Dia, Sang bocah tak berdaya....
Kususuri jalan tepi
Gemerlap kota begitu nampak sepi
Lengang menjelang malam hari
Begitu mengisi rongga hatiDipinggir rawa bening batu mengapung
Netra memandang seorang mematung
Diam, memeluk lutut'nya' termenung
Menunggu takdir menyambungDenyut waktu tak terasa
Lamanya 'ia' disana
Terekam dalam jeda
Tak kunjung melangkahkan kaki juaKu hampiri,
Ku amati,
Ku teliti,Luruh hati mengisi
Melihat netra'nya' tak berfungsi
Bada'nya' tak bisa lagi
Indra'nya' tak menghiasiAir mata ini bergerumul
Seraya gerimis mengumpul
Ku dekap 'ia',
Hingga derai hujan membingkai'nya'Kemanakah orang tua'nya'?
Darimanakah asal'nya'?
Mengapa 'ia' bertepi merupa?
Hei, 'ia' seorang bocah tak berdaya'Ia' ditelantarkan
Hanya karena tak memiliki keselarasan
Hanya karena memiliki kekurangan
Membuat 'ia' berharap kesemuan'Ia' tak cacat dan buta
'Ia' hanya...... BerbedaTeruntuk Ayah dan Bunda'nya'
Sekeji itukah?
Apa tak merasa bersalah?
Bukankah 'ia' adalah anugerah?
Tunggulah, karma yang membasahKemana lagi mereka akan ditelantarkan?
Panti asuhan?
Di jalanan?
Kolong jembatan?
Disemak belukar hutan?Sesalilah, wahai manusia
Anugerah Tuhan itu
Suatu saat akan kau temu
Suatu hari akan kau rinduKelak, akan menjadi seseorang agung
Yang lebih tinggi dari gunung-gunung
Terlihat keselarasan semenanjungMaka, bersyukurlah jika kau terlahir berbeda
Itu artinya.... Kau istimewa.#RamadhanBerkisah
#PenaJuara
#Day99 Ramadhan 1439H
YOU ARE READING
Kata ✔
RandomEnjoy reading this!! Juseyo~ Start : 1 Ramadhan 1439H Finish : 1 Syawal 1439H