15. Kean, rindu Kean

1.9K 140 14
                                    

" Kean..... Kean..... Kaukah itu, Kean "
Di sebuah gurun yang panas Jiyo yang penuh dahaga melihat sosok Kean tersenyum kearahnya. Dengan tertatih Jiyo berusaha untuk menggapainya namun saat serasa dekat Kean semakin menghilang. Jiyo pun terjatuh dan semuanya gelap.

"Eomma.... Appa.......? "Jiyo juga merindukan kedua orangtuanya. Semuanya melepaskan genggaman tangannya. Keringat dingin sudah mulai keluar dari dalam tubuhnya. Seisi rumah panik manakala Jiyo sulit untuk dibangunkan.

"Jiyo...... "

"Jiyo......... "

"Oek......... Oek" Baby Ryu pun kini menangis dalam gendongan Nakami manakala Jiyo pun sulit dibangunkan. Ryo juga panik begitupun para maid.

"Bisa panggilkan dokter saja? " Perintah Ryo dan akhirnya salah seorang maid keluar dan memanggil dokter dan Ryo masih berusaha membangunkan Jiyo.

"Kak....? "Ryo panik dan menatap mata kakanya yang masih sibuk menenagkan Ryu yang tiba tiba juga ikut gelisah.

"Baby Ryu juga tumben begini biasanya dia anteng. "Keluh Nakami

Tak lama kemudian dokterpun datang dan memberi obat penenag kepada Jiyo. Agar Jiyo bisa tidur dengan nyaman. Karena untuk dibangunkan pun dia tak bisa.

"Kenapa dok? " Tanya Ryo khawatir

"Pasien mengalami kejadian pasca trauma kamu harus bawa dia ke rumahsakit untuk pemeriksaan, ini sudah gak bagus karena kalau kejadian ini terus berlanjut dan pasien tidak bisa melepas belenggunya mungkin diapun akan mengalami depresi!" Jelas Dokter sontak membuat Ryo pun merasa bahwa Jiyo perlu dukungan.

"Apa? "Nakami kaget dan langsung berlari keluar menenangkan Ryu yang makin rewel.

"Ya ampun ternyata Jiyo?" Ryo mengusap wajahnya kasar dia tahu sekilas kenapa Jiyo pindah kejepang pasti lari dari masalah tapi karena masalah itu pun yang kini membuatnya sakit.

"Besok pagi jangan tanyakan apapun,  karena pasien cenderung melupakannya aku akan membuatkan janji untuk dokter spesialis jadi besok antar dia kerumahsakit? "Pesan dokter

"Iya terimakasih dok? "Ryo membungkuk sopan pada dokter dan mengantarkannya sampai keparkiran mobil.

Ryo berjalan masuk kembali kedalam rumah.

"Bagaimana? " Nakami

"Ryu apa baik baik saja? " Ryo juga khawatir dengan putra kecilnya.

"Mungkin dia juga merasakan kegelisahan Jiyo setelah Jiyo tidur dengan tenang Ryupun juga terlelap "
Jelas Nakami

"Syukurlah,  besok kakak apa sibuk? "
Tanya Ryo karena dia harus mengantarkan Jiyo kerumahsakit.

"Kenapa? " Nakami berbalik bertanya

"Aku harus membawa Jiyo kerumahsakit. Baby Ryu tidak bisa diajak kak? " Ryo tahu lingkungan rumahsakit tak baik untuk baby.

"Besok ya.. Sebenarnya ada janji temu sama pasien. Ah,  bisa diatur biar nanti ketemunya setelah kalian kembali" Nakami memberikan solusi.

"Terimakasih ya kak? "Ryo tersenyum kearah kakaknya.

"Sama sama"

.........

Keesokan paginya,  Jiyo sudah selesai menyiapkan sarapan bersama maid.

"Tuan duduk saja biar saya saja nanti tuan Ryo sama Ny nakami marah?" Jelas maid

"Tidak apa,  aku suka melakukannya? " Bantah Jiyo dan masih sibuk menyiapkan sarapan.

"Tapi tuan semalam rumah kacau gara gara..... "Maid mau mencerirakan kejadian seamlam namun sama Ryo sudah dipotong terlebih dahulu.

Hallucination (Kean And Jiyo )endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang