah orang lain."

Gadis itu hanya menggeleng,"Aku hanya bisa mempercayakan Eliza padamu." Jungkook sedikit terkejut mendengar nama yang disebut gadis itu.

"Sebelum itu,bisakah kita berkenalan dulu. Aku memang sudah tahu nama mu. Jeon Jungkook bukan?" Jungkook terdiam menatap aneh uluran tangan itu.

"Ah,iya aku lupa. Baiklah...nama ku Choi Ji Sang."

Preview

"Aku hanya ingin kau melindungi Eliza. Ada orang yang ingin menyelakainya."

To Be Continue

Thanks for reading
Don't forget to voment,guys 😊

IM

Love you all😚💜


Prakata:

   Udah lama banget ya digantungin. Maaf ya,IM baru sibuk banget sama RL. Jadi...gak sempet mikir ide buat ff ini.

Mystery In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang