#8

4.1K 127 2
                                    


Semoga semua ceritaku dapat menghibur kalian yaa, hanya satu yang aku minta dari para pembaca. Feedback yang baik udah itu aja cukup hargai setiap karya dengan cara yang kalian sendiri pasti sudah tahu bagaimana caranya, terimakasih😊

.
.

Kali ini kak Doni beserta istri dan anaknya datang kerumah Vian dan Muthi, katanya mereka rindu pada ponakannya yang lucu itu

Vian dan Doni bertukar anak mereka, Vian memangku Pia dan Doni menggendong Bilma
Jika Pia yang sudah berusia 5 tahun bisa duduk anteng di pangkuan Vian, tapi Bilma yang baru mau delapan bulan sama sekali tidak bisa diam di gendongan Doni, Bilma terus saja bergerak gerak seolah menari dalam gendongan paman nya

"Aiyayay Bilma gak bisa diem banget sih ya heem ? Sini deh paman tidurin aja di sofa "

Bilma langsung membalikan badannya menjadi posisi tengkurap saat Doni menidurkannya di sofa, Bayi kulit putih dan berambut hitam itupun mulai mengoceh mengeluarkan semua kata yang dia bisa sambil terus menggigiti kepalan tangannya

"Aaam papapa"

Safa, asik merekam Bilma dengan ponselnya. Istri dari Doni itu memang sudah lama mendambakan anak laki laki karena itu dia selalu terlihat geregetan setiap bertemu dengan Bilma Yusuf Shaensa

"Halo ganteng.. ganteng banget sih Bilma ya ? Iya? ganteng ya ? Duh pinter lagi keponakan onti ini ya ? Anak ganteng.. hei bilma.. hello sayang "

"Hhmm....maaaaa "ucap Bilma sambil memandang Safa dan tersenyum memperlihatkan gusinya

"MashaAllah senyummu itu Bil"

Mereka melakukan sesi foto keluarga, iya keluarganya kak Doni tapi Bilma diikut serta kan,
Pia duduk di tengah mama papa nya dan Doni menggendong Bilma yang terus memberikan senyumnya pada kamera sementara tangan satunya merangkul anak dan istrinya sekaligus

Vian dan Muthi sama sekali tidak keberatan anaknya dianggap seolah anak kak Doni, malah justru Vian yang mengambil foto mereka. Kak Doni dan kak Safa sudah tidak akan memiliki anak lagi jadi satu satunya anak mereka adalah Pia, dan Pia sudah berusia lima tahun wajar saja kalau mereka rindu pada tangisan bayi dalam dekapan mereka. Lagipula Vian tahu kakak nya itu pasti menyayangi anaknya seperti Vian menyayangi Pia, sama aja tak ada anak siapa yang menjadi anak siapa semuanya anak bersama dalam keluarga, bukan begitu ?

Bilma mulai rewel karena sepertinya dia mengantuk, mulai deh drama nangis nangis dulu kalo mau bobo

Muthi izin ke kamar untuk memberi Bilma Asi sekaligus mengantarkannya pada mimpi indah, sementara Vian masih diruang keluarga bersama keluarga kak Doni

Bilma hanya minum susu sedikit lalu dia melepaskannya dan mulai menangis lagi

"Mau apa sayang ? Ini mimi.. dan bobo lah"

Bilma melengkungkan tubuhnya meronta tak mau diberi Asi, alhasil Muthi memberinya susu yang sudah disiapkan di botol tapi Bilma menolak juga, diberi mainan sama saja masih menangis manja

Ok Muthi menyerah dan menggendong Bilma dengan bersenandung sambil mengusap punggung putranya yang nemplok di pundak mamanya
Tangisan Bilma mulai mereda kala angin menyapu rambut hitam Bilma, bayi itu langsung tenang saat itu juga. Ya mungkin dia gerah di dekap terus oleh paman dan onti nya

...

Bilma terlihat gelagapan saat tubuhnya tenggelam ke dalam kolam renang dibelakang rumah. Bukan, dia bukan sedang tercebur tapi memang sengaja diajarkan berenang walau usianya baru delapan bulan, tenang saja Muthia dan Alvian selalu mendampingi.

The Perfect FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang