Kini Agnes berjalan menuju apartemennya dengan perut yang sangat kenyang, karena kebanyakan makan sate dengan Oliver tadi
"duh, kenyang banget, kayak emak emak bunting dah gue" kata Agnes sambil mengelus perutnya yang sedikit membesar
Ketika Agnes mengeluarkan kunci guna membuka pintu apartemennya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan adanya kota hitam dengan pita berwarna silver yang melintang, terletak di depan pintu apartemennya
"apaan ni?" kata Agnes sambil memutar kotak itu berusaha mencari nama sang pengirim
"nggak ada nama pengirimnya" lanjutnya
"nggak salah ini pasti si Oliver, kebiasaan tuh anak"
Ia kemudian masuk ke apartemennya dan mengganti bajunya dengan baju santai. Agnes kemudian mengambil kotak tadi yang sempat ia taruh di meja
"pastinya isinya buku lagi" tebak Agnes
Ia kemudian membuka kotak itu. Seketika senyum Agnes langsung merekah ketika melihat kue di dalam kotak itu
"tumben isinya bukan buku" seru Agnes "enak nih, makan ah"
"uweeek, nih kue udah berapa abad sih, baunya kayak ikan asin gini" cerca Agnes ketika mencium bau tak tak sedap dari kue itu
Agnes kemudian mencari petunjuk disekeliling kue itu, karena Agnes yakin Oliver tidak akan mengirim kue busuk padanya
Dan ia menemukan lipatan kertas kecil di pojok kotak. Dan kertas itu bertuliskan __
Gimana kue busuknya Maria Agnes Karla, enakkan. Gue tau Lo suka, Lo pasti suka banget ya kan?, itu hadiah dari gue buat Lo karna Lo udah permaluin gue di perpustakaan tadi
Oh ya satu lagi, kalo Lo udah makan itu kue. Siap siap buat bolak balik ke toilet
Diaz Kalber
Agnes kemudian meremas kertas itu dan membuangnya di sembarangan arah
"bangsat si Diaz, beraninya pake ginian" kata Agnes penuh emosi "oke Diaz Kalber, seorang Maria Agnes Karla nggak akan nyerah. Lo jual gue borong"
Untunglah Agnes belum sempat memakan kue itu, jika tidak ia akan diare berat
***Disisi lain Diaz kini merayakan kemenangannya dengan dua sahabatnya yang sangat konyol
"az, pasti sekarang si Agnes udah bolak balik ke toilet 10 kali, ya kan?" kata Alex
"iya az, pasti sekarang mukanya udah pucet kayak valak, wkwkwk" seru Rio
Diaz tersenyum dengan penuh kemenangan karena sudah membalaskan dendamnya
"salah siapa dia dulu yang mulai, ya gue baleslah. Diaz Kalber di lawan, dia jual gue beli" kata Diaz
"eh az, gue nyicil dulu ya, lagi bokek nih" sahut Rio
"ya az, gue ngejecer aja ya?" seru Alex ikut ikutan
"apaan sih Lo berdua ni, nggak nyambung tau nggak" kata Diaz sambil memutar bola matanya dengan malas
"eh az, Lo benci banget ya ama si Agnes?" tanya Alex
"iyalah, dia itu sekarang udah jadi musuh terbesar gue. Bayangin deh gimana rasanya di permaluin di perpus, pasti malu lah" kata Diaz
"iya sih tapi, Lo jangan benci benci amat ama si Agnes" lanjut Alex sedangkan Rio sedan asyik memakan cemilan
"kenapa?, Lo belain dia?"
"nggak gitu az, benci ama cinta itu bedanya tipis bro" kata Alex sambil mendekatkan tubuhnya ke arah Diaz
"iya, gue juga pernah liat di quotes quotes wattpad gitu" sahut Rio tiba-tiba
"gue? Jatuh cinta ama si kutu korea?, nggak mungkin lah" kata Diaz penuh keyakinan "gue seorang Diaz Kalber nggak pernah dan nggak akan pernah jatuh cinta ama seorang Maria Agnes Karla"
"eh az awas, nanti kena Lo" kata Alex
"kena apa?" tanya Diaz bingung
"KARMA wkwkwkww" seru Alex dan Rio bersamaan
Diaz hanya menatap mereka malas
1717
DON'T FORGET VOTE AND COMMEND
.
.
.
.SHOFIYAH
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu O 🤓
Ficção AdolescenteKejadian di masa lalu membuatnya menjadi seorang GUARDIANS bagi sahabatnya. Pembully-an dan penindasan membuatnya naik darah. Karena baginya itu adalah suatu tindakan yang tidak berhati nurani Tidak ada yang berani dengannya meskipun ia adalah seo...