Kau bilang, bukankah ini lagu kita?
Temaram lentera malam, ditemani kesunyian dan keresahan.
Berulang kali aku menatap benda yang melingkar indah di pergelangan tangan kiriku. Sudah pukul 22.00. Kemana ia? Bukankah ia berjanji akan datang pukul 20.00? Ayolah, aku sudah menunggu 2 jam disini.
Nada dering lagu favorite ku tak kunjung terdengar. Bunyi notifikasi sms pun tak ada. Kemana ia?
Tega sekali. Ini sudah hampir larut malam. Dan aku seorang diri di taman sepi.
Akhirnya aku memutuskan pergi. Berharap masih ada satu-dua kendaraan yang melintas.
Pada saat langkah ke lima, tiba tiba dering favorite ku mengalun indah. Alunannya sayup sayup terdengar merdu sekali. Cover suaraku dan ia.
Ku angkat dengan penuh semangat, dengan rindu mencuat, dan perasaan yang sangat pekat.
"Maaf aku tidak bisa menemuimu. Lupakan semuanya. Kau terlalu baik untukku. Carilah orang lain. Maaf."
Air mata merembes dari netraku. Pipiku membentuk aliran sungai indah yang berliku.
Oh Tuhan, sakit sekali rasanya.
Inikah akhirnya? Dia bilang aku terlalu baik? Iyakah?
Ah, ini hanya mimpi. Iyakan? Mimpi? Ternyata bukan. Berulang kali aku menampar pipiku sendiri. Sakit. Tetapi lebih sakit hatiku.
Langkah kakiku mulai gontai. Kepalaku pening. Fikiranku melayang. Tanpa sadar, aku membanting keras ponsel yang sedari tadi ada di genggamanku.
Aku tak suka selalu di cap orang yang terlalu baik.
Aku benci selalu di puji karena kepintaranku yang diatas rata-rata.
Dan aku, juga membencinya. Orang yang memutuskan hubungan secara sepihak. Dengan alasan aku yang terlalu baik.
Hahaha. Miris.
Alunan merdu itu ku hapus. Memoriku bersamanya ku buang. Bersama kenangannya.
Pergilah. Aku muak melihatmu lagi.
Menyingkirlah. Aku hendak melupakanmu segera.
Dasar lelaki tak tahu malu.#RamadhanBerkisah
#PenaJuara
#Day2525 Ramadhan 1439H

YOU ARE READING
Kata ✔
OverigEnjoy reading this!! Juseyo~ Start : 1 Ramadhan 1439H Finish : 1 Syawal 1439H