Ya hari-hari berjalan seperti biasa hanya hari ini benar-benar penuh kesialan. Ya kali aku jatuh tersungkur dihadapan semua anak jurusanku dan aku malah menabrak seseorang senior yang paling ditakutkan di kampus ini katanya dan aku harus memohon maaf di hadapannya dengan mengelap sepatunya.
"Dasar junior gk tau diri jalan itu pakai mata." Bentak seorang laki-laki kepada ku.
"Ma...maaf kak aku tidak sengaja." Suara ku lirih.
"Gk ada maaf buat junior tengil kek lu cepetan lap sepatu mahal gw yg lu tumpahin minuman lu."
"Sok sok an bgt sih ni senior." Gumam gw.
"Bisa lebih keras lagi ngomel nya?" Bentak senior tengil.Sontak gw kaget bukan kepalang di bentak sama cowok yg gk punya hati kek dia orang Ferrel yg suami gw aja gk pernah bentakin gw.
"Malah bengong, lu bisa jawab gk sih atau perlu gw tumpahin soda ke baju putih lu ini?" Gertak senior tengil itu sambil perlahan bersiap menumpahkan sodanya.
"Stop apa apaan sih ini berantem di tempat umum kek gk punya etika banget dan kamu malah berani sama perempuan kamu laki-laki atau bukan?" Suara Ferrel meredakan susasan mencekam ini dan menyelamatkan ku
"Ngapain lu murid kesayangan para dosen ikut ikutan aja."
"Saya sebagai mahasiswa di kampus ini kan juga punya hak menjaga ketentraman antar mahasiswa disini terutama ketentraman bagi para mahasiswi junior yang ditindas seperti ini."
"Lu juga mau bertengkar sama gw?" Bentak senior itu sambil menarik kerah baju Ferrel.Ferrel bukan tipe laki-laki yg suka bertengkar dia langsung menarik tanganku dan pergi tanpa berbicara apapun.
"Kamu tidak apa-apa sayang?" Tanya Ferrel sembari merapikan rambutku.
"Aku tidak apa apa kok aku baik-baik saja."
"Maafkan temanku tadi yg tidak punya sopan."
"Sudahlah Ferrel kenapa kamu yg harus meminta maaf?"
"Setidaknya aku ingin membuat mu lebih tenang, apakah setelah ini masih ada kelas?"
"Hmm gk sih,kenapa?"
"Pulang aja yuk aku lelah pengen istirahat dirumah aja." Tutur Ferrel sambil menggendong ku ke mobil.
"Apa boleh buat kalau Ferrel ku sudah menggendongku seperti ini."Sesampainya dirumah aku merebahkan diri di kasurku yang amat empuk dan membuat ku ingin lekas tertidur. Aku tertidur dengan pulasnya hingga tidak menghiraukan dimana suami ku. Tiba-tiba ada sebuah pelukan hangat yang menghampiri ku.
"Clarissa apakah kamu beneran tidur?" Suara lembut Ferrel sambil membelai rambut ku. Aku pun akhirnya terbangun dan dan melihat siap yg ada dibelakang ku ternyata Ferrel tapi mata kami sangat dekat dan bertatap selama beberapa detik dan aku tiba-tiba teringat dengan kata kata Ferrel saat itu ia meminta ku untuk fokus dengan pendidikan ku dulu seketika aku bangun dan terduduk.
"Maaf rel aku ingat kata-kata kamu belum saatnya kita seperti itu."
"Duh duh wajahnya langsung memerah jadi makin gemes aja pengen cubit pipi kamu."
"Apaan sih kamu malu tau."
"Sudah malunya nanti lagi sekarang makan dulu gih ntar perut kamu nangis loh sekarang udah waktunya makan siang." Ajak Ferrel sambil menarik tanganku.*************
Memandangi paras lugunya selalu membuat jantungku berdegup kencang apalagi melihatnya saat makan seakan aku melihat sifat kekanak-kanakanya yang masih melekat dan sangat manja.
"Sudah selesai makanya?"
"Sudah kok." Jawabnya dengan senyum lebar.
"Sini aku bersihkan kamu ini masih lucu sekali sebesar ini makan masih suka belepotan." Ledekku sembari membersihkan wajahnya setelah makan. Dia tetaplah seperti gadis kecil yg ku kagumi sejak dulu dan tidak berubah sedikitpun dan aku sangat menyukai sikap hangatnya kepadaku yg selalu membuatku semakin nyaman denganya.Yaps tak terasa pernikahan kami tiba-tiba sudah berjalan selama 8 bulan dan kini sudah bulan Desember saja dan sudah tentu musim hujan aku duduk di teras sambil memandangi hujan yang turun amat deras membasahi dedaunan di taman halaman belakang rumah. Tiba-tiba Clarissa berlari dan berteriak kegirangan melihat hujan, ya seperti itulah bidadari ku yang masih seperti anak-anak ku maklumi saja umurnya pun juga masih 17 jalan 18 tahun. Tapi keceriaan itulah yg membuat ku kagum padanya.
"Ferrel jangan bengong aja ayo sini ikut aku bermain hujan." Ajak Clarissa.
" Tidak kamu saja aku tetap disini."
"Ah aku tidak suka jika di tolak." Rengek Clarissa.
"Baiklah aku akan bermain hujan bersamamu." Jawabku pasrah sambil kikuk karena aku jarang sekali bermain hujan. Dan tiba-tiba Clarissa menarik ku dan mengajakku menari di bawah hujan, kali ini aku benar-benar melihat kecantikan Clarissa dari sisi yg berbeda yaitu ketika ia menari di bawah hujan ia benar-benar terlihat cantik dan manis. Hujan membuat rumput di halaman menjadi licin dan membuat Clarissa ku jatuh dan terkilir kakinya.
"Hiks hiks Ferrel kaki ku terkilir>,< bagaimana ini." Tangis Clarissa karena kesakitan kakinya terkilir.
"Cup cup sayang sini aku gendong masuk kedalam." Aku segera menggendongnya kedalam dan mengantarkan dia langsung di kamar mandi kamar kami kebetulan kamarku sudah ada kamar mandinya jadi tidak harus di kamar mandi mama dan papa di bawah.
"Sudahlah jgn intip aku ganti baju kan malu sana-sana aku malu tau."
"Ih malu sama suami sendiri kan kakinya masih sakit ntar kalau jatuh lagi gimana?" Goda ku pada rissa.
"Ahhh kamu modus udah sana malu."
Lalu aku biarkan dia ganti baju toh aku sendiri juga mau ganti baju karena aku juga kedinginan gara-gara bermain hujan.
"Sudah selesai gantinya?"
"Sudah kok rel."
"Habis ini turun yuk makan malam."
" Gak mau ah aku gk mood makan tiba-tiba aku gk enak badan."
"Oh ya sudah sayang aku ambilkan saja ku bawa ke kamar."
Aku turun kebawah untuk mengambil makanan Clarissa.
"Sayang makan sedikit-sedikit ya biar lekas sembuh."
" Gk mau."
"Kok gk mau nanti sakit loh udah separuh saja." Bujuk ku supaya ia mau makan.
"Baiklah aku akan makan." Akhirnya ia mau memakannya walau tak habis semua.Aku menaruh tanganku di keningnya dia sangat panas pertanda bahwa dia sedang demam dan aku segera mengambilkannya obat pereda demam. Saat aku kembali ke kamar dia sudah menggigil dan mengigau karena demamnya yg tinggi aku akhirnya membangunkanya untuk meminum obatnya.
"Ris bangun dulu minum obat."
"Iya sayang maaf ya gara-gara aku hujan hujan aku jadi sakit dan merepotkan mu."
"Tidak apa sayang tak perlu risau, malam ini aku akan memeluk kamu selama tidur supaya kamu hangat dan tidak menggigil."
"Iya makasih sayang."
Clarissa tidur dengan nyenyak di dalam dekapan ku hingga pagi menjelang.Don't forget for vote my story guys>.<
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Seventeen Marriage
Fiksi RemajaMenikah dengan teman masa kecilku? Mengapa harus semuda ini?