17. Kean End

2.6K 142 13
                                    

" Hiks hiks hiks..... "Jiyo memaksa membuka obat penenang tapi susah karena terlalu gugup dan sedih.

" Jiyo tenangkan dirimu ada aku? "Ryo mencoba membuat Jiyo lebih tenang dengan memeluknya dan memaksa untuk menatap matanya

" Hiks hiks hiks......" Jiyo masih histeris menangis,  dia sudah tak tahan ingin rasanya melompat didasar lautan yang ada dihadapannya.

" Jiyo lihat mataku tenangkan dirimu"
Ryo terus mencoba sekuat tenaga agar Jiyo tenang karena ini tingkat akhir buat penyembuhan Jiyo. Ryo sudah mempertimbangkan dan mempersiapkannya dengan matang.

" Kenapa harus bertemu dengannya?"
Jiyo memukul mukul dada Ryo tapi Ryo tetap tegar dan membiarkan Jiyo meluapkan emosinya.

" Jiyo tak apa ini masuk dalam terapimu kamu harus tenang kumohon? "Ryo kini memeluk Jiyo yang mulai lemas tapi masih menangis.

" Oek.... Oek.... Oek.... "Baby Ryu menangis dan kini langsung digendong Nakami.

" Kamu tenangkan Jiyo biar aku jagain Ryu" Nakami membawa pergi Ryu dari kamar Jiyo dan Ryo di kapal pesiar yang megah.

" Sakit Ryo..... " Jiyo merintih dan menggenggam beberapa obat penenang hendak dimakannya sekaligus namun Ryo mengambilnya dan membuangnya. Itu terlalu banyak tapi Jiyo berusaha mengakhiri hidupnya dengan itu.

' Sakitnya dimana,  Ryo mencoba menenagkan Jiyo? "Memeluk kembali Jiyo yang sangat rapuh.

" Sakit  ....." Jiyo meronta meramas dadanya.

Ryo melihatnya juga sangat terluka pria yang dinikahinya setahun lalu yang sudah mulai tersenyum dan mulai gemuk namun masih bermimpi tentang Kean kini harus terguncang kembali.

" Sayang kamu harus melewati masa ini,  kamu harus bisa dan benar benar merelakan Kean. Aku sebenarnya tak suka dokter menyarankan seperti ini tapi ini untukmu agar mimpi mimpi itu benar benar hilang dan kamu tak perlu mengkonsumsi obat itu lagi. " Ryo mendekap Jiyo memeluk erat mencoba menangkannya.

" Hiks... Hiks.... Maafkan aku Ryo? "Jiyo mulai tenang

" Kamu tidak salah aku hanya ingin kamu sembuh? "Ryo memeluk kembali Jiyo dan mencium keningnya,  mengusap pelan punggungnya agar Jiyo segera bangkit kembali.

Jiyo pun mengangguk dan melihat mata Ryo penuh cinta. Cintanya bersemi seiring berjalannya waktu tapi mimpi mimpi tentang Kean memang masih saja menghantuinya.
Dan disini puncaknya Jiyo harus bertahan bila bertemu dengan Kean. Melihatnya seperti lelaki biasa dan hanyalah masalalu baginya tidak lebih.

" Kamu mau turun dan bertemu dengan Kean? ' Ryo

" Kalau kamu belum siap,  kita istirahat? " Ryo

" Kita turun"Pinta Jiyo

" Apa kamu yakin? "Ryo bertanya

" Aku mencintaimu Ryo,  aku tak ingin kamu ikut terluka terus dengan keadaanku seperti ini? "Jiyo menunduk.

" Aku juga mencintaimu. Kita bisa melewatinya sama sama? 'Ryo mencium bibir Jiyo yang masih bergetar sesegukan.

Ryo mengecup bibir Jiyo dan mengusap air matanya.

.......

Hari ini adalah ulangtahun perusahaan dan Ryo menyewa kapal pesiar untuk perjalanan sekalian liburan mengundang kolega,  rekan dan staff yang kompeten sekaligus merayakan ulangtahun pernikahannya.

" Ryo,  selamat aku gak nyangka kamu udah setahun nikahnya. Terlebih gak udang undang. "Kean menjabat tangan Ryo

"Maaf itu terlalu mendadak kemarin? "Ryo basa basi dan Jiyo berada dibelakangnya menggenggam tangannya kuat.

" Apa kamu sengaja menyembunyikan pasanganmu? ' Cibir Katty yang sembari menggandeng tangan Sean.

" Dia ada disini mari kukenalkan? "Ryo

" Jiyo pasangannya Ryo" Jiyo menunduk sopan dan memperkenalkan diri. Genggaman tangannya kuat menggenggam tangan Ryo,  Ryo sangat kesakitan tapi diapun harus kuat agar hati Jiyo tak goyah lagi. Ryo rela rajam pisau menusuknya bila itu kesepakatan agar Jiyo bahagia

" Jiyo kaukah itu dan..... " Kean syok

" Hey Kean bagaimana kabarmu? "Jiyo bertanya dengan senyumnya yang merengkah.

" Woa.... Kamu Jiyo,  selamat ya" Katty ikut senang.

" Boleh bicara sama Jiyo? " Kean meminta ijin dan Ryo pun menatap Jiyo apa Jiyo sanggup. Dan Jiyo pun mengangguk pasti. Dan melepas genggaman itu.

" Diluar dingin? " Ryo melepas jasnya untuk Jiyo yang hanya mengenakan kemeja biru.

......

" Kamu? "Kean masih dalam mode yang bingung mau mulai dari mana,  pencariannya selama ini terhenti disini dan mengetahui kenyataan Jiyo sudah menikah.

" Aku tahu apa yang akan kamu tanyakan Kean,  marilah kita hidup bahagia dengan keluarga masing masing" Jiyo harus kuat dengan suara getarnya tapi dia cukup yakin mengatakannya.

" Aku mencintaimu Jiyo,  apa perlu aku berpisah dengan Katty agar kita bisa bersama? "Kean prustasi.

" Terkadang cinta memang sulit Kean,  seseorang yang saling mencintai harus berpisah dan kita harus menerimanya. Hidup bahagia dengan keluarga masing masing ya aku yakin kamu nantinya bahagia "Jiyo menatap mata Kean.

" Apa kamu bahagia? "Tanya Kean

" Aku bahagia,  ada baby Ryu di keluarga kami" Jiyo tersenyum

" Karena cinta kita seperti halusunasi aku ingin perpisahan ini seperti halusinasi semata. Hilang seiring berjalannya waktu tanpa beban dan tanpa pengulangan memori" Jiyo mantap mengatakannya.

" Jiyo" Kean memanggil saat Jiyo hendak pergi.

" Aku mencintaimu Kean tapi itu dulu sekarang ada Ryo yang ada bersamaku dan aku sangat mencintainya" Jiyo menghampiri Kean mencium bibirnya kilat.

" Oh ya aku ingat,  kenapa dulu kita gak melompat saja saat penculikan? ' Jiyo terkekeh

" Bukannya kamu yang mengurungkan niat untuk melompat? " Kean membalasnya

" Kalo aku melompat ceritanya akan tamat lebih awal" Jiyo memukul dada Kean

Dan mereka pun tertawa bersama. Perpisahan yang akhirnya mereka putuskan.

End

Ada pengumuman penting di belakang.......!!!!!

Hallucination (Kean And Jiyo )endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang