*Waria eh warning : cerita ini hanya bisa dibaca oleh kaum receh. Apabila tidak mengerti, maka sayang sekali Anda tidak receh.
Salam, Biduan Waria.Ipen Wiken 10 Februari 2018
Buat oneshot minimal 500 kata dengan genre HUMOR RECEH / DARK HUMOR. (pilih salah satu)
Ketentuan ipen wiken :
- Tokoh utama ipen harus : POHON TAUGE. (Pohon tauge di sini adalah pohon tauge asli, bukan berupa nama tokoh.)
- Tidak boleh berpindah latar tempat (konsisten dengan latar yang sudah dipilih).
- Tokoh dalam cerita tidak boleh lebih dari dua tokoh (sudah termasuk POHON TAUGE)
- Perhatikan PUEBI
- Boleh ada tambahan genre lain, tapi utamakan HUMOR.
- Ingat, ini OneShot, jadi, pilih adegan utama yang paling menarik, yang mencakup konflik dan resolusi atas konflik. Gak usah ngalur ngidul kepanjangan kayak piiiippp yang gondal gandul.Upload cerita di WP masing-masing dulu, tag WP Peso. Cerita akan langsung di-gangbang di WP kalian biar kalian langsung melihat bagian yang salah untuk diperbaiki. Setelah selesai diperbaiki, kirim ke Xiu/Puri via PC untuk dipublikasikan di work Ipen Wiken Peso.
Yang belum paham, segera bertanya. Yang tidak baca notes, AWAS AJA.
.
."Tauge, tauge di dinding ... diam-diam merayap, datang seekor gocing ... hap! Lalu dimakan!"
Senandung riang kudendangkan kala sore hari mulai menyapa. Pekerjaan sebagai 'front office' di perempatan lampu merah, buatku masih punya banyak waktu sebelum bersiap.
Aku terkenal di antara sebaya. Badan seksi, pinggul lebar-tumpukan busawati harum mewangi, dada besar-sumpalan agar-agar bening anti bocor, juga semburan deras layaknya pompa. Tak banyak yang tahu rahasia besar diriku si biduan waria.
Aku mengonsumsi tauge secara berkala.
Tauge kutanam di kamar layaknya pesugihan. Aku lebih suka menanam sendiri ketimbang membeli. Sebab aku tahu mana tauge berkualitas, mana yang tauge ampas. Satu kamar berisikan banyak keranjang plastik sebagai media tanam. Aku pilih bijinya yang besar, tidak cacat ataupun keriput, apalagi busuk. Aku suka biji yang sehat, nikmat untuk disantap. Uu, lala ... bijinos besarnyos mantapinos.
Hidupku biasa saja, menurutku. Tapi banyak emak-emak tetangga yang ribut akan pilihan hidupku. Katanya aku auto masuk neraka jahanam. Kubilang saja dengan pongah, "Ya udin, akikah ajak Mamakika senam SKJ di nerakanaka. Cuslah, sehatilah badanita."
Hasilnya, aku dicap sebagai hama hidup di kalangan warga. Biarlah orang mengucap apa, yang penting aku hidup tenang. Terutama banyaknya hadiah cuma-cuma yang diberikan padaku dari sugar daddy idaman. Sugar daddy-ku bermacam-macam; CEO ayam penyet 'Kulum Burung', direktur obat 'Pil Biru', presiden direktur mebel kursi 'KODE' (Kontol Gede), dan lain sebagainya.
Hal yang tak biasa dalam hidupku adalah datangnya Tauge Binal.
Ia bagaikan jelangkung bulat, gabungan jelangkung dan tahu bulat. Datang tak diundang, dijual dadakan secara recehan. Pertemuanku dengannya adalah di pasar berbau busuk dekat pembuangan sampah. Saat itu aku sedang masa pelik, bekerja tiap hari menungging, hanya demi sesuap nasi. Karenanya, aku tak sempat menanam tauge di kamar pesugihan. Maka kubeli tauge di pasar, walau dengan amat sangat terpaksa.
Saat sedang kubersihkan di kamar pesugihan, mendadak ada suara jeritan yang terdengar. Asalnya dari salah satu tauge yang basah. Mataku membelalak, kaget bukan kepalang. Hampir saja refleks kupatahkan, jika ia tidak kembali berteriak kencang, "Jangan bunuh aku, Waria Seksi Montok! Lepaskan aku dari sini!"
Merasa senang dengan pujian tauge ajaib itu, aku pun memisahkannya dari kawanan. Kutaruh ia di atas tisu, lalu kuperhatikan lekat-lekat. Tampilannya seperti tauge biasanya; panjang, putih, kurus, dan hipokotil kuning menggoda. Mirip dengan penis lelaki Asia-minus warna kuningnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/114672123-288-k400840.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutak Katik
Fiksi PenggemarBerisikan berbagai fanfiction dengan tantangan prompt dari berbagai pairing. Semuanya uke!Naruto (kebanyakan SasuNaru). Rate T hingga M. Silakan baca dan berikan prompt jika bersedia.