Mati in lampu

1.5K 116 24
                                    

Shani menatap gerbang rumah sederhana itu ragu,ia tidak tau Fikiran apa yang membawa nya kesini ,yang pasti dia merasa orang paling aneh sedunia karna bisa sampai di rumah Ini di waktu yang sudah menunjukkan pukul 10 malam.

"Duh kok aku bisa kesini sih,niatnya kan mau ke rumah Gracia buat nganterin titipan ini,kok jadi kesini mana jauh banget lagi mau puter balik,tar klau masuk alasan nya apa dong." Bingung shani menenteng sebuah plastik make up dengan merek terkenal sambil menoleh kanan kiri.

Cklek.

Pintu rumah itu terbuka,keluar lah seorang lelaki paruh baya yang langsung menyadari keberadaan shani di depan gerbang rumah nya.

"Eh hmm kamu temen nya ratu kan.?"tanya pria itu menghampiri shani.

"I,.iya om saya shani,selamat malam om." Jawab shani sedikit gugup. Papa Vienny hanya mengangguk paham.

"Kesini mau nemenin ratu kan.?" Tanya papanya Viny.seketika shani melotot.

"Hah nemenin Ka Viny." Heran shani mengulang pertanyaan papanya Viny dengan suara pelan.

"Iya,saya sama mama nya ratu kan harus pergi ke tempat vidy karna disana ada urusan dan kemungkinan akan menginap disana,besok sore baru pulang,jadi malam ini kamu temenin ratu di rumah." Senyum tipis menghiasi bibir shani seketika .

"Oh gitu,hmm sebenar nya tadi nya aku mau minta anter Kak Viny nganterin Ini ke rumah Gracia sih om ." Jawab shani sambil menunjukkan kantong plastik itu pada papa nya Viny.

"Ya udah besok aja kalian anterin nya,sekalian berangkat kegiatan gitu,nah sekarang kamu temenin anak om dulu." Dengan ragu shani pun mengangguk pelan.

"Iya deh om." Ucap shani menyetujui.

Setelah papa dan mama nya Viny pergi shani mengunci semua pintu menutup semua jendela+tirai nya dan mematikan lampu di lantai bawah. Dengan dibantu layar HP sebagai penerang shani menaiki tangga menuju kamar Viny.

Dengan pelan dia membuka pintu kamar Viny yang tidak terkunci,pemandangan yang pertama shani lihat adalah kesayangan nya yang tertidur di depan laptop yang masih menyala.

Sambil tersenyum dia menggeleng,satu persatu shani menutup buku-buku yang berserakan disana dan tak lupa memberi tanda pada halaman yang sedang Viny kerjakan supaya tidak dimarahi oleh sang pemilik.

Setelah beres dengan buku-buku sekarang shani menarik laptop itu dari bawah tangan Viny dengan perlahan.

Claap.

Sebuah notebook kecil terjauh dari atas meja dimana Viny meletakkan Kepala nya.

Perlahan shani membuka buku kecil itu.

Lembar pertama.

Shani Indira natio.

Itulah tulisan pertama yang ada di sana,dengan gambar berlambang hati yang menjadi bingkai dari nama lengkap shani,membuat gadis itu tersenyum.

Lembar ke dua.

Bidadari yang tersakiti.

Shani mengalihkan tatapan nya pada Viny saat ia merasa tidak paham dengan maksud tulisan itu.

Lembar ketiga.

the ruler every breath of my breath.

Shani menutup bibirnya tak menyangka Viny bisa menuliskan kata itu dibalik nama lengkap nya.

Chat line versi bebyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang