(2)Perpustakaan

82 8 0
                                    

Kami memang sering pergi ke perpustakaan. Entah mengapa tempat ini serasa surga bagi kami. Sepi dan indah dengan susunan buku buku

Aku dan Agnes memiliki kursi di pojok untuk duduk. Kami duduk berhadapan. Disela- sela kefokusanku membaca buku aku mendongak dan menopang daguku dengan tangan kanan. Ya aku melamun, aku memikirkan bagaimana cantiknya Rossi saat berlatih chirs tadi

Dia benar-benar cantik hingga aku selalu luluh dihadapannya

" woi....... Yaelah malah ngelamun. Ngelamunin apa sih lo? "tanya Agnes yang menghancurkan lamunan indahku

" Rossi.... " kataku tak sadar

"  yaelah Rossi Lagi Rossi Lagi, nggak bosen apa. Pagi Rossi , siang Rossi, malem Rossi . Kalo mati bawa aja tuh sekalian Rossi "umpat Agnes kesal

Kemudian aku merasakan tangan Agnes yang mengeluh pundakku sembari berkata" kalo lo bener-bener suka ama dia bilang dong jangan cuma mengagumi dalam diam "

" tapi aku nggak punya keberanian sebesar itu, nes"

"tapi nggak ada salahnya lo nyoba . Apa sih yang nggak ada dari lo udah tajir, pinter, anak pengusaha terkenal"
Kata Agnes sambil melipat jarinya satu persatu

"tapi itu nggak mungkin nes, aku terlalu pecundang untuk itu "

" terserah lo deh ver. Semakin hari lo semakin tergila gila aja ama si Rossi "ucap Agnes kemudian memilih fokus kepada buku yang dihadapannya kini

1717

DON'T FORGET VOTE AND COMMENT

.
.
.
.

SHOFIYAH

 Cupu O 🤓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang