Sepulang sekolah Ferrel pun mengajakku ke sebuah mall dan menyuruh ku memilih baju supaya aku tidak memakai seragam ku saat kencan dengannya.
"Apa lagi sih sekarang?"
"Sudah diem aja dan pilih baju yg cocok buat kamu biar kamu gk pakai seragam sekolah kan kasihan nanti di sangka kamu siswa yg bolos." Jawabnya sambil mengusap kepalaku dan membuat tiba-tiba dada ku berdegup kencang.
"Hm..i..iya deh."Beberapa saat aku memilih dress peach manis dan simple dan membuatnya tak mengedipkan matanya saat melihatku.
"Ferrel? Hei kamu kenapa?"tanya ku sambil membangunkan lamunannya itu.
"Ah aku tidak papa kok."
"Bagaimana dengan yg ini?"
"Bagus kok." Sambil mengacungkan jempolnya.
"Lalu siapa yang akan membayar baju semahal ini?"
"Tenang kan aku membawa kartu kredit."sambil memberikan kartunya pada kasir.Tak lama kemudian dia menarikku untuk duduk di sebuah kursi dan menanyakan ukuran sepatu ku.
"Clarissa berapa ukuran sepatumu?"
"39,kenapa?"
"Tidak ada apa apa,tunggu sebentar disini ya aku akan segera kembali!"
Aku hanya diam saja aku pikir dia hanya ke toilet, ternyata dia kembali dengan sesuatu di tangannya yaitu sebuah heels cantik, lalu dia berlutut di depanku dan melepas sepatu sekolahku dan menggantinya dengan heel cantik tersebut dan sangat senada dengan dress ku. Dan dia mengajakku keluar sambil menggandeng tanganku. Dan satu hal yang membuatku aneh mengapa kali ini aku tidak mau memberontak dan malah nyaman?Ia membawaku ke suatu tempat dimana tempat itu adalah sebuah taman kecil dimana hanya ada aku dan dia dan seakan semua ini sudah terencana karena jalanan yang penuh bunga , dekorasi kecil yang manis, dan sebuah meja bundar yang terletak di tengah taman dan dua kursi dengan semua hidangannya dan ada sebuah anggur.
"Dimana kita sekarang?"tanyaku sambil heran.
Dia hanya membalas dengan senyuman. Lalu ia mempersilakan ku duduk di kursi dan tiba-tiba ia membuka ikat rambutku dan membiarkan rambutku tergerai.
"Kamu suka dengan suasana ini?"
"Hm lumayan."
"Kamu ingat tidak ini tempat apa?"
"Hm... Sebentar aku ingat-ingat seperti aku pernah punya kenangan disini."
"Ya ayo ingat lagi."
"Oh iya ini taman yg dulu kita pernah bermain disini, waktu itu aku terjatuh dan menangis karena kakiku terkilir, lalu kamu menggendongku kemanapun aku mau dan membuat mu langsung demam karena terlalu lelah kan?"
"Hm... iya bener, akhirnya kamu ingat juga biasanya kan kamu pelupa"sambil tertawa.Lalu di membungkuk di depanku.
"Sekarang ayo kita ulangi kenangan itu, ayo naik ke punggungku!"
"I..iya" tiba-tiba mulutku tak bisa ku kendalikan dan menjawab iya kepada dia dan membuat ku di gendong olehnya dan membuat perasaanku meracau dan seakan di perutku terbang ribuan kupu kupu dan membuat ku sesak nafas.Setelah kami berkeliling taman ia pun menyuruhku segera makan hidangan dan bergegas pulang karena langit tiba-tiba mendung. Ia mengantarkan ku sampai hingga masuk ke dalam rumah.
"Clarissa aku pulang dulu ya."
"Eh iya ok hati-hati"
Dalam hatiku berkata seakan aku sudah terbiasa dan nyaman dengan tingkah protektifnya terhadap ku. Dan hatiku selalu berdegup kencang setiap ku melihatnya apakah ini yg orang lain sering sebut dengan cinta?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Seventeen Marriage
JugendliteraturMenikah dengan teman masa kecilku? Mengapa harus semuda ini?