Mimpi Buruk?

196 19 9
                                    

"Jeon Jungkook,berheti!" Seru Eliza,Jungkook menghentikan langkahnya dan berbalik secara tiba2. Membuat Eliza sedikit terkejut.

"Mwo?" Tanya Jungkook.

"Kau tidak seriuskan akan mengobati luka mu dirumah?"

"Memang kenapa? Kau tidak perlu khawatir,aku tidak akan mati karena luka ini. Dan...simpan ucapan terimakasih mu,karena aku tidak butuh itu." Ujar Jungkook lalu kembali berjalan,Eliza meniup poninya lalu berjalan cepat dan berhenti di depan Jungkook.

"Apalagi sekarang?" Tanya Jungkook yang mulai gemas.

"Aku akan mengobati mu. Kajja."
"Tidak perlu." Jungkook menepis tangan Eliza.

"Kau keras kepala sekali. Bagaimana jika luka itu infeksi. Jangan membantah dan ikut aku." Eliza menarik tangan kanan Jungkook yang baik2 saja.

     Ia membawa Jungkook kembali ke sekolah,lebih tepatnya ke ruang kesehatan.

"Duduk disini." Ujar Eliza sambil menunjuk sebuah kursi,Jungkook tidak berdecak kesal tapi tetap duduk dikursi tadi. Ia memperhatikan Eliza yang nampak sedang mencari sesuatu.

"Eliza Hwang,sedang apa kau disini?" Sebuah suara mengintrupsi Eliza dan Jungkook untuk menoleh. Seorang namja tampan dengan jas putih tengah berdiri di pintu ruang kesehatan.

"Sonsaengnim. Aku sedang mencari kotak P3K,teman ku terluka." Jawab Eliza,namja tadi menatap Jungkook lalu matanya membulat terkejut.

"Astaga,apa yang kau lakukan padanya Eliza? Kalian berkelahi?" Tanya namja itu sambil menatap tajam Eliza.

"Oh ayolah,Ssaem. Lekas obati dia,sebelum dia kehabisan darah." Kata Eliza panik,namja itu menghela nafasnya lalu berjalan kearah lemari dengan kaca transparan.

"Dia disini. Kau tidak melihatnya?" Ujarnya sambil mengangkat kotak putih dengan tanda berbentuk plus berwarna merah.
"Ah,aku tidak tahu. Biasanya aku melihatnya disini." Jawab Eliza sambil mengusap tengkuknya,guru muda tadi berdecak kesal merespon pembelaan yang Eliza berikan.

"Siapa nama mu? Kau murid baru kan,kau terlihat asing." Tanya namja tadi sambil membersihkan luka Jungkook.

"Jungkook,Jeon Jungkook. Ini hari pertama saya eum..."
"Kim Seok Jin,kau bisa memanggil ku Kim ssaem atau Seok Jin ssaem." Potong namja yang bernama lengkap Kim Seok Jin tadi.

"Nde,Kim sonsaengnim." Ujar Jungkook.

"Apa yang Eliza lakukan sehingga punggung tangan mu lecet begini? Dia membully mu?" Tanya Seok Jin sambil melirik Eliza yang nampak mengerucutkan bibirnya.

"Aku tidak berkelahi apalagi membullynya ssaem,dia menolong ku tadi." Jelas Eliza.

"Menolong?" Tanya Seok Jin,tanpa mengalihkan fokusnya yang sedang memberi obat merah ke luka Jungkook.

"Dia hampir tertabrak mobil tadi,saya mendorongnya dan melindungi kepalanya supaya tidak terbentur ke aspal sonsaengnim." Jawab Jungkook. Seok Jin hanya menganggukan kepalanya sambil melilitkan perban putih ditangan Jungkook.

"Selesai. Lukanya akan kering 3-4 hari,rajin-rajinlah mengganti perbannya. Dan Eliza berterimakasilah pada Jungkook,dia sudah menyelamatkan aset penting mu." Pesan Seok Jin.

"Dia bilang dia tidak butuh,jadi untuk apa aku berterimakasih...aduh." Eliza mengusap dahinya yang disentil Seok Jin.

"Tetap saja kau harus berterimakasih. Sudahlah,kalian cepat pulang. Sedang ada kegiatan penting disini kalian akan mengganggu nanti." Ujar Seok Jin.

"Khamsamhamnida sonsaengnim." Jungkook kemudian berdiri dan meraih tasnya,sementara Eliza masih terdiam.

"Kau tidak mau pulang Eliza?" Tanya Seok Jin.
"O-oh..nde. Saya permisi,khamsamhamnida ssaem." Jawab Eliza lalu buru-buru pergi dari tempat itu.

*****

"Eliza,Dae Na!" Panggil seorang yeoja berambut sebahu,kedua yeoja tadi sontak menghentikan langkahnya dan berbalik. Yeoja tadi berlari menghampiri mereka tapi tiba-tiba...

Bruk

"Ji Sang-ah!" Seru Eliza sambil berlari ke yeoja yang ia panggil Ji Sang tadi. Ji Sang nampak meringis sambil memegangi lututnya yang sedikit lebam karena terbentur lantai dengan keras.

"Gwenchanna?(kamu baik-baik saja?)" Tanya Eliza sambil memegang bahu Ji Sang.

"Oops,mianhae(maaf). Salah mu sendiri berlari tapi tidak melihat jalan." Ujar yeoja yang berdiri tidak jauh dari kedua orang tadi. Meskipun yeoja tadi minta maaf,tapi tidak tersirat sedikit pun ekspresi menyesal di wajahnya. Justru dia malah menatap remeh kearah Ji Sang&Eliza.

"Ya,Jung Nichan. Bisakah kau berhenti membuat masalah,eoh." Dae Na tiba2 sudah berada di hadapan yeoja bernama Jung Nichan itu dan mendorong bahu yeoja tadi.

"Tch,dasar sok pahlawan." Ujar yeoja tadi sambil menatap sinis Dae Na,lalu pergi dari tempat itu.

"Neo jinjja gwenchanna?(apa kamu benar baik-baik saja?) Lutut mu lebam,perlu aku antar ke ruang kesehatan?" Dae Na menoleh kearah Eliza yang nampak mengkhawatirnya Ji Sang.

"Eliza,kita harus ke ruang kesiswaan. Kita hampir terlambat." Ujar Dae Na.

"Ah,matta...tolong katakan pada Taehyung aku tidak bisa mengikuti rapat hari ini. Aku harus mengantar Ji Sang ke ruang kesehatan." Jawab Eliza.

"Tidak perlu. Aku bisa kesana sendiri,nanti kau malah bertengkar dengan Taehyung." Sahut Ji Sang cepat.

"Dengan keadaan mu seperti ini? Tidak. Biarkan saja,lagipula kau tahukan kita tidak akan marah lebih dari 4 jam. Sudahlah,kajja. Dae Na-ya buthakhaeyo(aku minta tolong ya)." Eliza menepuk bahu Dae Na singkat lalu memapah Ji Sang ke ruang kesehatan. Ia mendengus kesal lalu berbalik pergi.

*****

    Mata Dae Na terbuka tiba-tiba,nafasnya tidak beraturan serta bulir keringat yang menetes dari dahinya. Dae Na bangun lalu mengusap wajahnya sambil mengatur nafasnya.

Tring...

"Astaga!" Dae Na terkejut karena bunyi notifikasi dari handphonennya sendiri. Ia meraih handphone yang terletak di meja kecil disamping kasurnya.

'Bagaimana rasanya bisa dekat dengan Eliza,Ahn Dae Na? Menyenangkan bukan merebut sahabat orang lain?

Choi Ji Sang'

To Be Continue


Thanks for reading
Don't forget to voment,guys 😊

IM

Love you all 😘

Mystery In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang