5

4.3K 412 45
                                    

Jessica sudah kembali ke kubikelnya 5 menit yang lalu. menghampiri mesin fotocopy yang ada di sudut ruangan untuk langsung menyalin laporan itu sesuai perintah manajer yang baru didapatnya 3 menit yang lalu melalui pesan singkat.

Namun sepertinya pikiran Jessica masih belum 100 persen bedara di tempatnya sekarang. Setelah meletakan berlembar-lembar kertas di atas mesin fotocopy untuk otomatis di salain, Jessica memikirkan sesuatu yang kemudian disadarinya.

Wanita yang tadi ditemuinya di ruangan Donghae bukanlah wanita yang sama dengan wanita yang membuat kehidupannya jungkir balik 5 tahun yang lalu. Wanita tadi mempunyai tinggi seperti seorang model dengan dandanan modis dan nampak bisa bergaul dengan orang lain, berbeda dengan wanita yang sempat dibencinya 4 tahun yang lalu.

Ahn Yumi. Entah kemudian dimana wanita itu. Wanita dengan kadar kelembutan yang entah berapa jumlahnya dari indeks 1-10. Tapi Jessica taksir antara 9 sampai 9,8. Ahn Yumi adalah sahabat Donghae, namun sejak mereka kuliah, mereka terpisah karena Yumi pindah ke Jerman sedangkan Donghae tetap di Korea berkuliah di salah satu kampus kebanggaan negeri gingseng itu.

Selama Jessica mengenal Yumi, wanita itu lembut, anggun dan selalu berkata sopan. Wanita yang ternyata cinta pertama Donghae. Dan wanita itu yang juga merebut Donghae darinya, wajar 'kan jika kenyataannya 4 tahun yang lalu dia sangat marah dan benci pada Yumi yang kembali lagi ke hadapan Donghae dan seolah menawarkan kisah masa lalu yang belum selesai untuk dijalani lagi dan dengan membawa harapan seolah mereka akan berjalan di jalan yang berbunga.

Tapi kenyataan yang Jessica lihat saat ini justru Donghae sudah bersama wanita lain yang kriterianya amat sangat berbeda dari Yumi maupun dirinya. karena wanita itu terlihat sangat cerewet dalam sekali jumpa saja. Jessica mengalaminya tadi, dia diinterogasi berbagai macam pertanyaan umum sampai tahap yang bisa dikriteriakan jika wanita itu cemburu padanya?

Begitu asumsi Jessica.

Menyadari dia sudah selesai menyalin laporannya. Dia kembali berjalan ke kubikelnya dan duduk disana untuk istirahat sebentar sebelum 15 menit lagi waktu istirahat tiba.

"Bagaimana rasanya bertemu dengan CEO langsung apalagi berada di satu ruangan yang sama dan hanya berdua?"

Jessica terperanjat terkejut ketika Minkyung sudah berdiri dan membisikan kalimat itu tepat di samping telinganya.

Dia mendelik kesal pada temannya itu dan tidak berniat untuk menjawab rasa penasaran Minkyung.

"Otthokae?" Tanya Minkyung dengan menggoyangkan kursi Jessica.

"Otthokae mwo? Apa yang harus aku katakan?" Jessica bersuara kesal.

Minkyung memajukan bibirnya 2 centi atas respon yang di dapatnya dari Jessica. "Jahat sekali... aku kan hanya penasaran. Aku kan belum pernah mengijakan kakiku ke lantai keramat itu. Hmm..." Keluh Minkyung yang iri pada Jessica.

"Kau tinggal naik lift dan pencet angka 10." Jessica melihat notifikasi di sosial medianya di ponsel pintarnya seraya menimpali perkataan Minkyung.

"Ck! Kau ingin aku diusir oleh security karena tidak berkepentingan apapun untuk bisa berada disana?" Decak Minkyung.

Jessica hanya menepuk bahu Minkyung tanda ikut prihatin dengan nasib temannya. Lalu dia melirik jam di tangannya dan menunjukan 5 menit lagi waktu istirahat. Dan ia berencana untuk beranjak lebih awal karena lagi pula pekerjaanya sudah selesai.

"Mau kemana?" Tanya Minkyung saat melihat Jessica meraih ponsel dan dompet dari tasnya.

"Aku buth makan, Kang Minkyung." Jawab Jessica yang kemudian beranjak dari kursinya membuat Minkyung juga menyingkir dari posisi di sebelah kursi.

The Boss's Past Story | Haesica fanfiction (Kpop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang