Insiden

126 14 22
                                    

at Sekang High School,22.30 SKT

   Sung Yeon berdecak kesal sambil menutup kembali pintu ruang kelasnya,ia menatap buku bersampul biru ditangannya lalu memukul buku itu.

"Bagaimana kau bisa ketinggalan,eoh. Gara-gara kau aku jadi terlambat tidur,menyusahkan saja." Geram Sung Yeon sambil memukul-mukul buku itu. Ok,kalian bisa anggap dia gila karena sudah memarahi buku yang jelas-jelas tidak bersalah itu.

"Sepertinya aku sudah gila,padahal ini salah ku karena melupakan buku ini,tadi. Ah...sudahlah." Setelah menggerutu kesal,Sung Yeon lalu berjalan menuju tangga,mau kemana lagi jika bukan untuk turun dan kembali pulang.

   Namun,saat dipijakan tangga yang terakhir,Sung Yeon mendengar sesuatu....

Tap..Tap..Tap..Tap..Tap

   Suara langkah kaki yang cepat,seperti seseorang yang berlari. Dan itu,berasal dari sisi kirinya. Sung Yeon menajamkan penglihatannya ketika melihat seorang gadis yang berhenti di persimpangan koridor,gadis tadi nampak menolehkan kepalanya ke kanan,kiri,depan,dan belakang dengan nafas terengah. Seperti orang yang kebingungan mencari jalan aman untuk kabur dari sesuatu. Sesaat kemudian ia mendengar suara lain...

Tak...Tak...Tak

"Tongkat." Gumam Sung Yeon pelan,ia melihat gadis itu berlari kearahnya. Tidak,bukan tepat kearahnya. Ia kemudian berbelok menuju gerbang keluar. Tidak selang 30 detik,sesosok tinggi besar dengan hodie hitam panjang muncul.

   Sosok itu sudah melihat Sung Yeon,karena memang gadis itu berhenti ditengah-tengah koridor tepat dibawah lampunya. Sosok itu berjalan perlahan mendekati Sung Yeon,sambil sesekali memukulkan tongkat golf ke pilar koridor.

"Terkutuklah atas sikap sok berani mu. Shin Sung Yeon."

*****

"Dowajuseyo....Eliza.....jebal dowaju."

   Tiba-tiba tubuh Eliza tersentak dengan mata yang langsung terbuka lebar,Ia segera bangun dan duduk di kasur dengan nafas yang terengah dan bulir keringat di dahinya. Bisa ditebak jika ia baru saja mimpi buruk.

   Eliza mengusap keringat dingin di keningnya lalu berusaha menenangkan dirinya. Tapi tiba-tiba...

Kring...

"Kkamchagya." Eliza mendesah kesal lalu melempar selimutnya lalu meraih benda persegi panjang di meja dekat ranjangnya.

Sung Yeon calling....

   Dahi Eliza berkerut ketika melihat kontak Sung Yeon yang ternyata dalang dari keterkejutannya tadi.

"Ada ap-"

'Apa kau Eliza? Eliza...tolong aku...ses...rang...jar...mem..'

"Yeobseo? Yeon-ah? Suara mu tidak jelas Yeon-ah."

'....di sekolah...sekarang...ban..'

Tut..tut..tut

   Wajah Eliza berubah panik ketika sambungan telfonnya diputus secara sepihak oleh Sung Yeon. Ditambah dengan ucapan Sung Yeon yang meminta tolong padanya tadi. Tanpa menghiraukan keadaannya yang baru saja bangun tidur,Eliza segera berlari keluar.

"Aish...bagaimana aku kesana...pasti akan sulit taksi disini." Runtuknya,tiba-tiba sebuah montor berhenti dihadapannya. Si pengemudi membuka kaca helmnya lalu menyerahkan helm lain ke Eliza.

"Taehyung."

"Sudah ku tebak kau akan seperti ini lagi. Cepat pakai dan naik. Kita tak punya banyak waktu." Ujar Taehyung,Eliza menerima helm Taehyung lalu naik kebagian belakang montor Taehyung. Tanpa basa basi lagi Taehyung melajukan montornya itu menuju ke sekolah dengan kecepatan diatas rata-rata.

Mystery In SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang