Prolog

59K 2.6K 55
                                    

Lolongan keras serigala nampak terdengar jelas dalam keheningan malam. Suasana malam yang dingin begitu tampak mencekam, tapi tak  benar-benar menghilangkan nyali seorang gadis yang bernama Calista Stephanie.

Alaska malam hari terasa begitu unik dan menegangkan. Bulu kuduk Calista berdiri seketika, merasakan hawa dingin yang kian menusuk tulang-tulangnya.

Dengan kasar ia menyibakkan lengan kaos panjangnya, di lihatnya jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Pukul 23.00 waktu setempat, Calista menghembuskan nafas kasar.

" Oh damn!! " Makinya pada diri sendiri. Tersesat beberapakali dalam seminggu terakhir membuatnya menjadi seorang gadis cantik nan bodoh.

Ia benar-benar merutuki dirinya yang memilih pindah ke Alaska bersama kakak sepupunya.

Well, itu kedengaran lebih baik ketimbang di Indonesia kalang kabut sendiri lalu banting tulang juga untuk menafkahi diri sendiri.

Setidaknya, di Alaska kebutuhannya akan terpenuhi oleh kakak-kakak sepupunya.
Memikirkan itu, ia menjadi teringat akan kekhawatiran kakak-kakak sepupunya selepas dirinya tersesat beberapakali dalam Minggu ini.

" Arghh.. Kau payah Calista! Ponsel mu lupa kau bawa. Lalu bagaimana kau akan pulang hah? " Tanyanya sambil menjambak rambutnya frustasi.

Hari mendekati tengah malam, jujur sebenarnya ia merasa ketakutan. Namun ketakutannya tak sepadan dengan rasa keputusasaannya saat ini.

Entah mengapa, bau dedaunan hutan di seberang pemukiman memenuhi indra penciuman nya. Rasa penasaran yang berlebihan membuat seorang Calista tanpa sadar berjalan mendekat menuju perbatasan hutan.

Suara lolongan serigala yang semula terdengar samar kini semakin jelas terdengar. Entah apa yang membawa ia kemari, bahkan rasa takut kini kalah dengan rasa penasaran nya dalam hati.

Dengan sigap, ia menyibak kasar rumput liar di depan langkahnya. Matanya membulat terkejut tatkala melihat sosok seorang pria melawan 2 ekor serigala.

" Seorang pria melawan 2 serigala? Itu terlihat seperti tidak memungkinkan. " Racaunya dalam hati.

Sedangkan disisi lain, bau vanilla yang memabukkan tercium jelas oleh hidung Sam kali ini.
" Mate..." Teriak Luke girang di dalam sana.

Sadar dengan kata "mate" yang Luke ucapkan, degup jantung sang pemilik tubuh kekar tersebut terasa bergemuruh.
Dengan cepat ia melepaskan cengkraman nya pada sosok serigala warrior nya secara kasar.

Tanpa babibu lagi, ia segera membalikkan badannya melihat sesosok perempuan berparas cantik tengah memandanginya tanpa berkedip.

Dengan langkah cepat, ia segera memeluk sang takdir yang kini sudah ada di depan mata.

Tubuh Calista yang tak siap menerima pelukan hampir limbung kebelakang. Calista hanya diam, tak berniat menolak dan juga membalas pelukan yang terasa seperti pelukan kerinduan dan sayang? Mungkin...

Namun tak dapat ia pungkiri, Calista sendiri juga merasa sedikit bahagia dalam posisi seperti ini.

" Aku sepertinya mulai gila jika menyukai pelukan seseorang yang tak ku kenal saat ini. " Gumamnya dalam hati.

" Akhirnya aku menemukanmu mate... " Ucap Sam dingin dengan suara seraknya, namun cukup tersirat akan rasa bahagianya.

Calista hanya berdiri mematung, kata mate sepertinya sedikit tak asing baginya.
" Halusinasinya tinggi sekali.. " Kekehnya dalam hati.

Terjebak lama dalam posisi berpelukan dengan seorang pria yang bahkan tak kau kenal membuat Calista sedikit sadar. Ini semua salah.

" Mungkinkah kau bahagia menemukan seseorang yang tersesat sepertimu juga? " Akhirnya Calista membuka suara dengan polosnya.


Hai guys ☺
Gimana prolog nya? Suka gak?
Terimakasih untuk waktu luang kalian yang telah kalian gunakan untuk baca My King.
Ini pertama kalinya aku buat cerita fantasi bergenre Manusia Serigala.

Aku harap kalian suka.
Mohon untuk komen, vote dan kritik saran yang membangun yaa😂
Terimakasih 💞

MY KING ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang