14. Bukan? itu hanya ilusi

1.8K 153 15
                                    

"Kean kaukah itu? "Mata Jiyo mulai berkaca dan memeluk pria tegap yang ada didepannya.

Pria besar itu akhirnya mendekap erat tubuh Jiyo yang sangat rapuh dan terus menagis.

"Hey sudahlah,  jangan menagis? "Saat tepukan punggung itu semakin lembut dan Jiyo mendengar suara itu  baru dia tersadar dan mendongakkan kepalanya melihat pria besar itu.

"Maaaf.... "Suara Jiyo terbata dan mundur selangkah sembari mengusap air matanya.

"Siapa Kean,  mantan pacar kamu jadi kamu sengaja ke Jepang karena kabur? "Tanyanya

Jiyo masih menunduk

"Ta.... Ta... Ta..... "Celotehan baby mungil menggema membuat lamunan Jiyo pudar dan langsung meraih tubuh mungil itu yang tengah asyik belajar berjalan.

'Ryo.... Kenapa kesini pagi pagi dan ini siapa? "Jiyo menggendong baby mungil itu.

"Ini putraku,  Nakami sedang sibuk maid dirumah pada kena flu aku gk mau Ryu terkena flu? "Jelas Ryo sambil tersenyum manakala Ryu lebih anteng dalam gendongan Jiyo.

"Lha kamu percaya gitu sama aku? "Jiyo kaget,  kenapa Ryo tiba tiba percaya padanya.

Ryo mengangguk.

"Aku percaya padamu,  kamu tidak akan melukainy? "Mengusap surai Hitam Ryu

"Tapi aku harus bekerja? "Elak Jiyo

"Hari ini libur sehari aku sudah memintakan ijin pada bosmu dan aku akan menggajimu tolong bantu aku,  aku percaya padamu. "Ryo memohon

"Kamu mau kemana? "Tanya Jiyo heran kenapa Ryo lebih percaya pada orang asing daripaada maid dirumah. Di Jepang penitipan anak juga banyak.
"Ada client dari Seoul datang aku tak bisa membawa Ryu untuk ke kantor disana terlau bising dan asisten kantor tidak bisa menghandel nya! "Ryo dengan nad gusar,  sebenarnya dia juga tak tega meninggalkan Ryu.

"Ibunya? 'Jiyo

"Nanti aku ceritakan,  aku pergi dulu. Nanti kalo Ryu rewel ajak jalan jalan saja? "Kemudian Ryo memberikan sejumlah uang pada Jiyo yang masih bingung.

"Tapi aku tak pernah menjaga bayi? "Jiyo gak mau dia malah membuat Ryu terluka

"Aku percaya padamu Jiyo? "Dan kini Ryo langsung berlari keluar untuk mengejar waktu karena mungkin client dari Seoul itu sudah berada dalam perjalanan menuju kantornya.

.......

"Hay baby Ryu,  paman Jiyo? "Jiyo mencoba akrab dengan mengajak berkenalan. Baby Ryu sangat baik merespon. Baby umur satu tahun yang sudah belajar berjalan itu membuat gemas Jiyo.

"Ta... Ta... Ta... Ammmmm..... "Baby Ryu tersenyum kearah Jiyo.

"Kamu pasti belum makan,  paman buatkan bubur ya. Tunggu sebentar? "Jiyo meninggalkan Ryu sebentar diruang tivi yang sebelumnya Jiyo memindahkan dulu meja dan sofanya untuk kepinggir Jiyo tak mau baby Ryu terluka. Karena dirumah gk ada mainan Jiyo memberikan gelas plastik agar Ryu sibuk dengan itu untuk sementara.

Jiyo mencium pipi gembil itu dan kini bergegas memasakkan bubur untuk Ryu.

......

" Oke Ryu kamu harus makan,  sini paman gendong? " Ucap Jiyo penuh kesabaran dan kini membawa Ryu dalam gendongannya. Mengajak Ryu berjalan jalan di taman belakang apartemen.

Ting.... Ryo menelpin via call

" Hallo Jiyo"

"Iya.... "

" Aku lupa memberitahumu Ryu blum makan? "Ryo dengan nada khawatir

" Ryu sedang makan coba lihat" Jiyo memperlihatkan Ryu yang asik mengunyah makanannya.

"Oh,  syukurlah terimakasih Jiyo kamu memang bisa diandalkan"Ryo merasa lega karena baby Ryu sudah disuapi makanan oleh Jiyo.

" Cepat kembali" Bentak Jiyo

" Baiklah" Ryo tersenyym kearah Jiyo dan baby Ryu

......

" Hey Ryu papahmu baru menelpon jadi cepat makannya nanti kita jalan jalan lagi"

" Ta.... Ta.... Ta..... Heeee bmmmmm"

Interaksi keduanya membuat para ibu ibu yang juga sedang mengasuh babynya di taman itu ikut gemas. Jiyo yang manis dengan kulit putihnya dan baby gembil Ryu yang murah senyum.

Serasa Ryu mulai lelah dan Jiyo sudah memberikannya sebotol susu kini Ryu digendong Jiyo agar segera terlelap. Menggendong Ryu sampai kelantai atas apartemen nya ternyata membuat Jiyo sangat lelah. Diapun juga terlelap disampung Ryu. Ryu yang anteng tak membuat Jiyo kerepotan,  jadi mereka bisa terlelap dalam tidurnya.

Saat makan siang Ryo pun kembali dan langsung menuju apartemen Jiyo.
" Oh ya ampun kenapa kamu ceroboh Jiyo!!" Manakala Ryo mengetahui pintu lupa dikunci membuat Ryo sedikit kesal. Namun saat mendapati kedua malaikat itu tengah terlelap membuat Ryo tenang. Setidaknya dia tidak boleh memarahi Jiyo toh baby Ryu tidak kenapa napa dan kini malah tertidur nyaman dalam pelukan Jiyo.

" Oek.... Oek" Baby Ryu menangis namun Jiyo sedikit merasa beda kasur yang ditempatinya nyaman dan baby Ryu tak lagi dalam dekapannya sontak membuatnya kaget bukan kepalang. Tanpa berusaha mengembalikan nyawanya lebih banyak Jiyo langsung tersentak bangun dan melihat sekeliling.

" Dimana aku,  dimana Ryu? "Jiyo bingung

" Kamu ada dirumahku dan mulai sekarang ini kamarmu, baby Ryu menangis karena kamu terlalu mendekapnya kuat" Ryo menghampiri Jiyo sembari menggendong Ryu.

" Maaf maafkan aku,  "Jiyo menunduk merasa bersalah karena teledor atau mungkin melukai Ryu

" Kamu terlalu lelah Jiyo,  apa baby Ryu menyusahkanmu? 'Tanya Ryo

" Enggak dia baik dia penurut? " Jelas Jiyo.

" Syukurlah? " Ryo sembari menggoda babynya.

" Lalu kenapa aku bisa disini,  dan tentang pindah coba jelaskan! "Jiyo bingung

" Sudah kuputuskan kamu untuk tinggal disini dan membantuku menjaga Ryu? "

" Apa kamu bercanda aku seorang pria mana bisa aku membantu menjaga Ryu? '

" Buktinya tadi kamu bisa? '

" Tapi aku sudah punya pekerjaan jadi maaf? "

Jiyo hendak pergi namun dilarang Ryo.

" Gedung apartement itu milikku, cafe itu juga milikku. Anggap saja kamub
sedang pindah tugas! "

" Tidak bisa gitu aku suka bekerja disana? '

" Baiklah kalau itu maumu,  kamu bisa handel cafe itu sambil menjaga Ryu! ' Keputusan final Ryo

" Tapi. . . ?"

" Gak ada tapi,  ayo turun kamu belum makan siang baby Ryu juga. Kamu harus menyuapinya kamu tahu kan maid disini sedang kena flu semua? " Ryo menegaskan.

" Baiklah" Jiyo pun tak bisa menolak.

Tbc
Maaf typo

Terimakasih

Woa makin aneh ya......

Heeee,  kirain tadi Kean yang datang nyatanya bukan. Jiyo suka halusinasi tentang Kean sich,  itu ada pangeran berkuda putih ada didepanmu?

Tapi......?  Apa cinta Jiyo akan berubah?

Tunggu kelanjutannya....... 😊😊😊😊😊😊😊😊😊

Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan
Musmuslove

Hallucination (Kean And Jiyo )endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang