Bagian #11 Hamil

2.8K 57 0
                                    


"Apa yang kamu suka dari aku Nat?" tanyaku, saat sedang berada di kamar, duduk berdua di tempat tidur.
.
Mata sipit Natasha sedikit melebar, dia menatap wajahku dengan ekspresi terkejut. Sedetik kemudian dia tertawa kecil, "Hehe, tumben Angga, tumben kamu tanya gituan ... Aku fikir kamu gak akan tertarik padaku"
.
Aku  membuang mukaku, menatap keluar jendela, terlihat di luar sudah malam, "Aku penasaran aja," jawabku.
.
Seulas senyum terbit di wajah natasha, gadis berpakaian tidur itu merasa bahwa Aku sudah mulai menerima dirinya.
.
"Angga, kita sudah bersama lebih dari 5 tahun saat masih di jalanan. Saat masih ngamen bareng. Suka dan duka kita alami bersama." Natasha menarik nafasnya pelan, lalu melanjutkan, "Tiap ada bahaya yang mendekat padaku, Aku selalu melihat punggungmu. Tak peduli itu bisa mengancam nyawa, kamu selalu ada buat melindungiku."
.
"Jadi karna itu kamu menyukaiku ?" tanyaku sembari mentap wajahnya yang terlihat sendu.
.
Natasha mengangguk, rambut panjangnya menutupi separuh wajahnya.
Aku menyentuh rambut halusnya, lalu menyelipkannya di tepi daun telinganya, membiarkan wajahnya terlihat jelas.
.
Tiba tiba Natasha memelukku, "Aku takut," ucapnya.
.
"Takut kenapa ?" tanyaku.
.
"Sampai sekarang Aku masih ingat dengan insiden mengerikan itu," kata Natasha. "Kamu hampir mati. seandainya seseorang tak segera membawamu kerumah sakit, entah apa yang terjadi selanjutnya ... Aku tak bisa membayangkannya Angga,"
.
Aku mengingatnya dengan jelas, Natasaha pernah mencuri Tas ransel dari pengedar Narkoba.
Selama 3 hari itu Natasha di buru, dia bersembunyi di tempatku di pelabuhan marunda.
.
Aku sudah bilang padanya untuk segera mengembalikan tasnya, Tapi Natasha tak mau, dia terlalu takut untuk  mengembalikannya. Akhirnya dengan terpaksa Aku yang mengembalikannya.
Ternyata itu adalah petaka, maksud hati ingin mengembalikan barangnya. Namun si pemilik tas sudah terlanjur marah, dia murka. Dengan senjata api Revolver rakitannya, dia menembakku sebanyak 6 kali. tepat di perut.
Yang ku ingat saat itu hanya Natasha, bagaimana dia bisa hidup tanpaku nanti. Bersamaan dengan rasa sakit yang hebat di perutku. Setelah itu aku tak mengingat apa apa lagi. Bangun bangun aku sudah ada di rumah sakit.
Syukur, Nyawaku masih bisa tertolong.
.
"Aku masih hidup Nat," kataku.
.
"Aku bersyukur pada Tuhan, aku masih bisa melihatmu Angga ... Dan Aku juga sangat bahagia bisa memilikimu seutuhnya," ucap Natasha, pelukannya semakin erat. Aku diam tak membalas kata katanya.
.
Lalu entah kenapa tiba tiba saja, Natasha mual mual. Gadis itu segera lari menuju kamar mandi yang ada di sebelah.
Terdengar suara Natasha yang sedang muntah, di bak mandi.
.
"Nat ! Kamu kenapa ?" tanyaku  kawatir.
.
Natsha masih muntah-muntah, "Hueek, hueek, hueek,"
.
Tak lama kemudian gadis itu keluar, wajahnya agak memucat.
Aku memapahnya untuk duduk.
.
"Kamu baik baik aja kan, Nat ?" tanyaku.
.
Natasha menggelengkan kepalanya, "Aku gak tahu Angga, tiba tiba aja mual," jawab Natasha.
.
"Besok kita priksa kedokter,"
.
"Iya,"
.
"Sekarang tidur, istirahat biar mendingan," kataku.
.
Aku ingin keluar dari kamarnya, namun gadis itu mencekal tanganku.
.
"Kamu mau kemana?" tanya Natasha.
.
"Tidur di kamarku sendiri," jawabku.
.
Natasha cemberut, "Kamu tega? ninggalin istri kamu yang lagi sakit ini?"
.
Aku menggaruk garuk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal.
Aku menghela nafasku, "Yaudah Aku temenin," kataku Akhirnya.
.
"Yes," Natasha terlihat senang.
.
Aku tidur di sampingngnya, dan seperti biasa. dia memelukku bagai bantal guling.
Matanya terpejam rapat. kulihat Wajah tidurnya terlihat damai.
.

******
.
Esok siangnya, kami datang ke puskesmas terdekat.
Seorang Wanita dokter  berkacama bundar yang memeriksa Natasha, bilang padaku.
.
"Selamat Pak, Istri bapak telah hamil,"
.
Jujur, aku tak siap untuk mendengarnya, apa lagi harus menjadi seorang Ayah, karna itu terlalu mendadak.
.
Natasha Terlihat bahagia, berkali kali, dia bilang padaku. "Aku hamil Angga!! Aku hamil!!
ini bayi kamu," katanya.
.
Aku tak tahu harus berkata apa lagi.
.
Aku keluar sebentar, untuk mencari udara segar, sembari mencoba menengkan fikiranku.
.
Di dalam Natasha bertanya pada bu Dokter, "Berapa usia kandunganku, Bu Dokter??"
.
Dia tersenyum hangat.
"Usia kandungan ibu sudah 2 bulan," jawabnya.
.
Natasha memandang keluar jendela, dia menatapku dengan sedih.
.
"Maaf, aku telah berbohong," ucapnya dalam hati.
.
*****
.
Hari jumat siang Azmi resmi melamar Amanda. Pemuda itu mengkhitbah Amanda dengan di saksikan oleh dua keluarga besar mereka.
.
Semua sanak keluarga begitu bahagia, Akhirnya  Amanda dan Azmi akan segera menikah. Hari dan tanggalnya sudah di tetapkan.  Minggu depan akan di lakukan prosesi Akad. Dan esoknya di lanjuti pesta Resepsi besar besaran.
.
Pada akhirnya Amanda menerima dia sebagai Calon suaminya, walau dalam hati. dia tak punya rasa cinta padanya.
.
Ibu bilang, Nanti juga lama lama dengan sendirinya aku akan mencintainya.
.
Benarkah itu ?
Menurut manda, itu terlalu memaksa.
Tak ada Cinta yang seperti itu.

Di Balik Hijab Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang