Pesawat kami tiba di bandara jam 3 pagi dan kami bergegas memasukkan semua koper kami ke dalam mobil yang sudah kami sewa selama di Bali. Mobil kami menuju ke pantai Sanur begitu kami pertama kali memijakkan kaki di pulau Dewata ini karena hadir kami tepat sekali saat matahari akan terbit dan pantai ini terkenal sebagai sunrise beach karena keindahan pemandanganya saat matahari terbit.
"Ferrel ayo cepat kesini ayo berfoto lihatlah matahari nya indah."
"Hahaha kamu ini selalu lucu dan sangat suka sekali berfoto." Jawab ferel sambil tertawa.
"Hm... Aku selalu diledek secara tidak langsung."
"Aku tidak meledekmu."jawab Ferrel sambil menahan tawa.
"Ah ya sudah aku akan ngambek sampai aku lelah ngambek."gerutu ku sambil menunduk.
"Apa? Ngambek? Ah tidak-tidak aku akan membuat mu lelah dan berhenti ngambek kali ini."
"Aku tidak peduli wleeek."😝
"Lihat kau akan ku kejar." Jawab Ferrel sambil lari mengejar ku.
Ferrel pun ternyata benar-benar mengejar ku dan tiba-tiba dia terjatuh aku sangat panik dan terus berusaha membangunkannya.
"Ferrel ayo bangun, Ferrel ku mohon aku tidak akan ngambek lagi ayo bangun aku takut." Tutur ku sambil menangis.Yang benar saja ternyata dia hanya menipuku dan saat aku menangis di dadanya dia memelukku dan tertawa.
"Hahaha kena kau,dasar nakal."
"Ah aku kena tipu."gerutu ku sambil memukul-mukul dadanya.Setelah matahari terbit kami melanjutkan untuk cek in di hotel dan menaruh semua barang-barang kami dan kami berangkat lagi untuk berwisata ke destinasi wisata lain di pulau Dewata ini dan kami harus menjelajah semua tempat karena kami hanya berlibur disini selama dua hari satu malam karena kami harus mengurus surat pindah study ku ke Jakarta bersama Ferrel.
Kami pun hanya berkeliling kota dan mampir di beberapa tempat oleh-oleh untuk membawakan cinderamata dan makanan khas untuk para sepupu ku.
Setelah kami lelah akhirnya kami pun kembali ke hotel untuk membersihkan diri dan istirahat. setelah kami mandi dan kami turun untuk makan malam dan hal yang membuat kami terkejut dan bahagia adalah saat kami kembali ke kamar kamar kami sudah terhias indah dengan taburan bunga dan hiasan angsa di tengah ranjang kami. Lalu Ferrel memutarkan sebuah lagu klasik dan mengajakku berdansa di balkon dan dimandikan cahaya rembulan.
"Will you dance with Miss Clarissa? " Tanya Ferrel sambil mengulurkan tangannya.
"Yes I'm willing. "Kami terus berdansa tanpa ada pembicaraan apapun diantara kita hingga akhirnya aku pun memulai pembicaraan.
"Ferrel?"
"Iya ada apa?"
"Apa yang membuat mu setuju atas perjodohan ini dan mengapa kamu antusias sekali?"
"Sebenarnya perjodohan ini bukan orang tuaku yang meminta tetapi akulah yang meminta sewaktu kecil dulu."
"Bagaimana bisa?"
"Sejak kita berteman sewaktu kecil aku selalu nyaman denganmu dan aku selalu berkata kepada mama ku bahwa aku ingin selalu menjaga mu hingga kapan pun, namun saat aku beranjak kelas 5 SD aku pun harus pindah karena tuntutan pendidikan dan hanya bisa memantau mu dari orang tuamu."
"Lantas mengapa kamu sangat menyayangi ku padahal aku ini hanya gadis yang bodoh, cerewet,manja,dan tidak bisa apa-apa?"
"Apakah salah jika kamu takdirku? Tuhan menciptakan semua berpasang-pasangan seperti bodoh dan pintar, dan kamu tidaklah bodoh hanya saja aku perlu melengkapi mu agar lebih sempurna karena setiap pasangan itu harus saling melengkapi bukan hanya menuntut lalu pergi begitu saja."
" Terimakasih tuhan kau berikan aku pasangan setulus Ferrel."
Ferrel hanya membalas dengan senyuman.Akhirnya sudah larut malam kami pun segera tidur karena besok pagi harus bergegas kembali pulang. Aku pikir akan terjadi sesuatu malam ini ternyata tidak seperti ekspetasi ku yang ngelantur.
"Ferrel?"
"Apalagi ris?"
"Kamu udah ngantuk?"
"Belum sih kenapa?"
"Hm...gapapa kok."
"Kamu mulai mikir aneh aneh ya?"balas Ferrel sambil tersenyum nakal.
"Ah..gk kok."jawabku sambil grogi.
"Belum saatnya Clarissa kita jalani dan selesaikan pendidikan ini aku tidak mau masa depan kamu terganggu dan akupuntur belum tega melihat mu mengandung anak kita karena umurmu yang masih muda."
"Ah.. baiklah aku mau tidur."sahutku sambil menarik selimut.
"Clarissa tunggu sebentar." Sambil tangan Ferrel menahan selimut ku. Tiba-tiba Ferrel mulai untuk mencium bibirku dan mengucapkan selamat malam padaku dan kami pun tertidur.Sekitar jam 4 pagi aku terbangun dan aku merasakan kehangatan dan kenyamanan dekapan Ferrel yang tengah tertidur dengan pulasnya seperti anak kecil. Dan aku pun segera membangunkan dia supaya lekas bersiap-siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Seventeen Marriage
Teen FictionMenikah dengan teman masa kecilku? Mengapa harus semuda ini?