Bagian #13 Takdir

2.1K 57 0
                                    


Jam 10 pagi, Aku datang ke masjid besar yang ada di kota. Untuk menyaksikan acara Akad nikahnya Amanda dan Azmi. Aku datang sendirian, Natasha tidakku ajak.
.
Di dalam masjid sudah ramai di sesaki oleh sanak Family mereka juga teman teman dan para Colega, serta para tetangga mereka juga ikut menyaksikan.
Aku berdiri di tempat paling belakang.
.
Aku melihat mempelai pria dan wanitanya.
Mereka berdua sangat serasi dengan busana terbaiknya.
.
Amanda sendiri mengenakan Gaun putih cantik dengan hijab dan di kepalanya di hiasi mahkota tiara. seperti biasa wajahnya tersembunyi dalam cadarnya.
.
Sedang Azmi sang mempelai pria mengenakan kopiah putih dan setelan jas elegan serasi warnanya dengan Manda. Putih putih bersih.
Mereka berdua melakukan prosesi akadnya dengan di bantu oleh sang penghulu.
.
Aku yang melihatnya sudah tak kuat lagi. Akhirnya ku putuskan pergi meninggalkan acara sakral itu.
.
Di luar masjid sayup sayup aku mendengar kata "Sah" dari para saksi.
.
Aku tersenyum yang entah.
bersamaan dengan rasa sedihku ada rasa bahagia.
.
Bahagia akhirnya dia mendapatkan jodoh yang pantas untuknya.
.
"Selamat menempuh hidup baru Amanda. Semoga kau bahagia bersamanya."
.
****
.
6 bulan telah berlalu, dan selama itu aku telah mengembangkan naluri bisnisku. Aku belajar dari Natasha istriku sendiri. Dia juga memperkenalkanku dengan teman teman partner bisnisnya. Sekarang aku punya banyak koneksi.
.
Aku banyak bertanya pada teman teman Natasha dan dari mereka Sekarang aku telah mengembangkan bisnis Online baru yang aku berinama Security Service.
.
Kalian sudah tahu. Aku dulu hidup di jalanan kota. Aku kenal banyak orang, Mulai dari anak anak Punk, Tukang ojek, Tukang parkir, sopir, pedagang kaki lima sampe Para Preman. Aku mengenal mereka semua.
.
Terutama para Preman dan Anak jalanan.
.
Kebanyakan mereka adalah orang pengangguran dan tak punya pekerjaan. Walau begitu mereka punya sesuatu yang tak banyak di miliki orang.
Yaitu keberanian dan tak mudah di jatuhkan. Karna kehidupan Keras di jalanan membuat mereka jadi Manusia tangguh dan bermental baja.
Aku ingin memanfaatkan kelebihan mereka dengan bargabung di perusahaan Onlineku.
.
Perusahaan yang ku buat ini adalah jasa Pengamanan, seperti namanya.
Aku akan memperkejakan mereka untuk menjaga tempat tempat seperti Kafe, BAR, kios toko, Lahan sengketa, Gedung walet, pengamanan acara hajatan, Event, pameran, Konser apapun yang bisa kami jaga keamanannya.
.
Aku hanya merekrut anak jalanan yang sudah berumur 19 tahun, sedang para Preman dewasa aku batasi hingga umur 40 tahun.
.
Kebanyakan dari Mereka sudah tahu bagaimana caranya bertarung, walau hanya sebatas memukul dan menendang.
Aku memanggil instruktur ahli bela diri Karateka sabuk hitam untuk mengajari mereka bela diri, guna menambah skill mereka.
.
Syukur alhamdulilah usahaku telah berkembang, sekarang aku sudah memiliki 1000 anggota yang tersebar di seluruh daerah kota jakarta.
.
****
.
Aku lihat perut Natasha sudah besar, dia juga jadi mudah lelah. Tak banyak aktifitas yang bisa dia lakukannya.
.
Aku sebagai suaminya mencoba untuk meringankan bebannya.
Mulai dari menyiapkan makanan, bersih bersih rumah sampe nyuci baju. Aku yang melakukannya.
.
Natasya sangat bertrimakasih padaku. aku bisa melihat wajahnya yang berseri.
.
Dia mencium pipiku, lalu berkata "Makasih Angga, Kamu mau mengerti aku, Lihat perutku,"
.
Aku menatap perutnya yang buncit, aku mengusapnya dengan pelan.
.
Natasha melanjutkan, "Seandainya dia laki laki, kamu mau memberi nama apa ?"
.
Aku berfikir sejenak, sembari menatap langit langit rumah. "Emm ... Apa yah?"
.
Natasha tersenyum padaku, "Apah ?"
.
"Aliando Syarif" kataku.
.
Natasha tertawa lepas, "Hahaha apa aku gak salah dengar? Itukan nama Artis,"
.
"Gak apa apakan? Lagi pula namanya bagus," ujarku.
.
Natasha mengangguk pelan, "Boleh kalo kamu mau namanya itu, aku mengijinkan."
.
Aku terkekeh, jujur yang terbayang cuman nama itu, lagi pula yang punya namanya orangnya tampan.
.
Natasha berkata lagi, "Kalo yang lahir perempuan ?"
.
Aku tahu nama yang tepat untuk anak perempuanku nanti.
Ya aku akan memberinya nama dari seorang gadis Sholehah yang pernah ku kenal.
.
"Amanda El humayra,"
.
Dahi natasha berkerut, dia menatapku, "Nama siapa tuh ? Kaya bukan Artis ?"
.
Aku balas menatapnya, mata hitam Natsha terlihat berbinar, aku tahu dia sedang bahagia.
.
"Emang bukan," kataku.
.
"Terus itu Nama dari siapa ?" tanyanya kepo.
.
"Ada deh," jawabku.
.
Dia mencubit lenganku dengan gemas, "iih nyebelin," kata Natasha.
.
"Mau tahu? Atau mau tahu banget ?" kataku sembari tersenyum menggoda.
.
"Banget Angga,"
.
"Itu nama dari Orang yang pernah ku cintai," kataku jujur.
.
Natasha terlihat terkejut, senyumannya menghilang dari wajahnya.
.
"Maaf aku gak bisa menahan diriku," kataku sembari ingin bernjak pergi namun Natasha menahanku.
.
"Bentar Angga,"
.
Aku berdiri memandang Natasha, "Apa ?"
.
"Kamu mencintaiku kan Angga ??"
.
Aku menjawabnya dengan gelengan kepala.
.
Kedua mata Natasha mulai berair, "Aku sayang Kamu ... Apa kamu gak bisa terima aku apa adanya ?" ucapnya pilu.
.
"Aku menerima kamu tapi tidak untuk cinta ... Jadi kamu harus bisa membedakannya Nat,"
.
Natasha menangis, untuk pertama kali dalam 5 bulan ini.
.
"Kamu Tega Angga, Aku ini sedang hamil. Kenapa kamu ngomong kaya gitu ? Apa gak ada cara agar kamu bisa mencintaiku ?"
.
"Entahlah Nat, jangan tanya aku," setelah mengatakan itu aku pergi meninggalkannya.
Natasha terus memanggil manggil namaku, namun aku tak menghiraukannya.
.
Di luar sudah malam, langit sudah di penuhi ratusan bintang. Seandainya perasaanku sedang baik, mungkin pemandangan itu terlihat indah.
Aku menghela nafas, sembari mencoba menanggalkan rasa kesalku.
.
Dari dalam rumah tiba tiba aku mendengar suara Triakan Natasha.
.
"Angga !! Perut aku sakit !!"
.
dan itu terdengar sangat gawat.
.
Aku segera berlari masuk kedalam untuk menemuinya.
.
"Ada apa Nat ??" tanyaku.
.
Nafas Natasha terlihat ngos ngosan. "Perut aku sakit banget, kayanya aku mau melahirkan."
.
Aku menggelengkan kepalaku, "Gak mungkin ini baru 6 bulan Nat, kok kamu udah mau melahirkan ?" kataku terpacaya.
.
"Aku juga gak tahu," jawab Natasha, dia kembali mengadu kesakitan.
Aku baru percaya saat melihat selangkangan kakinya basah.
.
"Air Ketuban aku pecah !! Cepetan bawa aku kerumah sakit !!" Seru Natasha Panik.
.
"Ya Baik, aku akan membawamu kerumah sakit sekarang," aku segera membopongnya.
Membawanya masuk kedalam mobil merah mengkilat milik Natasha.
Untungnya aku sudah bisa mengendarai mobil, dengan cepat aku membawanya kerumah sakit terdekat.
.
Di waktu yang sama, di lain tempat.
Terlihat Azmi sedang menyetir mobil, dia baru saja pulang dari rumah orang tuanya yang ada di bandung.
Dia tak sendirian, di sebelahnya ada Amanda yang menemani.
Mobil berwarna hitam itu membelah jalanan kota jakarta.
.
Sejak dari tadi amanda banyak diamnya. Azmi juga sudah mulai terbiasa dengan tingkahnya.
.
Amanda bicara hanya ketika di tanya, itupun sekenanya, tak ada yang lain.
Dan Azmi hari ini telah mencapai batasnya.
.
"Kenapa diem dieman ?" tanya Azmi tanpa menoleh.
.
"Aku lagi Cape," jawab manda.
.
"Oh, emangnya kamu habis kerja, cape ?" sambung Azmi setengah menyindir.
.
Manda menatap Azmi, dia sedikit jengkel dengan ketidak pekaannya.
.
"Kita baru pulang dari bandung, pastinya capekan ?" balas manda.
.
"Alah itu alesan kamu, lalu ... Kenapa tiap Aku mau berhubungan dengan kamu, kamu selalu menolaknya ? Ini udah 6 bulan lebih. Suami mana yang bisa tahan tanpa sentuhan istrinya ?" ucap Azmi, urat di lehernya keluar karna menahan amarah.
.
Manda diam tak mau berdebat. Azmi melanjutkan, "Aku juga ingin punya Anak darimu? Apa kamu gak bisa mengerti ?"
.
Manda tetap diam tak mau mebalas kata katanya.
.
Wajah Azmi memerah, dia terlihat sangat marah.
.
"Amanda!" panggilnya setengah berteriak.
.
"Apa?" gadis berhijab itu menyelinguk memandang suaminya.
.
Azmi menatap tajam.
"Kalo suami lagi tanya itu jawab kek apa kek, jangan diem aja !!!" bentaknya.
.
Manda jadi ketakutan, "Maaf, tadi aku lagi banyak fikiran,"
.
Amanda kembali menatap lurus kedepan dia tak mau menatap mata suaminya.
.
"Woy !! kalo aku lagi bicara itu jangan buang muka. Enggak sopan tahu !!" kata Azmi.
.
"Maaf," jawab manda sembari meringis ketakutan.
.
Di kejauhan terlihat tikungan tajam.
.
"Awas ada belokan," kata manda mengingatkan. Karna dari tadi Azmi mengbaikan jalan.
.
"Kalo aku sedang bicara jangan ganti topik seenaknya," ucap Azmi yang sudah terlanjur marah, dia sudah tak peduli dengan sekitarnya.
.
"Aku gak bohong," kata Manda.
.
"Diam !!!" bentak Azmi.
.
Manda mulai menangis sesunggukan.
.
"Aku ini Suami kamu, kamu seharusnya menghargai perasaan aku."
.
"Aku minta Maaf, aku yang salah. Tapi tolong lihat dulu kedepan jalan, disana ada tikungan," kata manda memohon.
.
Azmi tak mengindahkan kata katanya.
.
"Sebenarnya kamu cinta gak sama Aku ??" tanya Azmi.
.
Wajah manda memucat saat di todong dengan pertanyaan tersebut "Tolong lihat kedepan dulu," pinta manda sambil menangis.
.
"Enggak, kamu harus jawab pertanyaanku dulu." kata Azmi bersikeras. Bersamaan itu tikungannya sudah dekat.
Akhirnya dengan terpaksa manda mengatakannya. "Ya, Aku mencintaimu."
.
Azmi tersenyum puas, dia kembali menatap kedepan. Namun semuanya sudah terlambat.
Cowok itu membanting setirnya untuk membelokkan mobilnya. Tapi usahanya sia sia saja.
Mobil Azmi bergerak terlalu lebar, tak sempat untuk berbelok. Hingga akhirnya mobil hitam itu keluar jalur, melawan arah.
Dari arah lain ada Mobil merah mengkilat yang sama cepatnya saat berbelok. Hingga akhirnya tabrakan tak bisa di hindari.
.
Mobil mereka saling berbenturan hingga Menghancurkan bagian depan. Lalu terbalik berguling guling di jalanan kota.
.
Mobil Azmi terhenti menghantam tiang listrik. Sedang mobil merah mengkilat terbalik di tengah jalan.
.
Seketika, jalanan jadi heboh, semua kendaraan terhenti. semua pasang mata memandang kejadian mengerikan itu dengan tatapan ngeri, beberapa orang berteriak ketakutan dan berlari menghindari jalan raya.
untungnya kajadian Naas itu tak sampai menyebabkan tabrakan beruntun. Korban kecelakaannya hanya 2 mobil tersebut
Beberapa orang berlari mencoba menolong.
.
Dan hari itu adalah kejadian paling mengerikan yang menimpa Azmi dan Amanda.
Walau sebenarnya tak hanya mereka berdua, tapi yang ada di dalam mobil merah mengkilat itu juga mengalami hal yang sama.
Mereka Angga dan Natasha.

Di Balik Hijab Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang