Pagi pun sudah menyinari klota Tokyo, Jiyo sudah selesai memasak untuk sarapan, karena cafe akan buka sebelum makan siang jadi Jiyo. Punya waktu luang untuk sekedar bersantai dirumah. Jiyo menjemur jas mahal itu dan kemejanya, menyira tanaman yang ada dibalkon dan membangunkan pria yang masih tertidur itu." Tuan..... Tuan sudah pagi kamu harus bangun, aku akan pergi bekerja! 'Jiyo berusaha membangunkan pria itu
" Eugh......! " Akhirnya pria itu terbangun dan kesal.
" Kamu mengganggu! " Dan pria yang lebih besar dari Jiyo pun mendorong Jiyo hingga Jiyo pun jatuh tersungkur.
" Yak, kamu sudah keterlaluan! " Jiyo kesal sudah ditolong tapi yang ditolong tidak tahu terimakasih. Jiyo pun berlari keluar kamarnya mengambil sebaskom air dingin dan menyiramnya pada pria yang didepannya.Byurttrt....
" Baka......! " Pria yang basah itu mengumpat.
"Apa.....sekarang bangun dan pulang, kalau mau sarapan aku tunggu dimeja makan! " Jiyo berteriak, seumur hidupnya dia tak pernah ataupun kesal pada seseorang hingga bisa meneriakinya.
Jiyo melenggang keluar kamarnya meninggalkan pria besar yang basah itu untuk menikmati sarapannya sebelum pergi bekerja. Tak lama kemudian pria itu keluar dengan pakaian rapinya yang semalam sudah dicuci bersih oleh Jiyo.
" Terimakasih? " Ucap pria itu sopan0
" Sama sama! " Ucap Jiyo sembari memberikan mangkok berisi nasi untuk pria yang ada didepannya.
" Hmm, aku Ryo terimakasih sudah membantuku dan menampungku semalam! " Ucap pria itu sopan, Jiyo pun sampai tersesmdak karena tiba tiba orang yang ada didepannya menjadi ramah.
" Aku Jiyo. Kenapa mabuk, baru diputus gadis cantik yang kemarin ya? " Ejek Jiyo
" Hahaha, apa itu yang kamu pikirkan. Ah sudahlah, pinjam ponselmu aku akan memanggil sopir untuk menjemputku? "
"Aku tidak punya ponsel, maaf? " Jiyo membungkuk sopan
" Ya ampun ini 2018 lho, mana ponselku juga mati! " Gerutu Ryo
" Ah sudahlah, jadwal kerjamu jam berapa? ' Tanya Ryo
" Satu jam lagi dari sekarang. Aku juga akan berangkat! " Jiyo
" Baiklah kita turun bersama? ' Ajak Ryo dan Jiyo mengiyakannya.
........
Dan Ryopun memanggil taksi dan mampur kesebuah toko pinsel.
" Ini buatmu? " Ryo
" Aku tidak perlu, aku hanya perlu kartunya? " Jiyo mengambil kartunya dan membuang kartu yang didalam ponseknya.
" Apa kamu buronan? " Tanya Ryo
" Menurutmu? " Jiyo balik bertanya.
' Tapi tampangmu tak mencurigakan, tunggu sebentar? " Ryo pun seperti memanggil seseorang.
.........
Tak lama kemudian datang wanita cantik yang juga ditemui Jiyo di cafe datang untuk menjemput Ryo." Hey, semalam tidur dimana?"
" Aku tidur ditempatnya, memang tak ada sopir sehingga kamu yang harus menjemput? "
" Kebetulan aku mau pergi, ikut sekalian aku antar ketempat kerjamu? " Menyapa Jiyo
" Tidak usah, terimakasih? "
" Ayolah? ' Ryo mendorong Jiyo agar segera masuk dalam mobilnya
Saat mobil mulai melaju dan mereka pun saling menyapa,
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallucination (Kean And Jiyo )end
FantasyRevisi. Saat waktu tak mendukungmu, menyerah bukan sebuah alasan. menceritakan dua orang pria yang diculik dan menumbuhkan perasaan ingin memiliki. Kean putra dari CEO diperusahaan Lotte dan memiliki beberapa anak cabang dan nomer dua terkaya di ko...