Kost 88 - Part 2

748 101 7
                                    

Hari ini hari minggu, Pak Chandro udah sibuk jogging keliling kompleks, itu rahasia kenapa badannya tetep bugar dan mukanya yang tetap awet muda, gak kalah sama anak-anak yang ngekost di tempatnya

Cessa juga udah bangun dan sibuk beres-beres Rumah sambil nyuci baju yang udah numpuk banget karena dia lagi sibuk-sibuknya seminggu ini

Cessa sibuk ngeluarin cucian dari pengering dan masukkin ke dalam bak, lalu ngangkat bak penuh cucian itu ke jemuran

Cessa tersentak saat melihat tangan lain ikut membantunya menjemur cuciannya, ia menoleh dan mendapati Damar dengan senyum teduhnya

Aduh, pagi-pagi gini tapi Damar udah ganteng aja

"Kak Damar, bikin kaget aja!" Kata Cessa pelan sambil memegang jantungnya yang berdebar kencang karena terkejut

"Haha, maaf ya kalo bikin kaget. Oh iya, Om Chandro lagi jogging ya?" Tanya Damar

"Iya Kak kaya biasa, makanya habis ini mau bikin jus tomat buat Ayah. Tau sendiri Ayah pasti ribut minta jus tomat kalo habis joging gini," jawab Cessa

"Ya udah kamu bikinin jusnya aja sana, biar Kakak yang ngelanjutin jemur bajunya." Kata Damar

"Eh, gak usah Kak. Kakak kan udah begadang semalaman buat ngerjain laporan. Sempet kok jemur dulu baru bikin jusnya, Kak Damar mending tidur lagi aja sana." Ujar Cessa merebut jemuran dari tangan Damar

"Gak apa-apa Cessa, aku emang gak ada rencana mau tidur lagi kok." Kata Damar kembali mengambil jemuran ditangan Cessa

"Aduh, pagi-pagi sudah di suguhi drama yang gak kalah asyik dari ftv di tv." Suara itu membuat Cessa dan Damar menoleh dan menemukan Adit yang sudah duduk di atas motor yang terparkir di depan kostnya sambil memakan pisang, dengan muka ngeselinnya yang bikin minta dijorokin

"Udah sana bikin jus tomat buat Om Chandro aja, biar aku di bantun Adit aja jemurnya,"

"Lah, kok jadi nama gue di bawa-bawa." Protes Adit yang baru saja menelan pisangnya dengan cepat

"Udah gak usah bawel, cepet sini bantuin." Kata Damar dengan nada pelan tapi terdengar tegas

Adit menggaruk kepalanya yang sudah hampir seminggu tidak ia keramasi itu, lalu akhirnya berdiri dan melangkah pasrah untuk membantu Damar menjemur cucian milik Cessa itu

~~

Kenzo menguap lebar, jam di dinding kamarnya menunjukkan pukul 10 pagi. Pria itu menggeliat pelan sambil kembali memeluk guling, efek begadang semalaman karena menonton bola bersama anak kost yang lain dan juga Pak Chandro membuatnya masih mengantuk, tapi perutnya sudah memprotes ingin makan

Jadi dengan enggan dan mata setengah tertutup, Kenzo akhirnya berjalan keluar dari kamar kostannya sambil membawa sebungkus mie instant dan satu buah telur dan dua buah cabai merah dan menuju dapur umum

Kenzo langsung mengerling jahil begitu melihat Cessa yang tengah membersihkan dapur, Kenzo memelankan langkahnya agar tidak terdengar oleh Cessa, lalu berjalan pelan menuju gadis itu yang masih fokus dengan kegiatan bersih-bersihnya

Saat sudah dekat, Kenzo berniat menganggetkan gadis itu seperti biasanya

"Dorrr!!" Kata Cessa berbalik lebih dulu, membuat Kenzo langsung berteriak dengan nyaring sampai terduduk di lantai dengan mie, telur, dan dua buah cabai di tangannya terjatuh begitu saja ke lantai. Dan telur itu kini sudah jatuh dan pecah dengan mengenaskan di lantai dapur

"Wkwk, muka lo keliatan tau dari pintu kulkas tuh." Kata Cessa tertawa puas melihat wajah tekejut milik Kenzo

"Jahat banget sih lo Cess ngagetin gue, lihat tuh telurnya pecah, dan itu telur terakhir gue. Gue gak punya duit buat beli lagi,"

"Bodo amat, makanya lo itu gak usah jahil jadi orang." Kata Cessa menjulurkan lidahnya lalu berbalik pergi menuju Rumahnya

"Huhu telur ayamku yang berharga," Kenzo kini sudah berjongkok di depan telur yang pecah itu sambil pura-pura menangis heboh

Dan akhirnya siang itu Kenzo terpaksa memasak mie instantnya itu tanpa telur

~~

Damar yang baru saja selesai melaksanakan salat tersentak kaget saat mendengar pintu kamarnya di ketuk

Masih dengan baju koko dan sarungnya, ia berdiri dan membukakan pintu kamarnya dan mendapati Cessa yang membawa piring yang berisi sambel goreng hati dan kentang dan di piring satunya lagi terdapat perkedel kentang yang masih terlihat mengepul asapnya

"Eh, ganggu ya Kak?" Tanya Cessa yang menyadari jika Damar mengenakan baju kokonya

"Enggak kok, udah selesai." Jawab Damar

"Ini buat Kak Damar, tadi aku masak kelebihan." Kata Cessa sambil menyerahkan dua piring yang tadi dibawanya itu

Damar hanya bisa menerima piring itu dengan bingung

"Ini pasti karena aku bantuin kamu jemur tadi pagi kan?" Tanya Damar

"Hehe iya Kak," jawab Cessa sambil meringis kecil

"Udah gak usah kalo gitu, aku bantuinnya ikhlas loh Cessa." Kata Damar

"Udah pokoknya di terima aja ya Kak Damar, assalamualaikum." Kata Cessa sebelum akhirnya berbalik pergi

"Oh iya Kak, jangan sampe ketahuan sama Daniel ya. Nanti malah dia yang ngabisin," kata Cessa yang hanya di balas Damar dengan tawa kecilnya

Sedangakan Daniel yang sedang di bicarakan itu, kini tengah berbaring di kamarnya sambil sibuk memakan jelly, dan kini merasa heran karena tiba-tiba telinganya kini terasa gatal

Sedangakan Daniel yang sedang di bicarakan itu, kini tengah berbaring di kamarnya sambil sibuk memakan jelly, dan kini merasa heran karena tiba-tiba telinganya kini terasa gatal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kost 88 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang