"aduh az, kamu kok bisa gini sih?" tanya ibunya Diaz, sambil mengobati sudut bibir Diaz yang terluka tadi
"Diaz nggak papa kok ma, ini cuma luka biasa kok" kata Diaz
"harusnya tadi Lo bales si Agnes az" sahut Alex
"Agnes? Perempuan? Kamu di pukul sama perempuan?" tanya ibunya Diaz
"iya tan, nggak mau bales lagi si Diaz" kata Rio, ngomporin
"heh diem lu, apaan sih kalo dibales pengecut dong gue. Mana ada cowok mukul cewek" kata Diaz sok bijak
Alex dan Rio hanya menggaruk kepala yang tidak gatal, sedangkan ibunya Diaz hanya menggelengkan kepalanya, pusing melihat kelakuan anaknya dan teman-temannya
***
Agnes sekarang sudah berada di mobil Oliver yang masih stay di depan apartemennya
"nes, kamu udah sarapan?" tanya Oliver
"belom emang ad ___"
"pas" potong Oliver "mama ngajak breakfast bareng"
"yaudah ayo" serah Agnes
*+
"eeemm nes kamu masih tinggal di apartemen?" tanya tante Emely (mamanya Oliver)
"iya tante" kata Agnes
"kamu kenapa nggak pulang? Mama kamu kangen lho" seru tante Emely
Jangan bingung kenapa Emely kenal dengan mamanya Agnes karena mereka sudah berteman sejak SMP
"nggak tante, mau mandiri" kata Agnes sedikit malu
"ohh bagus dong, jarang loh anak jaman sekarang mau hidup mandiri" puji Emely
"iya hehehe" cengir Agnes
Oliver yang melihat hal itu hanya clingak clinguk kesana kemari. Mamanya dan Agnes memang cukup dekat, mengingat dirinya dan Agnes sudahlah berteman selama 2 tahun
"nes kamu udah selesai makannya? Ayo berangkat!" kata Oliver di tengah obrolan Agnes dan mamanya
Agnes mengangguk dan kemudian berpamitan dengan tante Emely
"hati-hati ya nes" pesan tante Emely
"iya tante, Agnes pamit" kata Agnes lembut
Ketika Oliver dan Agnes sudah duduk di mobil Oliver, ia kemudian bertanya
"ver kita mau kemana sih, sebenernya""ke, eee kita ke Cafe dulu" jawab Oliver bingung
"Cafe? Ngapain?"
"aa a a aku mau ketemu seseorang"
"seseorang? Siapa? Rossi ya? Cie yang udah jadian ama Rossi, pj-nya dong " tebak sekaligus goda Agnes pada Oliver
"nggak kok siapa yang jadian ama Rossi" jujur Oliver
"terus?"
"udah deh, ayo" Oliver kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan yang tidak melebihi rata-rata
*
Tak lama kemudian mereka berhenti di sebuah Caffe bernama LIGHT CITY CAFFE
Mereka kemudahan turun dari mobil dan masuk ke dalam Caffe
"ver Lo mau ketemu siapa sih?" tanya Agnes yang melihat Oliver clingak clinguk memandang setiap sudut Caffe
"eee..., hah itu dia" seru Oliver sambil menunjuk meja nomer 17, dan disana memang terdapat lelaki seumuran Oliver yang sedang menunduk sambil memainkan hp-nya. Mungkin itu teman Oliver ____mungkin
Tapi sejauh yang Agnes kenal Oliver sangat jarang bergaul, sehingga kemungkinan kecil Oliver untuk memiliki teman
"ayo" ajak Oliver sambil menggandeng tangan Agnes menuju ke meja nomer 17
*
"udah lama ya? Sorry " sapa Oliver
Lelaki itu kemudian mendongak, menatap wajah Oliver dan Agnes yang sedang bingung
Terkejut! Tidak, ini lebih dari terkejut. Agnes sangat sangat sangat sangat dan sangat terkejut karena lelaki itu adalah Diaz
"ngapain Lo ada disini?" tanya Agnes dengan nada marah
" nes udah nes!" kata Oliver berusaha menenangkan Agnes
"Lo juga ngapain ngajak gue ke sini, buang buang waktu aja" kali ini bukan hanya Diaz, tapi Oliver juga terkena kemarahan Agnes
Diaz kemudian menarik nafasnya dalam dalam dan kemudian membuangnya
"nes gue minta maaf ya atas semua yang gue lakuin ama Lo" kata Diaz to the point "dan Lo pu, em maksudnya ver gue juga minta maaf, gue janji nggak bakal nindas loh lagi setelah ini. Lo berdua maukan maafin gue"
Mendengar ucapan Diaz, Agnes matanya merasa heran sekaligus curiga
"oi kesambet mbah marijan Lo sampe kayak gini?......., Oh apa jangan jangan tonjokan gue kemaren yang buat Lo sadar" sindir Agnes
"udahlah nes, maafin aja!" kata Oliver "dia niatnya baik mau minta maaf, maafin ya?"
Agnes terdiam sejenak, ia sebenarnya masih ragu dengan niat Diaz yang mau minta maaf kepadanya, tapi Oliver terus saja menyuruhnya untuk memaafkan Diaz
"yaudah, satu kesempatan lagi. Tapi kalau gue liat Lo nindas Oliver lagi. Jadi dendeng sapi Lo" ancam Agnes pada Diaz
"oke makasih nes" kata Diaz yang memberikan senyuman tulus pada Agnes
1717
DON'T FORGET VOTE AND COMMENT
.
.
.
.SHOFIYAH
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu O 🤓
Teen FictionKejadian di masa lalu membuatnya menjadi seorang GUARDIANS bagi sahabatnya. Pembully-an dan penindasan membuatnya naik darah. Karena baginya itu adalah suatu tindakan yang tidak berhati nurani Tidak ada yang berani dengannya meskipun ia adalah seo...