2. Rasa Penasaran

964 42 0
                                    

Penasaran itu peduli, peduli itu suka, jadi rasa penasaran itu muncul karna rasa suka.

{ Di Rumah }

"Assalamualaikum" Ucapan salam dari Aida yang baru saja pulang sekolah.

"Wa'alaikum Salam" Bunda menjawab salam dari Aida yang suaranya terdengar di dapur.

Aku langsung menghampiri Bunda yang berada di dapur.

"Bunda, lagi apa" Tanya Aida.

"Lagi masak untuk makan malam" Jawab Bunda.

"Aku ke kamar dulu ya, Bun, mau ganti baju" Ucap Aida sambil meninggalkan Bundanya yang tengah memasak.

Keluarga Aida memang tidak mempunyai pembantu rumah tangga maupun supir pribadi. Jadi tugas memasak adalah pekerjaan Bunda dan tugas menghantar adalah tugas Ayah.

"Ya sudah kamu ganti baju, selesai ganti baju jangan lupa sholat maghrib, nanti kalau sudah selesai langsung ke meja makan" Seru Bunda sambil mengaduk sup yang sedang di masak.

"Iya, Bunda" Jawab Aida singkat.

Aku memang bukan orang kaya. Sebelum Aku tinggal di cakung Aku mempunyai rumah di Jakarta Barat namun rumah tersebut di gusur dengan Gubernur tahun 2015. dan pada akhirnya aku dan keluarga harus pindah ke Rusun Pinus Elok, Taman Pulo Indah, Jakarta Timur. Tempat tinggal aku yang sekarang di Cakung tidak sama yang seperti dulu. Aku tinggal tinggal di rusun lantai 3 nomor 15 RT/12.RW/18 Kecamatan Cakung, kelurahan Penggilingan. Rusun yang aku tempati terdapat ruang tamu, dua kamar tidur, ruang makan, dapur, kamar mandi, dan tempat untuk mencuci baju. Rumah Susun yang aku tempati sama halnya seperti Apartemen.

___

Aida langsung masuk ke kamar dan membuka pintu yang berwarna pink bercampur biru muda itu.

Sebuah ruangan yang sangat rapi dan indah untuk dilihat, dengan cat tembok yang berwarna biru muda bercampur pink, di lengkapi dengan dua tempat tidur yang satu milik Ridho berwarna Biru, dan satunya milik Aida berwarna pink, Aida tidurnya bersama Khadijah dan Ridho Tidurnya bersama Khalifah. Mereka berempat tidur di kamar yang sama. Tak lupa juga dengan meja belajar berwarna biru muda, lemari pakaian yang berukuran besar yang didalamnya terdapat pakaian Aida dan ketiga adiknya. Dua rak buku yang satu milik Aida dan satunya lagi milik Ridho. serta terdapat rak sepatu milik Aida dan Ridho.

Ya.. Itu adalah kamar Aida Malayeka Almahyra dan ketiga adiknya yang tidak jauh dari warna pink, putih, dan juga biru muda. Ketiga warna itu adalah warna favorit Aida.

Dengan lemas Aida menaruh tas sekolahnya di bawah, samping meja belajar dan langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur yang masih menggunakan seragam sekolah.

"Hufftt..." Aida menghembuskan nafasnya sembari melihat jam dinding yang tergantung di tembok kamarnya.

"Ya ampun... 30 menit lagi sudah masuk magrib" Gumam Aida yang masih terbaring di atas kasur.

Setelah itu ia langsung beranjak dari tempat tidur untuk mengganti baju dan membereskannya ke tempat cucian kotor. Setelah semuanya selesai Aida langsung bergegas untuk mandi dan mengambil wudhu untuk menunaikan salat magrib.

Selesai salat ia melipat mukena dan sajadah kemudian ia taruh di atas kasur.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, seorang anak kecil berusia enam tahun masuk ke kamar.

"Kak, sudah di tunggu Bunda sama yang lain di meja makan" Kata salah satu adik kembarnya yang bernama Siti Khadijah.

"Iya, dek" jawab Aida singkat.

"Aku langsung ke meja makan ya, kak" Seru Khadijah sambil meninggalkan kakaknya yang masih di kamar.

Setelah selesai menaruh mukena, Aida langsung memakai kerudung dan bergegas menuju meja makan.

Jodoh Pasti Bertemu (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang