Chapter 2

23 5 2
                                    

Angelina Pov

Gila,gila,gila..bagaimana mungkin aku berani melawan dia?bagaimana jika nanti aku dibully habis"an.Aku benar" merutuki kecerobohanku kali ini,ah sudah lah..dimana sahabatku?seperti tak tercium aromanya.

Seperti biasa saat aku melewati lorong kelas,aku hanya menemukan tawa sinis dan pandangan aneh dari teman"ku.Aku benar" membenci keadaan ini.Jika bisa,aku ingin menjadi mereka yang dengan mudahnya mengambil hak orang lain.

Saat aku masuk ke dalam kelas,sahabat"ku sudah menyapaku.

"Utututuh,,kenapa cemberut gitu my kids?" Tanya Mey dengan nada centilnya.

"Berhenti memanggilku seperti itu!!mood ku benar-benar buruk saat ini" jawabku yang langsung terduduk lesu di bangku ku yang disambut cengiran khasnya.

"Ada apalagi?broken home?sepertinya tidak" sahut Dina dengan santainya.Memang Dina lah yang paling normal diantara sahabat-sahabatku.Bukan berarti sahabat-sahabatku tidak normal,hanya saja mereka punya kelebihan otak yang tidak bisa dideskripsikan hingga membuat siapapun ingin memukul kepalanya.

"Jika aku berkata aku baru saja menampar cogan,apa kalian percaya?" Tanyaku.

"Hhah?!" mereka bertiga berteriak terkejut.Ah sudah kuduga,pasti hiperbola.

"Hey!apa kau terlalu lama sendiri hingga lupa bagaimana cara menyikapi laki-laki?" Tanya Ita.

"Kau harus memperlakukan mereka dengan lembut sayang,mereka adalah malaikat tak bersayap" oh tidak,,Mey sudah mulai berkhayal.

"Siapa dia?" Tanya Dina .

"Entahlah,,yang ku tau dia salah satu jajaran most wanted di sini" bisikku pada mereka agar tak ada yang mendengar selain kita.

"Apa?!jangan bercanda.Kau benar-benar dalam masalah besar" jawab mereka serempak.

"Sudahlah,,berhenti berfikir aku adalah pengacau" jawabku dengan santai.

"Sepertinya aku mencium aroma benih-benih cinta.Apakah nantinya akan tumbuh subur?" Ucap Mey mulai ngaco.

"Najis" jawabku dengan sinis.

*****

Tiar Pov

Gadis itu cantik tapi sedikit pemarah.Apa ada yang salah dengan ucapanku?hingga ia menamparku.Mengapa aku melihat sorot mata yang terluka saat menyebut kata "keluarga".Apa yang terjadi dengannya?Apa aku sebodoh itu hingga tak bisa memahami mood cewek yang berubah-ubah?Arghh,,aku harus berhenti memikirkannya,batinku sambil menggelengkan kepala frustasi.

"Heh,apa yang kau pikirkan?" Tanya Dino.

"Tidak" jawabku singkat.

"Apa kau pernah mendengar kisah senior yang menyukai juniornya hanya karena pertemuan yang tidak disengaja?bagaimana jika itu terjadi pada kita?" Tanyanya,spontan aku menyemburkan minuman yang baru saja memasuki mulutku.

"Sepertinya kau terlalu banyak menonton sinetron,hingga percaya mitos seperti itu" jawabku sinis.

"Tidak,aku hanya menonton Tayo setiap hari" jawabnya jujur.

"Hm.Jangan terlalu banyak makan cilok,aku khawatir pada otakmu" ucapku padanya.

"Apa hubungannya?" Mungkin dia heran padaku.

"Tidak" jawabku cuek.

"Mungkin akan sangat menyenangkan jika kita mempunyai pasangan,,,apa kau tidak lelah menjadi jomblo abadi?" dia bertanya dengan tampang watadosnya

"Aku gak jomblo" ucapku santai

"Foyyoooh,,,benarkah?siapa dia wanita gila yang mau denganmu?oh tidak...seharusnya dia tak melewatkanku si pria tampan,gagah perkasa,nan banyak uang" shit,,wajahnya benar-benar ingin ku pukul.

"Aku gak punya pasangan,tapi gak jomblo" jawabku

"???"

"Pacarku masih ku titipkan pada orang lain" jawabku

"Memang kau punya pacar?tadi bilangnya gak punya pasangan?yang benar yang mana?kau jangan membuatku berfikir,soal olimpiade sudah cukup memeras otakku" ucapannya sangat polos
"Sudahlah!!aku heran bagaimana kau bisa ikut olimpiade juga,otakmu benar-benar terkontaminasi boraks dan micin" jawabku seraya meninggalkanya sendiri.

"Tiar!!jangan pergi,,karena ditinggalin itu sakit!!" benar-benar memalukan .

*****
Sorry gaje,,namanya juga masih belajar 😂
Vote,comment n share guys...
😚😂

Bagian JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang