Malam hari, seusai makan malam. Jessica mendengar pintu kamarnya di ketuk. Ia mengernyit karena dia tidak memesan layanan kamar. Namun karena penasaran, dia pun membuka pintu kamarnya dan melihat boss nya, Donghae berdiri disana.
"Sa—sajangnim.."
Jessica keheranan melihat Donghae berdiri di depan pintu kamar hotelnya. Namun segera dia menyadarkan diri dengan membungkukan badan.
"Apa ada yang bisa saya bantu, sajangnim?" Tanya Jessica. Dan kemudian dia melihat Donghae menunjukan raut wajah seperti meringis, kesakitan?
Jessica semakin heran ketika Donghae kemudian menyodorkan sebuah botol ke hadapannya. "Tolong bantu aku oleskan obat ini." Katanya kemudian.
Dan kilas balik kisahnya dengan Donghae mampir kembali ke otaknya. Dia ingat sekali, Donghae memiliki kulit yang sensitif bila terlalu lama terpapar matahari dia akan merasakan panas dan gatal di malam hari.
Dan Jessica bisa menyimpulkan jika Donghae lupa menggunakan tabir surya sebelum melakukan surfing. Pria itu memang selalu lupa dan tidak menyadari alerginya sendiri.
Jessica menggelengkan kepalanya, mengusir segala apa kenangan yang mampir ke otaknya. Dia menatap Donghae. Sebenarnya Jessica ingin menolak permintaan tolong Donghae, namun ini sudah jam 10 malam, Donghae akan kesusahan tidur jika tidak segera diobati.
"Jebalyo.." Pria itu mulai mengusap kasar lengannya. Membuat Jessica ikut meringis karena dia dulu memang sering melakukan pertolongan pertama pada alergi Donghae ini.
Astaga, dia mengingatnya lagi!
"Baiklah, silakan masuk." Jessica akhirnya memutuskan untuk menolong pria itu. Dia memiringkan tubuhnya memberi ruang untuk Donghae masuk.
Donghae duduk di sofa panjang yang menghadap jendela kaca yang memiliki balkon. Pria itu terus saja sibuk dengan rasa gatal dan panasnya. Jessica mendekat dan berdiri di samping Donghae.
"Saya harus melakukan apa?" Tanya Jessica, dia tahu apa yang harus dia lakukan. Tapi anggap saja dia belum mengetahuinya.
Donghae mendongak pada Jessica dan menyerahkan botol obat pada Jessica. Lalu pria itu segera melepas kaos putihnya yang membuat Jessica memalingkan wajah. Demi Tuhan, dia memang sering melihat Donghae shirtless, tadi sore juga. Tapi ini sudah sejak 5 tahun dia tidak berada di jarak sedekat ini dengan pria itu. Dalam keadaan yang menurutnya sangat canggung.
"Nde." Jessica mengiyakan saja dan duduk di belakang Donghae, amsih di sofa yang sama.
Tangannya mengambil obat yang bentuknya seperti lotion dan dengan rasa ragu mengoleskannya pada punggung Donghae yang nampak memerah. Dan nampak sangat merah di beberapa bagian. Ia ikut meringis ketika mendengarrasa frustasi Donghae pada rasa gatal dan panas akibat terpapar matahari.
Beberapa kali Jessica memaki Donghae karena ceroboh sekali, bisanya lupa pada alerginya dan menyebabkan dia yang harus selalu melakukan itu pada pria itu. Jinja!
Kesalnya.
Lebih dari 45 menit Jessica menanti Donghae yang belum juga beranjak dari kamar hotelnya. Pria itu amsih sibuk mengusap lengannya dan beberapa bagian tubuhnya yang terasa gatal. Dia tidak bisa mengusir pria itu karena Donghae boss nya.
Apa boleh buat dia hanya bisa menunggu degan memainkan ponselnya. Melihat sosial media dan berita artis saat ini. sampai kemudian dia melihat Donghae dengan bersandar tidur di atas sofa masih dengan posisi duduk.
Jessica kebingungan, apa yang harus dilakukannya? Donghae, si pria brengsek di masa lalunya, boss nya juga—dan malah tidur setelah membuatnya menunggu untuk beranjak dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boss's Past Story | Haesica fanfiction (Kpop)
Fanfiction🔞 COMPLETE (Akan Tersedia di Playstore) HAESICA || Ini adalah cerita fanfiction dari Jessica Jung dan Lee Donghae Judul sebelumnya The Time We Shared, diganti menjadi THE BOSS PAST STORY untuk menunjang isi cerita yang akan segerang dirubah(diedit...