The Perfect Family

#5

Mohon Vote ya😊
Makasih..

.

Hari ini banyak sekali teman Muthia ataupun temannya Vian yang datang kerumah untuk menegok Bilma karena mereka tidak bisa kerumah sakit kemarin

Sore hari, barulah Muthia Vian dan Bilma bisa bersantai bertiga lagi tanpa tamu
Kini mereka sedang duduk di ruang keluarga, Bilma yang berada dalam pangkuan mamanya terlihat sangat mengantuk

"Sayang ?"

"Hem ?"

"Kapan buat acara akikah dan potong rambut Bilma ?"

"Kapan ya mas ? Minggu depan juga boleh sih "

"Minggu depan ? Minggu depannya lagi aja deh ya ?"

"Yaudah iya"

"Nah, sebentar lagi anak papa botak deh karena rambutnya dicukur haha "

"Engga, gunting rambut Bilma nya sedikit aja"

"Kenapa ?"

"Nanti aku gak bisa kuncir rambut dia, nunggu tumbuh lagi kan lama "

"Ohaha kamu ini ! Tapi kan bukankah rambut bayi memang harus dicukur habis, iya kan ?"

"Iya sih, tapi gak usah deh sedikit aja. Pokoknya sedikit sedikit aja"

"Ih mending di gundulin langsung sayang, tuh liat rambutnya Bilma banyak banget tebel gitu masih bayi rambutnya udah banyak, jangan jangan anak kita ini udah tua ya ?"

Muthia memicingkan matanya tajam sekali tak terima dengan ucapan suaminya itu

"Enak aja, anakku tidak tua. Kamu yang tua !"

"Hei aku baru 25 tahun "

"Hampir 26 !"

"Ya beda sedikit"

"Tetep aja keliatan tua, iya kan nak ? Papa udah tua ya? Iya kan Bilma ? Anakku ini seperti embun yang menyegarkan siapapun yang melihatnya, menyejukan jiwa setiap orang yang berada di dekatnya.. "

Muthia mencium kepala mungil Bilma dengan penuh cinta
Vian hanya diam memandang keduanya dengan penuh takjub melihat cinta dan kasih seorang ibu untuk anaknya

"Hati hati Muthi kalo kamu gendong terus nanti dia bisa membasahi bajumu"

"Kamu jangan khawatir, aku tidak seperti mu yang panik saat Bilma membasahi pakaianmu Hhehehe"

"Hahaha.. "

Dua minggu kemudian, acara Akikah yang sepaket dengan gunting rambutnya pun dilaksanakan dikediaman Muthia dan Vian
Acaranya berjalan lancar sesuai rundown yang telah dirancang sebelumnya

Bayi yang usianya 2 minggu itu pun kini terlihat lebih gembul dari sebelumnya, berat badannya sudah naik kulit putihnya dan rambut hitam membuat Bilma terlihat seperti boneka lucu yang dijual ditoko mainan (ups maafin aku mama Muthi😆)

Bilma yang di tidurkan di atas kasur mama papanya itu sedang menendang angin sekuat kuatnya kedua tangannya yang tidak dibungkus sarung tangan bayi langsung masuk kedalam mulut kecilnya

"ngapain nak ? Sini sini tangannya mama tutupin dulu pake sarung tangan sayang"

"Mut, Bilma udah bangun ?" Tanya Vian yang baru masuk ke kamar

"Udah nih lagi nendangin angin"

"Hem tadi sepanjang acara dari awal sampai akhir bobo mulu sekarang acaranya beres malah bangun ya ? Gimana sih anak papa ni ?"