Satu persatu anak kost mulai kembali ke Kost 88, Kost yang sepi kini sudah terisi kembali dengan suara nyaring Kenzo serta tingkah konyol Adit yang memang tidak pernah ada habisnya itu
Johnny pulang dengan wajah lebih cerita dari pada biasanya, membuat anak kost lain agak heran. Walau Cessa yang melihat itu malah agak tersenyum puas, agak merasa bangga jika usahanya menyuruh Johnny pulang akhirnya membuahkan hasil
~~~
Pagi itu semuanya lagi kumpul di ruang tengah, sibuk menonton Upin-Ipin dengan wajah serius
"Nak Damar," panggilan itu membuat kesembilan orang itu menoleh
"Hallo Pak Chandro." Satu persatu para anak Kost menyalami punggung tangan Pak Chandro
"Disini siapa ya yang bisa nyetir mobil?" Tanya Pak Chandro
Arka, Johnny, serta Damar langsung mengangkat tangannya
"Siapa yang gak sibuk ya? Ini saya mau nyuruh Cessa buat belanja ke Pasar setengah jam lagi, tapi saya lagi gak bisa nganterin karena mau ada pertemuan di Kelurahan. Belanjannya agak banyak jadi harus bawa mobil," jelas Pak Chandro
"Aduh maaf Pak, saya pagi ini mau ada bimbingan." Jawab Damar dengan raut tak enak
"Iya Pak, saya juga pagi ini mau konsul ke Kampus." Jawab Johnny yang langsung bikin satu Kost kaget. Seorang Johnny yang Kuliah aja males sekarang mau Konsul?
"Iya-iya gak apa-apa, nak Arka sibuk apa enggak hari ini?" Tanya Pak Chandro
"Enggak kok Pak, saya gak sibuk. Biar Cessa saya aja yang nganterin ke pasar,"
"GAK BOLEH!!" Pekik Kenan yang langsung membuat yang lain menoleh menatap Kenan dengan wajah kaget
"Eh, maksudnya. Saya boleh ikut gak Pak?" Tanya Kenan
"Heh gak bisa ya, hari ini jadwal lo bersih-bersih kost. Gak usah nyoba nyari alasan dan kabur deh." Omel Wilzan yang langsung membuat Kenan mengomel kecil
"Ya sudah kalau begitu Nak Kenan harus tetap di Kost ya buat menjalankam tugas yang sudah di bagi, biar Cessa nanti di antar Arka aja. Ya sudah kalau begitu saya masuk dulu ya biar nyuruh Cessa siap-siap." Kata Pak Chandro yang di balas anggukan oleh kedelapan anak Kost, Kenan sendiri masih menggerutu kesal, merasa tidak terima
~~
Mobil itu diisi oleh Cessa yang sibuk bergumam kecil ikut menyanyikan lagu yang tengah terputar di radio mobil
Arka sendiri sejak tadi hanya diam, serius menatap jalanan di depannya
Perlahan mobil yang mereka kendarai sampai di pasar yang ramai, Cessa dan Akra berjalan bersampingan mulai masuk ke dalam pasar
"Butuhnya apa aja?" Tanya Arka
"Banyak Kak, makanya sama Ayah di tulis di kertas nih." Kata Cessa sambil menunjukkan kertas putih kecil dengan tulisan rapi milik Cessa
"Aduh.." Cessa hampir saja terjatuh karena disenggol oleh orang yang baru saja lewat dengan kasar, untung saja Arka dengan sigap memegangi lengan Cessa
Tanpa banyak kata, Arka memindahkan Cessa kesisi dalam jalan, lalu menggenggam jemari Cessa erat. Membuat Cessa sempat menahan nafasnya selama beberapa detik lalu menoleh menatap Arka dengan wajah terkejut
"Maaf ya Cessa, kita gini dulu. Takutnya kamu jatuh trus ada lecet, trus nanti aku yang di marahin Ayahmu," kata Arka
Cessa hanya mengangguk asal, sibuk menahan jantungnya yang mulai berdebar cepat
Mereka berhenti di salah satu warung, "Bu, kentang sama wortelnya satu kilo ya." Kata Cessa
Si penjual dengan sigap langsung membungkuskan pesanan Cessa, "Aduh pengantin baru ya neng. Cocok banget kalian, yang satu ganteng yang satunya cantik," kata si penjual dengab sumringah
Cessa dan Arka langsung saling tatap dengan salah tingkah
"Eh, bukan kok Bu. Dia cuma tinggal di kost an punya Ayah saya," jawab Cessa tertawa canggung
"Di pacarin dong mas, nengnya cantik banget nanti keburu di rebut orang loh." Kata si penjual lagi yang membuat Arka langsung terbatuk-batuk canggung karena terkejut
"Itu berapa Bu semuanya?" Tanya Cessa cepat, mengalihkan pembicaraan itu supaya tidak menjadi lebih aneh-aneh lagi nantinya
"35 neng," jawab si penjual
Cessa buru-buru membayar belanjaannya, dan Arka langsung mengambil kantung plastik yang tadi diserahkan si penjual lalu pergi ke warung yang lain sebelum sempat mengucapkan terimakasih pada si penjual yang masih mengerling jahil pada mereka berdua
Dan sisa kegiatan belanja mereka hari itu diisi oleh kecanggungan di antara dua orang itu yang bahkan berusaha untuk tiak saling menatap mata satu sama lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost 88 ✔
Fiksi PenggemarKos 88, kos itu diisi oleh 9 orang cowok yang memiliki karakter berbeda, yang merantau ke Semarang untuk menuntut Ilmu Tapi yang paling bikin mereka betah di Kost itu adalah anak perempuan si bapak pemilik kos yang super cantik ©Lintangapsc, Desembe...