Aku jatuh cinta pada seseorang yang tak ingin ku ajak bertualang bersama.
Ia sangat jauh dari genggaman—walaupun sosoknya dekat tapi hatinya sudah terukir nama seseorang.Dan, bodohnya aku masih saja mengharapkannya.
Menyedihkan, bukan?
Ya, tapi buatku tak apa.
Karena mencintai dia sungguh menyenangkan.
Aku jadi tahu bagaimana rasanya menunggu seseorang yang tak pernah menyadari ada yang selalu memperhatikan senyum manisnya dari jauh, tawanya yang renyah, hingga guyonan tidak masuk akal yang ia berikan hingga membuat yang lain tertawa.
Aku pernah memperjuangkan perasaan ini namun yang ada aku tak pernah ternilai dimatamu.
Miris, memang. Aku sangat menyadari banyak waktu dan kegiatan lain yang telah terbuang begitu saja ketika aku masih saja mencintainya.
Mencintai dalam diam memang perlu ekstra sabar dan ikhlas. Jika kenyataan tak pernah memihak. Aku bukan orang yang dia cari.