2

5.3K 398 19
                                    

Jessica menapakan lagi kakinya di lantai marmer berwarna kuning gading gedung kantornya. Dia menenteng sebuah tas warna hitam dengan gaya santai dia mengenakan celana warna hitam yang menampakan jenjang kakinya serta kemeja warna hitam juga dan sebuah kalung berwarna perak sebagai pemanis. Nampak sederhana namun elegan ditambah stileto dari Jimmy Cho yang membuat kakinya nampak seksi dilihat oleh lawan jenis yang sedari tadi berpapasan dengan dirinya.

Sebagai salah satu karyawan di perusahaan fashion dia memang dituntut untuk bisa tampil dengan apik selama bekerja. Meskipun dia posisinya berada di bagian HRD yang jarang sekali berpapasan dengan klien dan hanya duduk di kubikelnya setiap hari selama jam kerja.

Suasana kantor nampak berbeda hari ini dirasakan oleh Jessica, mungkin karena sudah melewati pergantian pemimpin beberapa hal menjadi nampak berbeda terutama tentang cara berpakaian staff front office atau mereka yang bekerja di bagian seperti recepsionis menjadi lebih wajar dan tidak kekurangan bahan atau sengaja membuka lebih dari 2 kancing kemeja mereka. Jessica senang-senang saja dengan perubahan itu, citra perusahaan mereka mungkin bisa lebih baik. dari pada harus menanggung predikat perusahaan tempat "pemroduksi" perempuan yang bisa di sewa oleh mereka kalangan yang ber-uang. Jessica sendiri merasa beruntung karena dia jarang bertemu klien seperti itu atau bahkan belum pernah bertemu dnegan pria belang yang bahkan terkadang sudah memiliki istri dan anak yang menunggu dirumah dengan setia, namun pria-pria itu justru mencari kesenangan semu diluaran sana. Menjijikan, pikirnya.

Sampai di ruangan tempatnya bekerja, dia menemukan Minkyung yang sudah berada di kubikelnya. Wanita itu nampak cerah dan menikmati pekerjaan. Hal berbeda lagi yang ia temukan dari biasanya, apa ini juga efek pergantian pemimpin?

"HI, Minkyung... kau nampak bahagia?" Ucap Jessica setelah dirinya mendaratkan bokongnya diatas meja kerja Minkyung yang nampak bersih dari kertas-kertas. Hal itu juga berbeda dari biasanya.

Minkyung menghentikan tarian jarinya di atas keyboard dan menoleh kepada Jessica yang tengah menatapnya penuh tanda tanya. Wanita itu membuat seringai misterius semabri menatap temannya itu. "Apa kelihatan begitu?" Tanya Minkyung yang saat ini menopang dagunya dnegan tangan dan menatap Jessica penuh antusias.

"Wae? Ada apa denganmu, Minkyung-ah?" Tanya Jessica yang merasa temannya itu sangat aneh.

Dengan matanya yang masih berbinar-binar, Minkyung menggenggam dua tangan Jessica dan mulai berujar panjang pada rekan kerjanya itu. "Jinja, Jessica... kau harus segera melihat CEO baru kita! Dia bagaikan titisan dewa yunani yang dikirim untuk memberikan kesejukan di kantor kita ini! Semua karyawan wanita yang masih single sedang berlomba untuk tampil menarik dari kemarin! Dan aku pastikan, kalau aku yang akan memenangkan kompetisi ini!" Kata Minkyung dengan menggebu memberikan informasi tentang keanehan yang terjadi sejak ia datang ke kantor.

"Oohh..." Jessica ber-oh ria yang mendapat delikan kesal dari Minkyung.

"Kau tidak tertarik?" Tanya Minkyung tidak habis pikir.

Jessica hanya mengedikan bahunya lalu beranjak dari meja kerja Minkyung dan berjalan menuju kubikelnya.

:::

Saat makan siang di kantin. Meja-meja makan yang biasanya tidak penuh oleh karyawan, entah kenapa terlihat aneh di mata Jessica karena dia bahkan harus melihat dengan jeli pada kursi yang mungkin masih belum berpenghuni, dan tidak biasanya juga Minkyung kekeh sekali untuk makan siang di kantin.

Dan kemudian Jessica melihat meja di pojok dengan pemandangan yang langsung tertuju pada bagian belakang kantor yang berbatasan dengan gedung lain yang sama sekali tidak menarik. Minkyung setuju saja untuk duduk disana bersamanya meski terdengar wanita itu menggerutu tidak rela dengan sisa meja yang sangat tidak strategis itu.

The Boss's Past Story | Haesica fanfiction (Kpop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang