Tiada hari yang indah selain membuatmu bahagia. Selamat Ulang Tahun untuk malaikat yang telah melahirkan ku ke dunia.
-
Kebahagian Di Hari Ulang Tahun Mu Bunda
Bunda, Di antara beribu bintang hanya satu yang paling terang,
Bagiku di antara beribu cinta hanya Bunda yang paling ku sayang.
Bunda, Apa kau tahu indahnya cahaya bulan?
Bagiku tak akan pernah bisa mengalahkan indahnya cahaya wajahmu yang penuh kasih sayang.
Dan Bunda, kau seperti hujan.
Yang rela memberikan nasehat meskipun kau tahu kalau itu akan membuatmu memberikan nasehat kembali dan kau selalu bimbing anakmu agar dapat cinta Allah.
Darah yang ada di dalam ini tidak akan pernah bisa mengalir dengan sempurna jika tanpa perjuanganmu, Bunda...
Selamat Ulang Tahun Dari Anak Pertamamu.
Hitam di atas putih, itu yang ku tulis untuk Bunda di hari ulang tahunnya. Namun, aku tak berani mengucapkannya kepada Bunda dan aku hanya bisa menulis ini semua di dalam buku harian ku.
-
"Tok... Tok... Tok..." Suara ketukan pintu yang membuat Aida terkaget.
"Kak... Kakak... Bangun sudah subuh" Ucap Ayah dari balik pintu kamar Aida.
"Iya Ayah, Ini aku sudah bangun kok" Jawab Aida yang langsung membukakan pintu.
"Kak, Ayah mau ngomong sama kamu" Ucap Ayah.
"Mau ngomong apa, Yah?" Tanya Aida.
"hari ini kan Bunda Ulang Tahun, nanti kita kasih kejutan buat Bunda, kamu sekolahnya bawa Handphone biar nanti langsung Ayah jemput ke sekolah terus kita beli kue Ulang Tahun, Gimana?" Tanya Ayah sembari menarik Aida ke ruang tamu.
"Boleh Juga" Jawab Aida.
"Yasudah kamu ambil wudhu, Ayah mau bangunin Bunda, dan adik kamu" Ujar Ayah.
"Iya, Ayah" Jawab Aida.
Seperti biasa aku, Bunda, Khadijah dan Khalifah salat subuh di rumah sedangkan Ayah dan Ridho salat subuh di masjid.
-
Pagi Itu, Ayah sengaja tidak begitu perhatian pada Bunda ketika Ayah ingin berangkat kerja dan Bunda pun tidak menyadari kalau kita akan membuat kejutan untuk Bunda.
Bunda pun menghantar Khadijah dan juga Khalifah ke sekolah, sedangkan Ridho berangkat sekolah menggunakan sepeda.
Setelah Bunda menghantarkan Khadijah dan Khalifah ke sekolah, Bunda pun langsung ke pasar untuk membeli kebutuhan dapur.
Dan Aida, dia harus belajar karna hari itu juga ia melaksanakan Ujian Tengah Semester. Aida pun sengaja tidak mencuci piring dan membereskan pekerjaan rumah lainnya.
Siang kali ini, aku sengaja begitu cuek pada Bunda hingga aku pergi ke sekolahpun aku sengaja tidak mencium tangan seperti biasaya. Aku juga sedikit bekerja sama dengan Ayah dan juga ketiga adikku, padahal sampai-sampai Bunda merenung sendiri siang itu.
Sore telah tiba, mungkin bisa dibilang dengan penuh perjuangan. Sepulang sekolah Aida menunggu Jemputan dari Ayah di sekolah untuk membeli kue bersama Ayah.
"Kakak udah lama nunggu?" Tanya Ayah yang baru saja sampai di sekolah Aida.
"Hari ini aku lagi Ulangan, Tadi aku pulang Jam 4 Sore, dan Jam 5 Sore Ayah baru datang, mungkin aku nunggu selama 1 jam" Gerutu Aida.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pasti Bertemu (Pending)
SpiritualJodoh tidak akan pergi kemana, kalaupun bukan jodohnya apapun dan bagaimanapun kita mengusahakannya Allah pasti mempunyai cara yang lebih indah untuk tidak mempersatukannnya. Begitu juga sebaliknya, apabila telah berjodoh maka sejauh apapun jaraknya...