Diary 3

29 2 0
                                    

Lanjut ke persoalan hati nih. Aku mulai jarang komunikasi dengan Patra maupun Alzam. Beberapa minggu setelah ulang tahunku, inilah yang tidak aku duga sebelumnya. Aku ketahuan memakai profil BBM fotonya Alzam oleh Patra. Patra tahu karena ternyata aku satu kontak sama teman sekelasnya di BBM ku yang ada si Alzam. Betapa kagetnya aku saat itu, masalah satu belum selesai dan sekarang masalah baru muncul. Detik itu juga aku kesusahan mencari alasan untuk Patra. mungkin sekarang dia kecewa berat sama aku hingga pada akhirnya alasanku tidak di terima olehnya. Dia mengancamku kalau tidak memberi tahu siapa yang aku buat profil itu dan satu fakta lagi aku membohonginya. Aku terlalu takut dengan ancaman itu aku tidak berani memberi tahu siapa nama Alzam ke Patra. Hingga akhirnya otakku tidak bisa berpikir cepat alias mentok, aku memutuskan semua akun sosmed ku dengan Patra termasuk BBM, Wa, Fb, dan instagram. Aku juga menghapus nomernya di ponselku. Mulai saat itulah semuanya beakhir aku tidak pernah lagi komunikasi dengannya. Aku yang memilih menjauh darinya. Setelah kejadian itu aku masih sering chatingan dengan si Alzam. Dan jangan lupa aku juga masih belum baikan dengan Febri teman satu kelasku itu. Hari hari kami disekolah juga seperti biasa masih ada rasa permusuhan diantara kita. Namun ketika istirahat aku tidak tau apa yang terjadi saat ini tiba tiba saja Febri nangis setelah keluar dari lab komputer. Ya masa bodoh aku tidak peduli. Tapi tidak lama setelah itu salah satu teman Febri itu masuk ke kelas dan langsung koar koar dengan suara toa nya itu. Apa yang di ucapkan seolah olah itu menyindirku. Tiba tiba saja ada temen ku tuh yang manggil namaku dan juga Febri, mereka menyuruh supaya kita masuk di lab komputer. Tanpa ngelak ya aku masuk lah dan di situ udah ada Iva sahabat ku yang nangis. Aku sendiri bingung sebenarnya ada apa? Tak lama setealah itu Febri datang sama teman temannya. Lah disini aku langsung nebak pasti ada masalahnya dengan Alzam. Ternyata dugaanku benar, temanku cowok yang sekaligus pacar dari sahabat ku itu mungkin lelah kali ya melihat kami yang tidak akur kalau dikelas. Dia nyuruh aku sama Febri buat menyelesaikan masalah yang sempat terjadi antara aku, Febri dan Alzam. Aku diam aja toh aku mau ngejelasin apa juga bingung orang Febri dari tadi nangis terus. Nggak tau deh tiba tiba banyak yang ngomong dan kebanyakan semua itu berpihak ke musuh bebuyutan. Seolah olah aku disini yang paling salah padahal nyatanya engga. Aku nggak kuat dan langsung nangis. Disitu aku langsung menghambur ke pelukan Rara sahabatku entah lah aku tidak tau mau menjalaskan kaya gimana semua orang menyudutkanku kecuali ketiga sahabatku. Aku tahu disini semua nya salah jadi jangan berpihak ke satu orang aja dong. Dalam hati tuhh-_- aku nggk mau menjelaskan aku lebih baik minta maaf lewat chat aja ntar di rumah. Dan itu keputusanku. Akhirnya semua bubar dan aku kembali ke kelas tanpa memperdulikan chat dari Alzam. Sampe rumah aku langsung tuh minta maaf ke Febri sampai ngetik panjang banget. Intinya aku udah minta maaf dan mau menjauh dari si Alzam. Akhirnya aku di maafkan, tapi ya nggak tau juga sih ya namanya orang kan juga nggak tahu lain di mulut lain di hati. Masalah satu selesai dan waktunya aku menyelesaikan masalah dengan si Alzam. Aku akan bilang ke dia aku mau berhenti tapi saat aku mau kirim pesan ke dia aku cari kontaknya nggak ada. Dan kalian tahu kenapa?? Yap aku di DC-_- oke fine no problem. Dari situ aku udah nggk lagi komunikasi sama dia.

Sejak masalah itu selesai entah tiba tiba pikiranku kembali mengingat Patra. Aku mulai merindukannya. Aku mulai merasa bersalah dan merutuki diriku sendiri. Aku disini salah langkah dalam mengambil keputusan. Menyia nyiakan orang yang selama ini selalu ada, menyayangiku apa adanya, memperhatikanku di setiap waktu, dan sabar menghadapiku sifatku. Saat hatiku lelah seperti ini apa yang harus kulakukan? Aku sakit hati sama semuanya. Andai si bngs* itu tidak hadir mungkin aku masih baik baik saja dengannya Patra. Aku rela melukai diriku sendiri hanya karena aku tidak tahu harus bagaimana? Biasanya jika aku ada masalah pasti Patra lah yang selalu menghiburku tapi kini sosok itu telah tiada. Aku sudah kehilangan dia. Begitulah kehidupan. Kadang kita menyakiti kadang pula kita disakiti. Sekarang saatnya aku disakiti setelah menyakiti. Aku menyesal pernah tak menghiraukan apa yang kamu lakukan dulu. Aku menyesal membiarkanmu mencintaiku tanpa memperdulikan perasaanmu. Sekali lagi aku menyesali semuanya.

Waktu terus berjalan, namun apa yang aku rasakan tidak lah seperti apa yang kalian bayangkan. Aku merasa kesepian setelah semuanya pergi meninggalkanku. Tak ada lagi orang yang spesial di hatiku. Tak ada lagi perhatian dari sosok masa laluku. Hingga seseorang datang dan mencoba menghiburku, memberi perhatian dan membuatku tidak merasa kesepian lagi. Dia yang selalu menemani hari hariku mulai saat itu. selalu menghabiskan waktu bersama dan selalu mengirim pesan setiap hari kepadaku. Dia adalah Rafa Akins Agustino. Namun dari itu semua kalian harus tahu bahwa aku masih mengharapkan kedatangan Patra di hidupku. Pikiranku tidak bisa lepas darinya. Aku masih saja terus merindukannya.

Awal bulan mei mungkin berpihak padaku. Betapa bahagianya diriku saat itu setelah melihat undangan BBM di ponselku, dan ternyata itu dari Patra dia menginvite pin BBMku. Tanpa menunggu lama aku segera mengACCnya. Dan sejak saat itu aku satu kontak lagi sama dia. Aku juga berteman lagi di akun facebookku. Aku tidak berharap lebih karena saat itu aku tahu selama ini aku salah. Dia juga sempat menanyai kabarku setelah aku berteman dengannya di BBM. Kami saling bertukar pesan namun itu tak berlangsung lama. Kami hanya kirim pesan jika ada yang ingin disampaikan. Aku juga tidak sedih karena aku sudah merasa cukup akan kehadiran dia kembali dan kehadiran seseorang yang selalu menghiburku saat ini. Semuanya berjalan dengan baik aku sudah meminta maaf dan dia juga sudah memaafkan aku.

Dan besok tepat tanggal 15 mei 2017. Hari yang selama ini aku tunggu tunggu yaitu ulang tahun si Patra. Entahlah malam ini rasanya aku tidak ingin tidur terlalu cepat. Aku akan tidur setelah aku mengucapkan ulang tahun ke Patra. Dan tepat pukul 00.00 aku mengambil ponselku dan mengetikkan sesuatu disana dan langsung mengirimkannya ke Patra. Aku berharap ketika bangun sudah ada balasan pesan dari Patra. Dan semua seperti yang aku harapkan. Balasan dari Patra sudah terkirim di ponselku. Yap keinginanku sebagai pengucap pertama di hari spesialnya terwujud. Aku harap tahun depan tetap sama akulah yang mengiriminya ucapan ulang tahun yang pertama kalinya. Semoga waktu berbaik hati padaku.
Bulan berganti bulan aku sudah jarang komunikasi dengannya. Dan entah lah hari ini hari apa-_- aku membenci hari ini, hari dimana aku sudah tidak satu kontak lagi dengannya. Susah ku cari informasi tentangnya. Ku lihat di akun facebooknya juga tak ada tanda tanda dia aktif di media sosial itu. aku tak pernah tau lagi apa kabarnya. Lagi lagi aku membenci semua ini.

-----------------------------------------------------------
Untuk kalian nih ada bonus kata" dari saya wkkwkw

My Diary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang