Kost 88 - Part 1

1.4K 114 14
                                    

Senin pagi adalah hari yang super padat buat Cessa karena ada Kelas dari pagi sampe nanti Sore, jadi cewek itu gak pernah sempat bikin sarapan buat anak kost atau Ayahnya dan dirinya sendiri

Dan sekarang dia lagi sibuk makanin roti tanpa selai sambil make sepatu

"Eh aduh kesandung," kata Johnny sok-sok tersandung sambil menendang sepatu sebelah milik Cessa sampai jauh dari jangkauan gadis itu

"Kak Johnny ini masih pagi loh, jangan bikin Cessa emosi." Kata gadis itu berusaha menahan rasa kesalnya dan mengambil sepatunya dengan kaki sebelahnya yang sudah mengenakan sepatu

"Buru-buru amat sih Cess, mau dianterin gak sama abang ganteng ini?" Tanya Johnny sambil sibuk menaikkan alisnya menggoda gadis di depannya

"Gak perlu!" Kata Cessa galak lalu segera meraih tas, laptop dan beberapa buku di sampingnya dan segera beranjak pergi, malas berurusan lebih lama dengan Johnny

Bertepatan dengan Arka yang baru saja keluar dari kostnya, sudah mengenakan baju rapi

"Mau kuliah lo?" Tanya Johnny

"Iya John, mau ada rapat juga. Duluan ya, buru-buru ini. Lo juga kuliah sana, jangan diem aja di kost." Kata Arka lalu segera berlari kecil sambil melihat jam pada pergelangan tangannya

Johnny hanya menggeleng kecil, lalu melanjutkan langkahnya menuju dapur untuk membuat kopi hitam favoritnya

~~~

Ini udah jam 11 siang, dan para penghuni kost 88 (minus Arka yang udah berangkat Kuliah dari pagi) sekarang lagi pada duduk di sofa yang ada ruang tengah. Kenzo lagi sibuk gantiin channel tv di depannya, Daniel sama Kenan yang setengah tertidur itu sibuk nyender ke Damar yang lagi ngerjain laporan di laptopnya, Wilzan masih sibuk dengan buku-buku notenya seperti biasa, sesekali pria itu terlihat menulis lirik pada sebuah buku kecil bersampul coklat yang memang selalu ia bawa kemanapun itu

Ada Johnny yang lagi sibuk balesin chat dari para degem-degemnya, di sebelahnya ada Daffa yang sibuk belajar karena nanti siang mau kuis katanya. Adit sibuk nyemilin kacang rebus yang di kasih sama Pak Chandro tadi malam habis buat begadang nonton bola

Tiba-tiba terdengar suara perut nyaring, yang langsung membuat mereka saling pandang dan berakhir tertawa ngakak, Daniel sendiri langsung menggaruk kepalanya malu-malu sambil memegang perutnya yang kembali berbunyi

"Ayo Daffa bantuin aku masak dulu, kasian nanti ada yang pingsan kelaperan." Kata Damar tersenyum tipis sambil mematikan laptopnya dan berjalan menuju dapur diikuti Daffa. Daniel hanya meringis kecil dan ikut berdiri menuju dapur umum mereka

Beberapa menit kemudian, Damar sudah kembali dengan panci besar berisi mie instant, maklum sedang akhir bulan

"Mie di dapur tinggal 5 aja, jadi yang punya sisa nasi ayo pada di bawa kesini biar di masukin aja ke dalam panci." Kata Damar

Wilzan, Kenzo dan Johnny langsung menuju ke kamarnya dan membawa semua sisa nasi mereka dan memasukknnya ke dalam panci besar itu

Damar terlihat serius mengaduk-ngaduk mie dan nasi itu, membuat asapnya mengepul dan aromanya tercium di ruang tengah itu. Membuat ke tujuh pria itu makin di buat kelaparan

"Siap, ayo serbu." Kata Damar mengangkat sendoknya lalu mulai makan, diikuti oleh yang lainnya

~~~

Cessa baru saja keluar dari Kelas, sibuk sama ponselnya mau pesen gojek karena gebetannya lagi gak bisa jemput

Cessa berdecak kesal karena gak ada juga yang mau ngambil, padahal cewek itu pengen cepet-cepet pulang karena langit udah mulai agak mendung

"Cessa," sebuah motor berhenti di depan gadis itu yang sudah berdiri di depan fakultasnya, membuat Cessa yang awalnya tengah fokus dengan ponselnya langsung mendongak dan menemukan Arka di sana

"Eh, Kak Arka. Baru pulang juga Kak?" Tanya Cessa yang sebenernya tidak begitu akrab dengan pria berwajah galak itu

"Iya, mau bareng gak? Kebetulan gue juga lagi mau pulang ke kost," tawar Taeyong

"Emang gak ngerepotin Kak?" Tanya Cessa

"Enggak kok, nih naik aja." Arka memberikan helm cadangan yang selalu ia bawa takut temannya ada yang berniat nebeng tiba-tiba

"Pake Cess, dingin mau hujan." Kata Arka menyerahkan jaket levisnya

"Eh, gak usah Kak. Cessa kuat dingin kok," jawab gadis itu

"Gak usah bohong, bulan kemaren emang siapa yang sakit karena begadang malam-malam di teras Rumah karena ngerjain laporan." Kata Arka yang langsung membuat Cessa terdiam dan akhirnya menerima uluran jaket yang diberikan Arka lalu akhirnya menaiki motor Arka

Cessa bukan tipe gadis feminim, ia lebih suka pergi kemana-mana mengenakan celana levis atau celana kain dari pada rok pendek yang membatasi langkah kakinya

Perjalanan itu diisi oleh keheningan, Cessa tidak tau harus membawa topik apa bersama pria yang jarang ia temui di kost itu. Sedangkan Arka sendiri juga bukan tipe orang yang banyak bicara

Motor Arka memasuki perkarangan kost an yang menempel dengan Rumah Cessa, membuat kedelapan orang yang tadi tengah berkerumun di depan panci besar berisi mie instant dengan nasi langsung menoleh menatap dua orang itu

Kenan langsung berdiri dan menghampiri Arka dan Cessa yang baru saja turun dan melepas helm

"Makasih banyak ya Kak," kata Cessa sambil membenerkan rambut hitam panjangnya

"Kok kamu pulang sama Bang Arka?" Tanya Kenan dengan nada tidak suka yang kentara

"Memangnya kenapa gak boleh?" Tanya Cessa galak lalu berbalik masuk ke dalam Rumahnya

Kenan mendelik, lalu berganti menoleh menatap Arka

"Tadi gak sengaja ketemu di depam fakultas, mau hujan jadi sekalian bareng." Jawab Arka singkat lalu ikut turun dari motornya dan berjalan masuk ke dalam kost

Kenan mendengus kesal, tapi tau jika ia tidak bisa melakukan apapun. Karena ia bukan siapa-siapa

 Karena ia bukan siapa-siapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kost 88 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang