Waktu terus berjalan dikala januari itu, aku tetap memilih dia tanpa berfikir apa yang dirasakan oleh Febri saat tahu bahwa aku juga dekat dengan Alzam cowok yang disukainya. Dan lagi aku melupakan sosok Patra yang selalu memperhatikan dan menyukaiku hingga saat ini. Aku sibuk mencari cara bagaimana aku membagi waktu dan supaya tidak ketahuan oleh Patra dan Alzam. Hingga sebuah ide muncul di kepalaku, aku membuat dua akun BBM di ponselku. Dari situ aku memilih akun yang sering kupakai untuk Alzam. Dan yang akun kedua yang jarang sekali aku buka untuk Patra. Entah pilihan itu tepat atau engga ,aku benar benar tidak memikirkannya. Yang aku pikirkan adalah tidak ketahuan bahwa aku sedang dekat dengan mereka berdua. Awalnya komunikasi diantara mereka berdua masih lancar lancar saja tapi seiring berjalannya waktu aku lebih sering menghabiskan komunikasi dengan Alzam. Aku bahkan jarang mengaktifkan akun BBM ku yang satunya dan jarang sekali membalas pesan dari Patra.
Hari ini satu minggu tepat sebelum aku ulang tahun dan aku merasakan ada yang berbeda kali ini. Aku lebih sering memikirkan Patra yang selama ini selalu ada buat aku. Seseorang yang sejak lama menyukaiku dan aku justru malah mengabaikannya. Aku mulai berpikir betapa jahatnya aku selama ini. Aku sama sekali tidak pernah memikirkannya aku yang selalu menjauh darinya mencoba untuk tidak peduli dengan hari harinya. Ya aku sekarang mulai sadar aku kelewatan. Aku memaki diriku sendiri merasa bersalah saat ini. Sekarang aku harus bagaimana aku masih bingung dengan perasaanku. Aku mulai ragu dengan pilihanku saat ini. Orang yang baru baru ini bersamaku memiliki sifat yang berbeda dari dia yang selama ini selalu ada untukku. Aku mulai tahu kepribadian Patra dan Alzam. Patra yang selama ini baik, perhatian, sabar mengahadapiku, dan yang selalu ada disaat aku membutuhkannya. Berbeda dengan Alzam yang selalu membentak dan egois terhadapku, lebih sering marah, namun dia punya kelebihan yang membuat wanita itu luluh dengan perkataannya dengan rayuan gombalnya. Itu yang aku rasakan sekarang.
Seminggu ini Patra jarang menghubungiku dia juga cuek ketika membalas pesanku. Aku merasa kesal dengan sikapnya saat ini aku jadi malas untuk mengetik pesan untukknya. Hingga aku memutuskan untuk bertukar pesan dengan Alzam. Mood ku sedang tidak baik hari ini, semua orang bersikap cuek kepadaku mulai dari Pattra, teman sekelasku, dan juga ketiga sahabatku itu. Malam hari semua juga sama tidak ada yang membalas pesanku hanya Alzam yang selalu menemaniku chatingan malam ini. Aku berharap di ulang tahunku yang tinggal beberapa jam lagi Patra lah yang mengucapkan pertama kalinya. Pagi hari aku sekolah seperti biasa namun kali ini aku lagi bahagia karena sekarang umurku sudah 17 tahun. Aku mebawa makanan untuk teman temanku dan juga kue dari kakakku yang akan aku rayain bersama teman satu kelasku. Itu semua bentuk rasa syukur ku selama ini. Selama di sekolah aku belum menyentuh ponsel ku. Aku sibuk dengan teman satu kelasku.. hingga jam pulang sekolah berbunyi aku tidak berniat untuk pulang karena hari ini aku harus latihan basket sama teman temanku di Lapangan. Ya dikarenakan kemarin aku tidak ikut jadinya sekarang aku harus latihan bersama mereka.
Di lapangan aku segera berlatih basket mengingat aku yang memang ketinggalan. Setelah cukup lama berlatih, aku duduk dan menyalakan data ponselku. Aku membukanya dengan semangat berharap Patra yang akan megucapkan aku pertama kalinya. Setelah aku buka ternyata Alzam yang mengucapkan aku pertama kalinya di susul sahabat sahabatku. Tak lain tak bukan adalah Allita, Iva, dan Rara, lalu teman temanku yang lain juga. Tidak tau kenapa tiba tiba refleks aku berteriak kegirangan saat tau Alzam lah yang mengucapkan ulang tahun tepat 00.01. Saat itu juga aku baru sadar bahwa temanku yang juga dekat dengan Alzam ada bersamaku saat itu. Aku mencoba biasa biasa saja lalu tiba tiba aku di seret dan di iket di tiang. Entah mukaku sekarang kaya apa aku tidak bisa membayangkannya, banyak tepung dan telur yang sudah rata di seluruh tubuhku dengan keadaan aku masih di iket di tiang. Betapa malunya diriku saat itu mengingat banyak orang yang melihat kejadian itu. Setelah puas mengerjaiku tiba tiba aku merasa ada yang aneh, aku lupa menaruh ponselku. Tapi aku tidak memperdulikannya mungkin dibawa sama Allita, iva kalau engga ya Rara. Tidak lama setelah itu aku di kejutkan dengan datangnya seseorang. Aku merasa tidak asing dengan wajahnya. Dia berjalan mendekatiku dan saat itu juga jantungku terasa mau copot. Iya ternyata seseorang itu adalah Patra. Aku tidak tau harus bersikap bagaimana antara senang dan juga malu pada diriku sendiri. Ternyata ini semua adalah rencana sahabat sahabatku. Kemudian dia duduk di sebelahku belum ada perbincangan apapaun saat itu. Entah rasanya aku gemas sama ketiga sahabatku kenapa ga bilang kalau Patra mau datang, kalau begini kan nggak usah ada acara tepung sama telur segala. Yah aku malu sama wajahku sekarang -_- bagaimana tidak bertemu dengan doi eh malah dengan keadaan seperti ini. Sungguh memalukan! Setelah itu sahabat dan teman temanku meninggalkan kami berdua. Dan sekarang aku bingung mau ngapain -_- Eh tiba tiba dia duluan yang mulai angkat bicara. Ya udah sih habis itu kita saling ngobrol. Patra ngucapin ulang tahun langsung ke aku dan dia juga minta maaf karena nggak ngucapin tepat 00.00 alasannya sih dia bilang sengaja nggak ngucapin yang pertama karena dia pengen ngucapin yang terakhir. Aku juga sempat berpikir sih waktu itu emang apa bedanya pertama dan terakhir? Belum sempet aku tanya eh dia ngomong duluan “supaya aku jadi yang terakhir buat kamu”. Oh tidak..... rasanya aku pengen terbang ke luar angkasa sekarang juga wkwkwk. Dih sorry alay tapi itu fakta bukan aku buat buat. Ya aku bilang lah makasih udah sempetin waktu buat dateng dan ngucapin langsung. Terus aku juga tanya kenapa akhir akhir ini jarang chat di bales tapi balasannya cuek. Dia bilang itu termasuk surprise. Ya tau lah paham juga aku jadi karena ini dia cuekin aku. Setelah cukup lama ngobrol ternyata udah sore, aku bilang mau pulang ke dia. Sempat sih di tawarin untuk di anter dia pulang tapi aku nggak mau aku milih sama Allita saja. Akhirnya setelah berpamitan aku langsung pulang.
Sampai rumah aku langsung mandi. Rasanya capek seharian baru pulang. Aku menyalakan data ponselku dan langsung mengecek banyak pesan yang mengirimi aku ucapan selamat ulang tahun. Aku balas satu persatu dari mereka setelah itu aku berhenti sejenak untuk sholat. Setelah sholat aku melihat status di umpan BBMku. Rasanya aneh kenapa banyak story yang sepertinya mengarah dan ditujukan ke aku. Ya itu story dari Febri yang dekat dengan Alzam dan juga teman temannya Febri. Mulai dari Silla dan Mira. Aku baru ingat akan satu hal “ponsel”. Ponsel ku tadi tidak ada di aku apa mungkin Febri dan teman temannya itu melihat bahwa Alzam mengucapkan ulang tahun kepadaku? Setelah merasa kurang yakin aku bertanya ke Iva sahabatku, ternyata benar tadi ponsel ku di lihat oleh Febrii. Aku bingung harus bersikap bagaimana besok di sekolah? Entahlah aku pusing sendiri. Status sindir menyindir terus terlihat di umpan BBM ku. Aku tidak kuat dengan situasi seperti ini entah pikiran dari mana aku langsung membalas story tersebut. Jadilah sekarang saling sindir menyindir lewat status. Pagi ini rasanya aku pengen bungkam tuh mulut baru aja nyampe udah dapet sindiran pedas. “ manusia berkepala anjing” itulah kalimat yang sampai sekarang masih aku ingat dari si Febri dan kedua temannya. Sejak masalah itu tidak ada yang saling sapa bahkan yang ada hanya kata sindiran yang terus menyudutkanku. Mereka semua berpikir seolah olah dalang dari semua masalah ini adalah aku. Aku benci dengan semua ini. Setiap pelajaran berlangsung pasti semua menyangkut pautkan dengan kata “tukang tikung” bukan maksud merasa tapi memang itu yang selalu mereka sudutkan ke aku.
-----------------------------------------------------------
.
.
.
.
.
Bagian part selanjutnya bakalan ada bonus untuk kalian.
Kira kira apa ya??
Kepo kan??? Lanjutin baca dulu ya 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
My Diary
Teen FictionCinta kita berhenti pada kata "pernah" Hanya sebatas pernah jatuh dilubang cinta yang sama. Bahagia dan hancur. Tanpa pernah disiapakan sebelumnya.. @5DetikDanRasaRindu Ketika seseorang mencintaimu dengan tulus jangan pernah menyia nyiakannya kita t...