5. Lotte love

2.4K 211 5
                                    

Jiyo

Desember. 20/2017

Salju pertama turun mengikuti langkah kaki ku menuju tempat kerja. Mantel tebal menutupi seluruh tubuhku, syal merah melingkar dileher menutup mulut hanya tertinggal mata sipit yang menatap jalan. Topi bulu itu sudah hampir tertutup dengan salju.

Merasakan semakin dingin aku berlari menuju D. Store lotte.

Ya.... Aku sudah hampir lima tahun bekerja disini dan baru setahun lalu aku mencoba dunia lain yakni modeling.

Namun aku segera meninggalkannya karena aku taksuka kehidupanku dipublis. Karena aku mempunyai masalalu yang rumit dan aku tak ingin mengulangnya.

Menuju ruang ganti aku membuka mantel dan syalku menggantinya dengan seragam kerja.

"jiyo.... Apa kamu sakit, pipimu merah. " tanya teman setempat kerja.

" tidak.... Hari ini salju pertama tapi entah kenapa sedingin ini. " jawabku

"apa kamu berjalan lagi. " tanyanya lagi.

" iya....... "jawabku singkat dan segera membereskan rambutku yang acak acakan.

" naiklah bus atau taxi cuaca sangat dingin. Jangan berhemat terus." kata temanku karena tahu aku terus berhemat, aku menyewa rumah diatap tentu harganya cukup murah namun disaat cuaca seperti ini kata hemat tidak bisa dikatakan karena aku harus memakai pemanas ruangan dan itu sungguh pemborosan. Dan aku tetap harus berhemat, aku harus membiayai hidupku sendiri aku tidak bisa meminta orangtuaku untuk membantuku. Karena aku sudah banyak mengecewakan mereka, appaku terpaksa pensiun dini karena skandal 10 tahun lalu. Jadi aku tidak bisa terus membebaninya. Mereka sangat menyayangiku untuk itu aku harus hidup dengan baik dengan tanganku sendiri.
........

"selamat siang, selamat berbelanja......."dengan telaten aku menyapa pelanggan yang baru datang. Aku suka melakukan pekerjaan ini meskipun sering sekali direktur memarahi karena penjualan naik turun.

Aku menemui pelanggan yang sedikit kebingungan.

"bagaimana kalau nyonya memasangkan setelan gaun ini dengan syal merah ini. " saran ku

"hmmmmmm" guman pelanggan memasangkan syal dengan gaunnya.

" selera kamu bagus juga, bagaimana kalau kamu bekerja dengan saya, wajahmu terlalu manis untuk bekerja sebagai pelayan disini. ' kata pelanggan

" ah.... Nuna bisa saja, kalaupun saya ikut dengan nuna tetap saja saya jadi pelayan nuna. " mendengar jawaban ku pelanggan itu tertawa.

"bagaimana kalau jadi suami saya. " goda pelanggan

" maaf nuna.... Saya tidak bisa, saya sudah memiliki kekasih. "

"wah.... Sungguh beruntung sekali dia. Oke baiklah bungkus semuanya dan kirim dialamat ini. " memberikan kartu kredit dan sebuah kartu nama.

" baik"

.......
Ditempat lain kean.

Saat berjalan menuju restoran untuk makan siang aku melihat sosok. Yang kukenal ramah pada pelanggan dengan senyumannya.

Aku melihat jiyo disana, dia tetap sama, senyum manisnya dengan lesung pipitnya.

" apa aku harus menyapanya. " gumanku. Namun aku enggan berlarut dengan perasaan ini. Aku ingat kejadian masalalu dan itu benar benar harus aku lupakan.

Aku berlalu tanpa menyapanya, namun saat aku hendak pergi aku mendengar percakapan mereka.

"maaf nuna saya tidak bisa, saya sudah memiliki kekasih."

Dammmmmm, hatiku tiba tiba seperti tertembak

sontak membuatku syok, dia memiliki kekasih, siapa kekasihnya, seperti apa dia. Kenapa hatiku tiba tiba terasa sakit.

Aku meninggalkan tempat kerja jiyo dan menuju kedai minuman.

"susu cokelat ditambah krim. "pintaku pada pelayan.

" baik. "jawab pelayan.

Saat aku berbalik aku mendapati sosok jiyo tepat dihadapanku, tiba tiba menarik tanganku, aku pun hanya mengikutinya.

Menuruni tangga darurat dia berhenti dan menatapku.

"Kean...... "katanya membuat jantungku berdetak kencang, dia menatapku dengan tatapan rindu.

"jiyo........... "kataku bergetar.

Jiyo langsung memelukku,

"kenapa kamu pergi, aku melihatmu di toko tadi. " tanya jiyo

"hmmmmmm, aku mendengar percakapan kalian. Aku takut mengganggu lalu aku pergi. "

"percakapan........ " kata jiyo penuh pertanyaan.

" apa benar kamu kini sudah memiliki kekasih. " tanyaku.

Jiyo hanya tersenyum dan terus menatapku.

CUP.... Jiyo tiba tiba mencium bibirku.

...

...

......



Hallucination (Kean And Jiyo )endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang