🌸🌸🌸
Welcome to my first story
*
*
*Happy reading...
_________________________________
Follow yah, cerita pertama ku
Semoga suka:)**********************
Di pagi yang cerah, gadis itu tengah bersandar di bangku taman, matanya tak berhenti bergerak untuk membaca setiap bait kata di dalam novel yang tengah di pegangnya. Alunan musik dari earphone yang tengah di pakai nya membuat suasana menjadi sedikit lebih tenang.
"Key" panggil pria itu, matanya semakin intens menatap gadis di hadapannya. "Keylaaaaaa" ulangnya sekali lagi, kali ini tangan nya ikut bergerak untuk membuat gadis itu menoleh padanya. Gadis itu menoleh dan melepas earphone nya, menatap tajam pria yang kini tengah tersenyum lebar padanya.
"Apa!!!" Pria itu semakin tersenyum, Keyla berdecih malas.
"Gapapa manggil doang" Keyla mendelik, sinting bukan jika saja ada batu besar di dekatnya ingin sekali Keyla melempar nya ke kepala pria itu. Haruskah sepagi ini?
"Sono deh, gua lagi baca!!!" Tunjuk Keyla pada novelnya. Pria itu mengangguk paham, lalu membenarkan posisi nya agar ikut duduk di samping Keyla.
"Iya tau" Keyla mengangkat alisnya satu.
"Ya terus? Ngapain masih disini" sindir gadis itu dengan nada sedikit mengusir. Pria itu masih diam dengan mata yang tak lepas dari dirinya.
"keyy" pria itu mendekat kan wajahnya, semakin dekat dengan wajahnya. Menghapus sedikit jarah antara wajahnya dengan wajah pria itu.
"Gua mau nanya" matanya sedikit melebar, was-was menatap pria itu.
"Semua cewe kalau pms kaya lu gini yah" Keyla menatap bingung.
"Maksudnya?"
"Iya kaya lu gini kelakuan nya suka berubah-ubah, menye-menye ga jelas, kaya anak babi gini"
Keyla mendelik tajam, ia tau kemana arah ucapan pria sinting ini "maksud lu gua kaya anak babi" pria itu beranjak dari sana dengan tertawa kencang sambil menahan perutnya, Keyla menatap geram dasar pria sinting tak tau malu itu.
Merasa sudah aman, Keyla Kembali melanjutkan kegiatan nya, masih dengan menahan setengah kekesalannya.
___
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYLA 🌸
De TodoKeyla Adinda Prisilia, gadis ceria dan pesuka es krim. Kenangan buruk yang menimpanya mengharuskan dirinya untuk menutup dirinya dari siapapun. "Gu-gua yang nyebabpin aland pergi!" Jelas gadis itu. Bendungan dimatanya sudah tak dapat lagi ia tahan...