Diaz kini berada di dunia dimana semuanya indah dan asri. Pegunungan yang berjajar dan masih hijau menambah ke-asri-annya
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Diaz dari belakang
"hai" sapa orang tersebut
Diaz kemudian memutar badannya menghadap orang itu
"kakak" seru Diaz ketika melihat kakaknya ada disana
"udah lama kakak nunggu kamu" kata kakaknya yang bernama Dimas
"ada apa kak"
"apakah kamu ada masalah dengan seorang perempuan?" tanya Dimas
Diaz nampak bingung dengan perkataan kakaknya itu. Bagaimana kakaknya bisa tau kalau Diaz sedang ada masalah dengan Agnes
"aku tau kau ada masalah dengan seseorang perempuan" ucap Dimas seakan dapat membaca pikiran adik semata wayangnya itu "selesaikan masalahmu dengan baik secepatnya, jangan buat diriku dan dirimu sendiri tidak tenang. Dan satu lagi jangan ulangi kesalahanku"
"hah" seru Diaz yang baru saja tersadar dari mimpinya dengan nafas yang tidak teratur
"kak Dimas" Diaz bingung, kenapa kakaknya itu muncul dalam mimpinya. Sejak 5 tahun lalu, lebih tepatnya sejak kematian kakaknya itu, Diaz tidak pernah mendapati kakaknya dalam mimpinya, dan baru kali saja kakaknya muncul dalam mimpinya
"apa yang coba kakak sampaikan padaku" lirih Diaz yang masih berada di sofa tempat ia tidur tadi. Ya setelah ia pukul Agnes dan ibunya mengobatinya tadi, Alex dan Rio plang sedangkan Diaz malah tertidur di sofa
Kalimat terakhir yang Dimas katakan padanya masih terdengar jelas di telinganya" jangan ulangi kesalahanku "
Diaz kemudian mengingat kejadian sebelum kakaknya meninggal, dimana saat itu ia masih SMP
***
FLASH BACK
Dimas dan Diaz adalah kakak beradik yang sangat akrab, buktinya Diaz selalu mengikuti Dimas kemanapun ia pergi
" kak aku laper nih "keluh Diaz kepada Dimas
" kakak juga, kita pergi ke restaurant yok " kata Dimas
" ayok "seru Diaz
Mereka kemudian pergi ke salah satu restaurant bernama MSK's Restaurant
Ketika mereka sampai masuk ke Restaurant itu mata Dimas tertuju pada seorang perempuan yang memakai kacamata duduk di kursi nomor 17 sedangkan Diaz asyik mengamati dekorasi restaurant yang unik
Dimas kemudian menghampiri perempuan itu dan Diaz mengikutinya
Braaaaak
Suara tangan Dimas yang menggedor meja yang di duduk perempuan itu dan perempuan kini mendongak memperhatikan wajah Dimas yang santai
"eh pu, nih tugas gue, Lo kerjain ya, besok harus udah siap ya" kata Dimas sambil memberikan beberapa tumpuk kertas pada perempuan itu
Kemudian mereka berdua pergi meninggalkan perempuan itu dan mereka lupa tujuan utama mereka datang ke restaurant
Diaz nampak bingung dengan apa yang dilakukan kakaknya itu. Kenapa kakaknya itu meminta perempuan itu untuk mengerjakan tugasnya, padahal Diaz tahu jika kakak itu sangat pintar
"kak kenapa kakak nyuruh dia ngerjain tugas kakak? Kan kan bisa ngerjain sendiri"
"kakak lagi males aja, biarin aja kakak juga sering ngebully dia"
Diaz hanya menganggukkan kepalanya saja
***
3 hari kemudian
Diaz sedang mengerjakan tugas sambil duduk di sofa depan televisi, tak lama kemudian Dimas datang dan duduk disampingnya
"ngapain az" tanya Dimas pada Diaz
"ngerjain tugas" jawab Diaz santai
"ngerjain tugas kok didepan TV, sana kerjain dikamar sana" usir Dimas
"iihh apaan sih kak, ini itu tugasnya disuruh nyari Breaking News, jadi ya liat TV-lah"
"oooohhhh"
Tak lama kemudian acara berita berlangsung. Diaz mulai fokus untuk mencatat hal-hal yang penting, sedangkan Dimas masih santai memakan cemilan di depannya
Seorang reporter mulai membawakan beritanya "ya kembali lagi dengan saya. Seorang mahasiswa bunuh diri karena depresi, diduga korban selalu di bully oleh teman temannya sehingga depresi dan bunuh diri dengan cara gantung diri"
Dimas kemudian masuk ke kamarnya sedangkan Diaz yang masih mencatat berita itu, menatap kakaknya dengan tatapan bingung, tidak biasanya ia melihat kakaknya pergi dengan mata yang berkaca-kaca seperti seseorang yang kecewa
Ia pun segera menyelesaikan tugasnya dan pergi ke kamar Dimas
Ketika ia membuka pintu kamar Dimas ia melihat Dimas yang duduk dilantai sambil menangis histeris dengan barang barang yang berserakan dimana mana
"kak, kakak kenapa?" tanya Diaz sambil berlari dari pintu kamar ke arah kakaknya
"kakak kenapa?" ulang Diaz kepada Dimas
Berulang kali Diaz bertanya pada kakaknya itu, tapi respon Dimas hanya tangisan. Kakaknya itu hanya menangis dan itu membuat Diaz tambah bingung
"kenapa Lo pergi? Kenapa?" jerit Dimas
"siapa kak? Siap yang pergi?" tanya Diaz
"kalo lo pergi terus gue ama siapa?" lanjut Dimas
Dimas semakin bingung, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia berfikir sebenarnya apa maksud kakaknya. Diaz kemudian keluar dari kamar Dimas, ia ingin kakaknya tenang terlebih dahulu
Setelah beberapa saat kemudian
Diaz memasuki kamar Dimas lagi, kini kakaknya sudah jauh lebih tenang. Tidak seperti sebelumnya yang menangis histeris dan mengoceh sendiri
Diaz kemudahan menghampiri kakaknya dan duduk disebelahnya
"kakak sebenarnya kenapa sih?" tanya Diaz
Kini Dimas mulai berbicara
"kamu tau cewek yg di restaurant waktu itu""hm, yang kakak suruh ngerjain tugaskan?"sahut Diaz" emang dia kenapa? "
" dia meninggal, bunuh diri az " ucap Dimas kini air mata kembali jatuh
" oohh tadi yang di Breaking News tadi ya kak?, yaudah takdir kan? "
" masalahnya semua ini gara gara kakak " kata Dimas
" bukan, ini bukan gara-gara kakak, orang dia bunuh diri sendiri kok "jawab Diaz" udahlah kak, nggak usah nyalain diri sendiri, kakak jangan nangis, kakak nggak akan masuk penjara kok "
" masalahnya bukan kakak takut masuk penjara "cerca Dimas
" terus? "
" masalahnya KAKAK SUKA AMA DIA "
1717
DON'T FORGET VOTE AND COMMENT
.
.
.
.SHOFIYAH

KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu O 🤓
Dla nastolatkówKejadian di masa lalu membuatnya menjadi seorang GUARDIANS bagi sahabatnya. Pembully-an dan penindasan membuatnya naik darah. Karena baginya itu adalah suatu tindakan yang tidak berhati nurani Tidak ada yang berani dengannya meskipun ia adalah seo...