09. Tugas Peso 03-Chikan Case

2.9K 331 38
                                    

Tema : Kereta Api Bawah Tanah

Genre : Action, Thriller

Keyword : Laptop, lampu merah, masinis, botak, susu segalon

.

Disc : Masashi Kishimoto

.
Sebelomnya diaplot di tugas wiken. Dipindah ke sini biar seceplok.
.
.
.

Kasus pelecehan seksual di dalam kereta api bawah tanah kembali merebak.

Bukan hal baru memang, namun tentu meresahkan semua warga sekitar terutama wanita yang biasa menggunakan kereta. Ada hal yang sangat meresahkan sebab belakangan terdapat kesamaan di antara korban.

Semua korban dilukai perutnya dengan benda tajam. Goresan tidak cukup dalam, tetapi cukup untuk meninggalkan bekas. Kesemuanya adalah wanita kantoran berambut pirang. Latar belakang, hari dan jam kejadian, ataupun wajah semuanya berbeda. Total semua korban adalah enam wanita. Penyelidikan sulit dilakukan sebab waktu kejadian tak berpola. Bisa seminggu, tiga minggu, ataupun beberapa bulan.

Tentu penjagaan sekitar peron ataupun kereta telah ditingkatkan, sialnya sang pelaku sangatlah gesit dalam bergerak.

Korban terakhir adalah Yamanaka Ino, sahabat dari Inspektur Nara, yang juga istri dari Yamanaka Sai. Mengabaikan omongan sahabatnya dengan bergerak sembrono sendirian, ibu rumah tangga itu pun terlibat dalam kasus yang terjadi tak lama dari kasus kelima. Bekas luka segaris miring kecil tergores di perutnya. Sang pelaku tak sempat untuk melukai lebih banyak ataupun melecehkan lebih dari korban biasanya, begitu komentar Ino sendiri ketika Shikamaru mewawancarai sahabat.

"Aku meninggalkan tusukan pulpen di punggung tangannya, Shikamaru. Cari dia sampai dapat! Jangan lepaskan dia lebih dari ini!"

Shikamaru mengangguk pelan. Setelah menunggu laporan dari tim penyelidik dan mengantarkan Ino pada Sai yang telah menunggu di pintu keluar kepolisian, ia pun menghela napas panjang. Angin sepoi membelai rambut hitam terikatnya. Kini ia memandang lampu merah di kejauhan juga gedung pencakar langit yang gagah di ujung penglihatan. Bulan purnama memancarkan sinar temaram juga keindahan. Inspektur itu pun mengeluarkan puntung rokok dan mengisapnya dalam-dalam.

Kasus ini tidaklah sebanding dengan kasus lamanya yang lebih mengerikan. Namun keamanan kota terganggu, juga beredarnya sang pelaku buat dirinya harus mempercepat penyelidikan. Ratusan kasus pelecehan selalu buat para korban trauma. Begitu pula dengan penyerangan fisik yang diberikan pelaku kekerasan.

Sebetulnya apa tujuan dari kasus ini? Memuaskan diri semata, dendam, atau alasan lain?

Wanita seumuran 21-27 tahun, rambut pirang, dan goresan di perut menjadi petunjuk. Pelecehan dilakukan dengan remasan payudara, rabaan kelamin, juga pemotongan baju di sekitar perut. Para korban mengaku sang pelaku menggunakan sarung tangan ketika menjamah tubuh. Tak ada yang bisa melihat wajah sang pelaku sebab tubuh mereka didempet ke arah pintu, juga topi, kacamata, dan masker yang menjadi pengganggu.

Hanya satu petunjuk yang menjadi sebuah patokannya kini. Bekas tusukan pulpen yang diberikan oleh Ino.

Mengembuskan asap rokok, Shikamaru menyipitkan mata. Semudah itukah sang pelaku membiarkan Ino memberi tanda juga melepaskan dia dari kungkungan?

"Malam yang buruk, Inspektur Nara?"

Suara berat terdengar dari sebelah kiri tubuhnya. Inspektur Uchiha Sasuke, pria berambut hitam lurus menatapnya dengan muka datar. Helai rambut hampir menyentuh dagu itu menutupi mata kiri yang kehilangan fungsi sejak tragedi penyekapan dirinya tujuh tahun lalu. Saat itu ia diselamatkan oleh sahabatnya sendiri, Uzumaki Naruto, yang baru saja lulus SMA dan mau mengajukan diri untuk masuk ke akademi kepolisian. Sikap heroik walau sembrono juga label penghargaan penyelamatan anak komandan kepolisian buat kesempatannya menjadi seorang sersan terbuka lebar.

Kutak KatikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang