Chapter 2:Tawaran

17 5 2
                                    

Namaku,Byun Moon. Aku hanya gadis biasa yang hidupnya berubah setelah bertemu dengan dua orang gila. Mungkin gila agak sedikit berlebihan,tapi sepertilah aku menganggapnya.

Akulah gadis yang telah membuat laki laki diluar sana gelisah tak karuan. Seharusnya,dia bisa lebih tenang. Toh aku telah menyelesaikan operasinya,dan dalam proses menuju sadar.

Aku terkulai dikasur kecil putih,diruangan yang dikhususkan hanya untuk satu pasien. Aroma ruangan ini sangat menenangkan,berbeda dengan yang diruangan sebelumnya,ruangan operasi. Wewangian bunga mawar,lavender aku sangat menyukainya.

Membuatku terus terusan berurusan dengan alam bawah sadarku,aku sedang memainkan memori tentang perjumpaanku dengan Baek bersaudara. Memori itu masih hangat diingatanku.

Awal musim semi 7 tahun yang lalu,saat itu aku berusia 23 tahun. Aku masih ingat saat aku bersenandung disepanjang jalan menuju tempat aku bekerja paruh waktu.

Harumnya bunga bunga disepanjang jalan juga menghiasi awal hariku itu. Cuacanya cukup dingin hari itu,untung aku mengenakan coat tebalku yang berwarna navy senada dengan warna sepatuku yang tampak usang. Walau begitu,aku merasa nyaman memakainya dan sangat bersemangat untuk hari ini.

Setibanya diperempatan jalan,saat aku ingin menyebrang. Tiba tiba saja ada yang menarik tanganku,sehingga aku tidak jadi menyebrang. Seseorang yang menarik tanganku ini juga,mengajakku berlari ke arah lain.

Jangan tanya aku siapa yang berani sekali membuatku seperti ini dipagi ini? Karna aku juga tidak tau.

Menurutku dari badan dan gaya berpakaiannya dia laki laki. Apa jangan jangan dia seorang penculik?pikirku dengan bodoh,mana mungkin penculik melakukan aksinya disaat yang ramai begini.

Tiba tiba saja,dia berhenti dan membalikkan badannya untuk menunjukkan dirinya.

" Annyeong, Moon-ah."ucap laki laki ini tanpa merasa bersalah dan menunjukkan senyumannya itu dan melambai-lambaikan tangannya seolah dia sedang berada di kerumunan wartawan dan berjalan di catwalk.

Sosok Dia adalah Choi Young Jae Sunbaenim.

"Sunbae...kukira tadi aku mau diculik."ucapku sambil mengeluarkan ekspresi kesalku,ini masih pagi dan orang ini sudah berani membuatku kesal. Dasar sunbae gila,umpatku dalam hati sambil melepas genggaman tangannya dan melanjutkan langkahku ketempat kerjaku.

"Good morning,Moon. Ah...sangat aneh rasanya mengatakan selamat pagi sambil menyebut namamu Moon,bulan. Hehehehe...." ucapnya sambil tertawa dengan lelucon yang tak seberapa itu.

"Ayolah,sunbae. Perbaiki selera humormu." ucapku sambil mengekspresikan wajah malasku.

"Setidaknya hargailah usahaku ini,aku ini masih sunbaenim mu." ucapannya ini cukup membuatku tersentuh juga. Dia adalah sunbae ku di waktu kuliah,dia masuk satu tahun lebih awal dariku. Tapi kami lulus ditahun yang sama.

"Moon...MOON-AH." teriaknya berusaha menghentikan derap langkah kaki ku.

"Ahh wae???"ikut-ikutan menaikkan nada bicaraku karna teriakan sunbaeku ini.

"Ada yang ingin kukatakan padamu....?" ucapnya dengan ragu +terbata bata+ menundukkan kepalanya persis seperti anak yang ketauan mencuri.

Tentu saja aku tak terima dengan keadaan ini setelah dia memaksaku berlari dan itu berlainan arah pula dengan tempat kerjaku, yang berarti aku harus menambah jarak tempuhku untuk sampai ketempat kerjaku. Dan sekarang dia bertingkah seperti itu....wahhh daebak,kalau bukan mengingat dia Sunbae ku akan kuhajar dia sampai babak belur.

" Ahh..waeyo??? Cepat katakan! Sebentar lagi aku akan terlambat Mr. Choi" lengosanku membuat orang yang berlalu lalang memberikan waktunya 3 detik untuk memperhatikan kami.

"Araso,araso... Aishhh kau sungguh tidak sabaran. Dengarkan aku baik baik aku tidak akan memberikan siaran ulang,ok?" . Sebagai jawabannya aku hanya mengangguk.

"Jadi aku akan pergi ke Paris untuk beberapa hal. Kau tau kan disana sangat indah indahnya sekarang. Aku akan mengajak Suzy ikut,dan melamarnya disana." omongannya terhenti karena dia tak bisa menahan rasa bahagia. Dan aku,

" Wahhh...Sunbae, apa kau masih saja suka membuntuti Suzy eonni?" tertawak sekeras-kerasnya sampai rahangku mati rasa.

Takkkk!!!!!!!!( Suara geltukan)

"Yaishhh Sunbae......." mengucapkan makianku dan menatap sunbaeku ini dengan penuh kesal ditambah dengusanku .

" Aku akan mengampunimu...kalau mau menerima permintaanku ini." Youngjae Sunbaenim mulai bernada serius. Aku menahan tawaku lebih lanjut dan berusaha berekspresi yang sama dengan pria yang ada di hadapanku ini.

"Setelah aku merencanakan liburanku dengan Suzy ,aku menerima sebuah kasus dari keluarga kaya yang anak sulungnya depresi karena ditolak menikah dengan gadis dari bukan kalangan mereka. Depresinya masih ringan jadi kau tidak akan kesusahan dan membutuhkan waktu lama. Mereka juga ingin menyelesaikan ini dengan cepat supaya anaknya ini segera dilantik menjadi pewaris perusahaan mereka. Dan hal yang paling menguntungkan adalah uang yang akan kau terima sebanyak 7 juta won. Aku mempercayakan ini padamu karena kau lulusan terbaik di angkatan kita dan aku sangat mengakui kemampuanmu. Apalagi dengan uang sebanyak 7 juta won kau bisa buka klinik sendiri dan membeli apartemen buatmu sendiri tanpa harus berbagi ruangan dengan temanmu itu lagi." ucapnya runtun.

Aku bingung dengan kondisi ini,aku tidak yakin ini berita baik atau berita buruk,ditambah lagi aku harus mencerna kalimatnya bukan, paragraf lebih tepatnya yg diucapkan mulut sunbaeku ini,sampai terbersit dipiranku.

"Wae...wae naya?(Kenapa....kenapa harus aku?) Sunbae, kau tau kan aku belum ada pengalaman menangani kasus kecuali praktek lapangan yang biasa kita lakukan itu pun sudah beberapa bulan yang lalu. Jangan kan menangani orang lain bahkan kau tau sendiri ayahku itu......" ucapku terhenti dan mataku rasanya panas seperti siap mengeluarkan sesuatu.

" Moon-ah.....kenapa kau jadi tidak percaya diri seperti ini. Ini bukan seperti Moon yang kukenal. Kenapa harus membawa bawa ayahmu disini." ucapnya tak percaya akan reaksiku.

" Sunbae..... Maaf tapi aku sudah terlambat. Nae meonjeo ganda,(Aku duluan ya),Sunbae. " membungkuk 90° dan mulai berjalan lagi kearah tujuan awalku.

" Moon-ah........" ucap Youngjae Sunbaenim lirih.

" Aa.... Sunbae, jangan lupa memberi tahu ku kapan tanggal baiknya ya." aku berbalik dan memberi senyum.

(Sumpah dramarama kali ya🤨)

" Moon,kalau kau berubah pikiran kau bisa kabari aku secepatnya." balasannya aku hanya mengangguk dan kembali berjalan.

Aku sampai di simpang jalan dimana Youngjae Sunbae menarik tanganku tadi. Setelah menyebrang ,aku melihat jam tanganku. Dan memutuskan untuk pergi kearah yang berlainan dengan tempatku bekerja. Disepanjang jalan aku memikirkan setiap ucapan Youngjae Sunbae.

"Michin na.......... Aishhh(bisa gila aku)" ucapku sambil mengacak acak rambutku.

Jangan lupa vote,comment, and tunggu update selanjutnya.
Author masih sayang reader yang baik😂😂😂😘

Craziness, Revenge, and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang