I miss u too (story)

1.1K 154 15
                                    

Dengan mata yang masih mengantuk jeje menghampiri Ve yang sudah menangis di depan ruang tunggu.

Mungkin apa yang disampaikan dokter beberapa waktu lalu adalah alasan kenapa Ve bisa menangis seperti sekarang.

"Kita menemukan beberapa obat yang masih bersarang di perut nya,sejenis obat tidur yang ia minum 3 jam yang lalu dan itu lebih dari 10 butir,obat yang memiliki dosis tinggi itu memang tidak harus di konsumsi dalam jumlah yang sebanyak itu,oleh karna itu detak jantung nya sedikit melemah saat obat itu bereaksi."

"Jadi gimana dok.?"

"Kita harus membuat obat itu keluar sebelum dia kehilangan hidup nya."

"Tolong dok lakukan apapun,saya ingin temen saya baik-baik aja."

"Mbk tenang aja,ini adalah tugas kita,jadi pasti kita melakukan yang terbaik."

"Ve." Panggilan dari jeje menyadarkan Ve dari lamunan,gadis itu menatap jeje sendu.

"Loe sarapan dulu ya,gue takut elo yang sakit." Ve menggeleng kuat,saat ini jam sudah menunjukkan pukul 11 siang dan perut Ve belum terisi sedikit pun asupan makanan maupun minuman,gadis itu terlalu sibuk menangisi Naomi yang sampai kini belum sadar kan diri.

"Gue ngk mau makan je,gue mau lihat Naomi,itu aja,,hiks." Jeje menghela nafasnya,bukan pertama kali bagi jeje melihat gadis berparas bidadari itu keras kepala tapi baginya momment inilah yang paling sulit karna ia tak bisa berunding dengan siapa pun untuk membuat Ve luluh.

Cklek,,,

"Permisi,dengan kerabat Shinta Naomi." Jeje dan Ve seketika terkesiap saat suara suster yang keluar dari ruang UGD menyebut nama Naomi.

"Ya kita sus." Sahut Ve dan jeje barengan.

"Pasien sudah sadar dan beliau ingin bertemu dengan Anda,silahkan masuk." Segaris senyum tipis singgah di bibir cantik Ve,dengan cepat dia menghapus air matanya dan mengangguk bersiap masuk ke dalam ruang UGD.

Saat masuk hal yang pertama mereka dengar adalah suara monitor yang sangat nyaring di Indra pendengaran mereka,kedua nya kini menghampiri Naomi yang sedang berbaring tak berdaya dengan beberapa kabel yang melilit tubuh nya,termasuk oksigen yang kini membantu pernafasan Naomi.

"Naomi." Panggil Ve dan jeje barengan,gadis blasteran Sunda Taiwan itu membuka matanya sayu.

"Ve,jeje." Sahut nya hampir tak terdengar,Ve meraih tangan dingin Naomi yang kini di penuhi alat medis dan juga infus.

"Kamu sembuh ya,,kamu harus janji kamu akan sembuh,,aku ngk bisa lihat kamu seperti ini." Ve menjatuhkan lututnya di atas dingin nya lantai rumah sakit,entah kenapa melihat Naomi Seperti ini membuat hati nya sakit,Ve memejamkan matanya saat lagi-lagi air matanya luruh tanpa bisa ia cegah.

Dengan sisa tenaga yang ada Naomi menarik tangan nya dari genggaman Ve dan beralih menghapus air mata di pipi Ve dengan lembut.

"Ve,,jangan seperti ini." Bukan itu bukan suara Naomi melainkan suara jeje yang memang sudah tidak tahan melihat sahabat nya sehancur itu.

Naomi mengangkat kepalanya dan memberi isyarat untuk Ve bangun dan mendegar kan apa yang akan ia katakan,jeje yang memang tau bahasa isyarat dan keinginan Naomi menepuk pundak Ve dan memberi kode untuk gadis itu bangkit dari menghadap ke arah Naomi.

"Maaf,,"itu lah satu kalimat yang dengan susah payah Naomi ucapkan saat Ve sudah menatap dirinya,air mata gadis itupun luruh tanpa perintah.

"Kamu ngk perlu minta maaf,aku disini karna aku ingin kamu sembuh,aku ingin kamu kembali seperti biasa,jadi ngk usah minta maaf." Dengan erat ve menggenggam tangan Naomi yang belum bisa di balas oleh gadis penyuka basket itu.

"I miss u." Kembali dengan usaha nya Naomi mengucapkan perasaan nya pada mantan kekasih nya itu dengan semampunya,Ve mengangguk mengerti.

"Ya ,,,I miss u too." Jawab Ve lalu mengecup kening Naomi lembut membuat gadis itu memejam kan matanya.

Sedetik kemudian dada Naomi bergetar hebat tangan nya menggenggam erat tangan Ve seolah meminta bantuan untuk menahan sakit yang ia rasakan,Ve membulatkan matanya kembali menangis.

"Je panggil dokter,JEJE PANGGIL DOKTER SEKARANG,mi kamu kenapa.?" Dengan segala ketakutan yang ada Ve berteriak panik membuat jeje seketika berlari keluar ruangan,sambil Terisak ve mencoba menenangkan tubuh Naomi.

"Naomi please jangan buat aku khawatir." Katanya masih setia menggenggam tangan gadis itu.

Khuk,,,khuk.

Ve semakin panik saat melihat penutup mulut dan hidung yang membantu pernafasan Naomi kini di penuhi oleh darah setelah gadis itu terbatuk barusan,tangan Naomi semakin erat mengenggam tangan Ve.

"Sakit Ve,,,." Rintih nya dengan suara seadanya membuat Ve kembali menangis tak tega.

Tak berapa lama jeje datang bersama dokter dan suster.

"Maaf,boleh tinggal kan ruangan ini,kita akan menangani nya." Jeje menarik lembut lengan Ve untuk meninggal kan ruangan itu,namun tangan Ve dan Naomi masih terpaut erat seperti tak ingin terlepas.

Ve sedikit memajukan tubuh nya je arah Naomi.

"Aku menunggu mu." Bisik Ve di samping telinga gadis yang sudah setengah sadar itu,di balik penutup oksigen Naomi tersenyum manis sebelum akhirnya benar-benar tak sadar kan diri.


"Ve,,mau ngk mau kita harus kasih kabar orang di Jakarta,gue takut dia kenapa-napa." Seketika Ve menoleh ke arah jeje sambil menggeleng.

"Ngk,engk je dia akan baik-baik saja,,dia ngk akan kenapa-napa." Sangkal Ve tegas walaupun dengan suara yang sudah bergetar dan serak.

"Kita kasih tau Shania ya,atau Beby aja,atau engk Kinal ."

"Jangan Kinal,aku belum mau ketemu Sama dia." Tolak Ve saat jeje menyebut nama Kinal.

"Kasih tau Beby sama Shania  aja,suruh mereka bawa Sinka kesini." Ucap Ve akhirnya. Jeje mengangguk lalu mengeluarkan HP nya.

Personal chat Beby -jeje.

Jeje: beb,,

Beby: Yes honney.😆

Jeje: anjir najis gue bencong,,

Beby: Wkwkwk lagian udah beb-beb an aja.

Jeje: kan emang nama elo Beby SETAN.

Beby: sabar ci,,bulan puasa,btw Aya naon nih Tumben mencari daku,kangen ya.?☺️☺️

Jeje: eh sumpah ya Loe pengen gue lempar ke kali Ciliwung tau ngk,emang Loe kira gue tante Shania nyariin elo karna kangen.

Beby: Trus.?

Jeje: Loe sama temen-temen lagi nyari Naomi kan.?

Beby: kok tau,ci jeje lagi sama ci Naomi,Trus sekarang dimana.?

Jeje: tapi Loe jangan bilang siapa-siapa dulu,gue bakal kirim alamat keberadaan gue sama Naomi dan Loe kesini ajak Sinka sama Shania.

Beby: kok Shania.?

Jeje: ya seenggaknya bukan gue yang Loe peluk nanti.

Beby: oke gue berangkat sekarang,cepet kirim alamat nya.

Jeje: RUMAH SAKIT KARYA BHAKTI.
Jl,Dr Semeru 120 Bogor.

Beby: jangan bilang Kak Naomi kenapa-napa.?

Jeje: gue ngk bisa jelasin di chat beb,udah deh Loe cepet kesini.

Read by Beby.

Lanjutnya kemana nih,??
Kasih saran ya ,Thanks.

Chat line versi bebyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang