4

4.6K 369 32
                                    

Maaaf untuk tidak sinkronnya nama teman jessica, harusnya kang minkyung namun di part 2 dan tiga malah han Ahreum. Jadi akan aku edit lagi yapp.. Happy Reading..

Jessica merebahkan tubuhnya di atas sofa setelah menebar dengan asal tas dan blazer yang tadi kenakannya selama di kantor. Kepalanya mendadak pusing setelah menetahui fakta bahwa Donghae tidak mengingatnya. Masih segar di ingatannya bahwa tadi saat makan siang bersama CEO barunya itu, dia harus memperkenalkan dirinya lagi.

Dia tidak mungkin 'kan salah mengenali orang? Jelas-jelas wajah dan namanya sama dengan sosok yang ia kenal 5 tahun yang lalu, jadi Jessica percaya diri dengan ingatannya. Namun melihat semua sikap pria itu membuat Jessica yakin bahwa mungkin Donghae masih mengenalnya, namun sepertinya enggan untuk terlibat dengannya lagi. Karena lagipula dia bukan siapa-siapa lagi bagi pria itu, dan sudah meraih kebahagiaanya sendiri, dan mungkin dirinya saja yang masih belum bisa move on dari semua yang terjadi di masalalu antara dirinya dan pria itu sehingga mudah membuatnya merasa seperti dicampakan walau kenyataannya Donghae sah-sah saja melakukan itu karena tidak adalagi hubungan yang menyatakan pria itu peduli padanya.

Miris.

Jessica tersenyum kecut usai menarik kesimpulan itu di otaknya. Dia merasa bodoh untuk tetap menjadi prioritas pria itu dengan alasan bahwa CEO nya itu adalah mantan kekasih—ah tidak.. mungkin lebih tepatnya mantan calon tunangannya. Sebelum kemudian pria itu meninggalkannya tepat sebelum acara pertunangannya dengan pria itu diselenggarakan dan dia ditinggalkan seperti sehelaai pakaian yang sudah koyak dan ditinggalkan oleh sang pemilik yang kemudian beralih untuk mencari pakaian yang lain yang dari segi bahan, kualitas, dan harga bisa menjamin keutuhan kain itu untuk jangka waktu yang lama.

Sebenarnya Jessica tidak ingin menangis, namun airmata itu tidak mau berhenti meskipun sudah sekotak tisu habis diulurinya sejak tadi dan jadilah dia semalaman menangisi kenangan pahit yang kembali menyerbu pikirannya. Dia tertidur usai menangis dan kelelahan amsih dnegan bekas airmata yang belum mengering di wajahnya dan lelah yang belum bisa hilang dari tubuhnya.

///

"Nona Jung, tolong mintakan tandatangan laporan ini kepada CEO." Manajer HRD yang bernama Yoon Saboom mendekati kubikel Jessica dan memerintahkan hal yang menurut jalur penyerahan laloran bukanlah demikian yang disampaikan oleh sang manajernya barusan.

"Bukankah seharusnya sekertaris bapak yang harus memintakan tanda tangan tersebut?" Tanya Jessica meminta klarifikasi. Karena sebelum-sebelum ini dia tidak pernah secara langsung meminta tanda tangan para petinggi perusahaan ini, dia hanyalah karyawan biasa dan bukan wewenangnya mengurusi hal demikian. Dia hanya harus membuat laporan dan meminta manajer yang menkoreksi, untuk urusan lembar pengesahan itu urusan manajer dan sekertarisnya.

"Iya saya tahu, tapi saya dan sekertaris saya sedang berdiskusi penting soal beberapa peraturan perusahaan yang akan digodok lagi karena pergantian pemimpin. Jadi karena laporan ini kau yang membuat, aku memintamu untuk mendapat tanda tangan CEO kita." Jelas Yoon Saboom.

"Tapi—"

"Apa kau keberatan, nona Jung?" Yoon Saboom memotong kaliamat Jessica.

"Iya, pak.. saya akan meminta tanda tangan tersebut." Kata Jessica menyerah, dan kemudian mengulurkan tnagan meminta dokumen laporan yang tertata dalam amplop berwarna kuning.

Setelah sang manajer pergi dari hadapannya, dia lantas beranjak dari kubikelnya dan dengan ebrat hati melangkahkan kakinya menuju lantai 10 tempat dimana ruangan CEO berada.

Setibanya di lantai 10, suasana nampak sepi bahkan dia bisa mendenar jelas langkah kakinya yang terbalut high heels nya di telinganya. Dia berjalan melewati lorong setelah keluar dari lift, lantai ini memang hanya diisi oleh 3 ruangan yang pertama ruangan CEO dan yang kedua ruangan yang isinya kebutuhan sang CEO, kemudian yang ketiga ruangan sang sekertaris di depan ruangan CEO dan sekertaris dari CEO-nya yang kemarin makan bersama di satu meja bersamanya itu terlihat serius di meja depan ruangannya, dimana sekertaris itu biasa menerima tamu dari sang CEO.

The Boss's Past Story | Haesica fanfiction (Kpop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang